Misteri Teror The Beast of Gévaudan (Jawaban Cerita "Teror di Avignon")
Penduduk desa Gévaudan diteror
dengan serangkaian serangan makhluk misterius pada pertengahan abad ke-18. Para korban dibunuh
secara brutal, kebanyakan dari mereka tewas dengan luka menganga di leher dan
kepala. Makhluk itu seolah mengintai dan mengawasi dari dalam hutan, menunggu
mangsanya lengah untuk menyerang. Meskipun ada banyak kesaksian dari mereka yang
berhasil selamat, namun tidak ada yang tahu pasti makhluk apa itu sebenarnya.
Bahkan setelah berabad-abad berlalu, makhluk yang dikenal sebagai Monster Gévaudan
ini tetap menyisakan misteri…
Marie Jeanne Vallet berangkat ke
hutan untuk menggembalakan ternaknya. Hari itu tanggal 11 Agustus 1765, langit
cerah, musim panas yang indah di Langogne, Gévaudan. Marie berangkat ke hutan
Mercoire bersama dengan seorang
saudara perempuannya. Di sana ia memang biasa menggembalakan ternak.
Sambil menuntun ternaknya, Marie
menyeberangi Sungai Desges. Sebuah sungai kecil dengan air yang dangkal
berkelok-kelok di dalam hutan. Namun entah kenapa lembu-lembunya tiba-tiba
menjadi ketakutan. Gadis muda itu tak mengerti apa yang tengah terjadi.
Beberapa kali ia mencoba menarik tali pengikat mereka, tapi hewan-hewan itu
seolah enggan beranjak.
Lalu tiba-tiba seekor binatang
yang mirip serigala muncul tepat di belakangnya. Marie tersentak kaget. Makhluk
besar itu memiliki taring yang mengerikan, ekor yang panjang, dan wajah yang
menakutkan. Hanya dalam hitungan detik, nyawa mereka semua kini dalam bahaya.
Terus waspada, Marie mencoba
untuk tetap tenang. Makhluk yang ada di hadapannya itu jelas tidak akan pergi
sebelum mendapatkan mangsanya.
Marie menggenggam erat bayonet
yang dibawanya. Untunglah ia membawa senjata itu bersamanya. Berkali-kali ia
mengacung-acungkan benda itu, mencoba menakut-nakuti. Bukannya pergi, makhluk
itu makin bertambah
marah. Aumannya menggelegar, memperlihatkan
taringnya yang haus darah.
Tiba-tiba ternak Marie, seekor
lembu jantan melesat menyerang
makhluk itu. Sekarang keduanya bertarung. Marie yang melihat adanya kesempatan, lalu maju ke depan. Tanpa banyak
berpikir, gadis muda tersebut menusukkan bayonetnya ke dada makhluk itu.
Patung Marie Jeanne Vallet tengah melawan The Beast of Gévaudan |
Makhluk tersebut terluka. Ia sempat berguling di air sungai sebelum akhirnya melarikan diri. Entah apa yang terjadi pada makhluk itu, tapi Marie bersyukur bisa selamat dari serangan yang sangat mengerikan itu.
The Beast of Gévaudan atau Monster Gévaudan, makhluk itu biasa disebut. Namanya sudah pasti diberikan karena meneror wilayah Gévaudan di Pegunungan Margeride, Perancis.
Sebenarnya serangannya hanya terjadi selama kurun waktu 1764 hingga 1767 atau hanya sekitar 3 tahun. Namun teror makhluk tersebut begitu dikenal dalam sejarah, sampai-sampai namanya melegenda.
Para korban serangan makhluk ini
biasanya tewas dengan luka parah di area leher atau kepala. Jelas dia mengincar
organ tubuh tersebut. Jumlah korban pasti tidak begitu jelas, namun perkiraan
ada ratusan orang yang meregang nyawa setelah serangan mengerikan makhluk ini.
Sisanya berhasil selamat walaupun beberapa menderita luka parah.
Studi yang dilakukan tahun 1987 memperkirakan
ada sebanyak 610 serangan, dengan
rincian 500 kematian, 49
luka-luka, dan sisanya
tewas menjadi santapan makhluk
tersebut. Sumber lain mengklaim hewan tersebut membunuh antara 60 hingga 100 orang dewasa dan
anak-anak, serta
melukai lebih dari 30 orang.
Meskipun jumlah pasti korban tidak begitu
diketahui, namun semua setuju kalau jumlah korban yang jatuh selama rentang
waktu tersebut sungguh fantastis. Apakah ia berburu mangsa setiap hari?
Dengan jumlah korban yang begitu besar maka
tidak heran timbul dugaan kalau serangan dilakukan tidak hanya oleh satu hewan saja. Ditambah lagi dengan banyaknya serangan yang terjadi atau dilaporkan terjadi hampir dalam waktu yang bersamaan.
Seperti apa bentuk fisik monster Gévaudan ini?
Deskripsi detail fisiknya cukup bervariasi, yang mungkin juga dibesar-besarkan
karena histeria publik. Namun dari kesaksian para korban yang berhasil selamat
dan juga para saksi mata lainnya mengatakan kalau makhluk ini bertubuh besar,
seukuran anak sapi atau kuda.
Secara garis besar, mereka menyebutkan
ciri-ciri fisik yang hampir serupa. Fisiknya digambarkan mirip anjing atau
serigala, bertubuh tinggi dan ramping, memiliki kepala memanjang, moncong
pipih, mulut lebar, serta telinga yang runcing. Ekornya dikatakan lebih panjang
dari serigala, dengan bulu berwarna kuning kecoklatan atau cokelat kemerahan.
Korban resmi pertama yang
tercatat adalah seorang gadis berusia 14 tahun bernama Jeanne Boulet. Jeanne
tewas dibunuh pada 30 Juni 1764, saat tengah menggembalakan domba-dombanya di
dekat desa Les Hubacs, Langogne.
Namun Boulet sebenarnya bukanlah
korban pertama makhluk itu. Menurut sejarawan Jay M. Smith yang menulis Monster
of the Gévaudan: The Making of a Beast, sekitar dua bulan sebelumnya,
seorang wanita muda yang menggembalakan ternaknya juga diserang oleh makhluk
tersebut, tapi ia berhasil lolos dari maut.
Baca juga: Bunyip, Monster Raksasa dalam Mitologi Aborigin
Menurut buku George M. Eberhart tahun 2002,
Mysterious Creatures: A Guide to Cryptozoology, serangan terus berlanjut sepanjang
musim panas hingga
musim gugur tahun 1764. Penduduk
Gévaudan akhirnya
memutuskan untuk tidak tinggal diam.
Pada 8 Oktober 1764, beberapa serangan dilaporkan terjadi. Binatang itu terlihat di Chateau de la Baume, mengintai seorang penggembala. Sejumlah penduduk laki-laki segera berangkat memburu hewan itu ke hutan perkebunan. Menurut kesaksian para pemburu, mereka sempat menembak makhluk itu, tetapi setelah jatuh, ia bangkit dan langsung melarikan diri.
Sepanjang sisa tahun 1764, lebih
banyak serangan dilaporkan terjadi di seluruh wilayah. Teror menghantui
penduduk karena binatang itu berulang kali memangsa pria, wanita, dan
anak-anak, terutama saat mereka sendirian merawat ternak di hutan sekitar Gévaudan.
Pada awal tahun serangan kembali terjadi.
Tanggal 12 Januari 1765 hewan tersebut menyerang seorang anak bernama
Jacques Portefaix yang berusia 10 tahun bersama tujuh temannya yang berusia
antara 8-12 tahun.
Portefaix memimpin teman-temannya untuk mengusir
makhluk itu dengan menggunakan tongkat.
Saat serangan terjadi mereka semua tetap bersama, sampai akhirnya mereka berhasil melawan makhluk itu dan
mengusirnya. Kedelapan
anak itu berhasil selamat. Peristiwa
ini sangat terkenal karena menjadi
perhatian Raja Louis XV.
Jacques Portefaix dan teman-temannya melawan monster Gévaudan |
Raja bahkan memberikan 300 livre untuk Portefaix dan 350 livre lainnya dibagi rata di antara anak-anak lainnya. Raja juga memerintahkan agar Portefaix dididik dengan biaya negara.
Raja jelas merasakan euforia kemenangan
anak-anak itu melawan monster Gévaudan. Kepahlawanan mereka mendorong Raja Louis XV untuk
mengirim pasukan pemburu
kerajaan. Ia mengirimkan Kapten Duhamel dan pasukannya ke Le Gévaudan.
Namun entah mengapa begitu sampai
di sana dan hendak memburu makhluk itu, para penggembala dan petani lokal justru
seperti menghambat usahanya, mereka sama sekali tidak dapat diajak bekerja
sama. Mendapat perlakuan seperti itu membuat Duhamel frustasi.
Melihat prestasi Duhamel yang seperti itu, raja
lalu menariknya kembali
ke markasnya di Clermont-Ferrand. Raja kemudian setuju untuk mengirim dua
pemburu serigala profesional, Jean Charles Marc Antoine Vaumesle d'Enneval dan
putranya Jean-François. Sementara itu di lain pihak, Duhamel tidak tinggal
diam. Dia mengatur rencananya sendiri untuk perburuan serigala.
Ayah dan anak D'Enneval tiba di
Clermont-Ferrand pada 17 Februari 1765. Mereka membawa delapan anjing pelacak
yang telah dilatih berburu serigala. Selama empat bulan berikutnya, pasangan
itu memburu serigala Eurasia, yang mereka yakini satu atau lebih merupakan
bagian dari makhluk yang telah meneror Gévaudan .
Tapi meskipun banyak serigala Eurasia sudah diburu,
nyatanya serangan terus berlanjut. Pasangan ayah dan anak itu akhirnya diganti
pada bulan Juni 1765 oleh seorang
pria bernama François Antoine. Ia tiba di Le Malzieu pada 22 Juni 1765 dan siap untuk berburu.
Tanggal 20 September 1765, Antoine dan keponakannya berhasil menembak seekor serigala abu - abu berukuran besar di dekat sebuah biara di Chazes.
Hewan itu sebenarnya cukup besar untuk disebut seekor serigala. Tapi Antoine yakin kalau hewan itulah biang keladi teror di Gévaudan. Apalagi ketika diperiksa ada bekas-bekas luka di tubuhnya yang tampaknya disebabkan oleh korban serangan yang berusaha membela diri.
Serigala itu kemudian dikirim ke
Versailles, di mana putra Antoine dipuji sebagai pahlawan. Antoine sendiri tetap tinggal di hutan
Auvergne untuk mengejar pasangan betina binatang itu dan juga dua anaknya yang sudah dewasa.
Antoine berhasil membunuh serigala betina dan seekor anak anjing, yang
tampaknya sudah lebih besar dari induknya.
Sebenarnya ada yang aneh saat jasad anak
anjing tersebut diperiksa. Hewan
itu tampaknya memiliki kelainan bawaan yang ditemukan pada ras anjing Bas-Rouge
atau Beauceron. Anak anjing yang
satunya lagi ditembak dan dipukuli hingga tewas. Antoine lalu kembali ke Paris dan menerima uang yang sangat besar sebagai imbalan (lebih
dari 9.000 livre), tak lupa ia
juga mendapatkan gelar, penghargaan, sekaligus ketenaran sebagai pahlawan baru.
Lalu apakah teror berhenti setelah aksi Antoine? Ternyata tidak! Teror kembali lagi terjadi, serangan mengganas pada awal Desember. Pada tanggal 2 di bulan itu, dua anak laki-laki berusia 6 dan 12 tahun diserang. Binatang itu mencoba menangkap anak yang terkecil, tetapi berhasil dilawan oleh anak laki-laki yang lebih tua. Segera setelah itu, serangan lainnya kembali dilaporkan terjadi di dekat La Besseyre-Saint-Mary .
Menurut sebuah akun di Parisian
Illustrated Review volume 1898, pada akhir tahun tersebut entah mengapa hewan yang
menyerang itu dilaporkan tampak berbeda, setidaknya secara tingkah laku. Makhluk
yang menyerang sebelumnya takut pada ternak, tapi kali ini ia sama sekali tidak
menunjukkan rasa takut. Seolah-olah penyerangan dilakukan oleh hewan yang
berbeda.
Ada yang aneh dengan keputusan dari pihak
kerajaan. Meskipun pada Desember serangan makhluk-makhluk ini masih terus
dilaporkan, mereka memilih untuk mengabaikan serangan baru ini. Mereka bersikeras percaya bahwa Antoine telah membunuh
makhluk itu.
Sampai pada akhirnya serangan tiba-tiba kembali terjadi pada awal
Juni 1767. Serangan brutal
yang terjadi di awal musim panas itu akhirnya memaksa seorang bangsawan
lokal, Marquis d'Apcher, untuk merencanakan perburuan besar-besaran. Pada tanggal 19 di bulan yang sama, salah seorang pemburu lokal bernama Jean Chastel, menembak
seekor serigala di lereng Gunung Mouchet.
Jean Chastel |
Chastel mengaku menembak makhluk itu dengan peluru kaliber besar dan kombinasi tembakan, yang pelurunya dibuat sendiri dengan perak. Serigala itu lalu dibawa ke kastil sang bangsawan, di mana tubuhnya kemudian dibedah oleh Dr. Boulanger dari Saugues.
Laporan post-mortem Dr. Boulanger ditranskripsikan
oleh notaris Marin dan dikenal sebagai "Marin Report".
Laporan tersebut menyatakan kalau setelah perut hewan itu
dibuka, ternyata di dalamnya menemukan sisa-sisa
jasad para korban.
Serangan dari binatang itu tiba-tiba saja menghilang sekitar pertengahan tahun 1767. Banyak yang percaya itu semua terjadi setelah umpan beracun ditempatkan di Gévaudan dalam skala besar.
Kisah penyerangan Beast of Gévaudan dan para korbannya mungkin hampir tidak diketahui jika bukan karena pers yang berkembang pesat saat itu. Pada masa tersebut, sebagian besar berita politik disensor oleh kerajaan, jadi surat kabar harus beralih ke sumber informasi lain untuk mengisi beritanya, misalnya dengan berita hiburan demi meningkatkan penjualan.
Sementara itu sejarawan, ilmuwan, pseudoscientist, hingga teori konspirasi semuanya telah mengajukan teori makhluk apa sebenarnya Beast of Gévaudan itu.
Berikut ini berbagai teori dan dugaan makhluk apa sebenarnya Beast of Gévaudan itu, mulai dari teori yang masuk akal dan dipercaya banyak orang hingga teori yang tidak masuk akal, bahkan sangat mengada-ada.
Di antara teori-teori yang dianggap paling dapat dipercaya adalah bahwa pelaku serangan di Gévaudan tak lain adalah serigala atau sekelompok serigala. Seperti yang dikatakan Jay M. Smith kepada Smithsonian, "Gévaudan mengalami serangan serigala yang serius." Smith percaya bahwa serigala besar atau kawanan serigala menyerang komunitas individu di seluruh wilayah.
Pada abad ke-18, sebenarnya serangan serigala
merupakan masalah serius, tidak hanya di Perancis tapi juga di seluruh Eropa.
Insiden penyerangan bisa dibilang cukup umum terjadi di pedasaan Eropa barat
dan tengah.
Namun agaknya ada kelemahan mendasar pada teori
serigala ini, termasuk frekuensi serangan yang menunjukkan bahwa itu bukanlah
serigala gila. Selain itu juga diketahui tidak ada korban yang tertular rabies.
Serigala diketahui sangat jarang keluar dari
wilayah mereka untuk sengaja menyerang manusia (mereka sebenarnya lebih suka
menghindari manusia).
Pada Oktober 2009, History Channel menayangkan
film dokumenter berjudul “The Real Wolfman” yang mengemukakan bahwa binatang
itu adalah hewan eksotis berupa hyena belang, spesies hyena berambut panjang
yang kini telah punah di Eropa.
Beberapa penggambaran fisik binatang tersebut
sangat mirip dengan binatang yang dibunuh oleh Chastel. Binatang itu menyerupai
seekor hyena bergaris. Ada kemungkinan bahwa seekor hyena belang mungkin merupakan
milik pribadi seseorang yang melarikan diri karena spesies tersebut bukan asli
Perancis. Tapi diketahui kalau hyena belang tidak menyerang manusia.
Seorang ahli biologi dan penulis The Gévaudan Tragedy: The Disastrous Campaign of a Deported 'Beast, Karl-Hans Taake berpendapat bahwa makhluk itu mungkin saja adalah singa jantan yang belum dewasa. Seperti hyena, ada kemungkinan seekor singa lolos dari penangkaran. Monster Gévaudan dilaporkan melukai korbannya di area leher dan juga biasanya memenggal kepala korban. Singa, menurut Taake, juga menunjukkan perilaku predator seperti ini.
Singa diketahui memangsa manusia sebagai sumber
makanan, seperti kasus singa Tsavo yang terkenal, di mana sepasang singa
membunuh lebih dari 130 korban dalam waktu kurang dari setahun.
Menurut teori ini sebagain besar penduduk saat
itu kemungkinan besar tidak pernah mengenal singa hidup. Jadi masuk akal jika
penduduk setempat tidak tahu. Singa jantan muda tidak memiliki surai yang
berkembang sempurna, bahkan terkadang memiliki jenis garis mohawk di punggungnya.
Jika itu memang benar-benar seekor singa jantan
muda, surainya yang masih muda dan berbulu halus bisa menjelaskan warna dan
bulunya yang aneh. Singa jantan biasanya memang kerap menggunakan cakarnya
sebagai senjata, lebih suka mencekik leher korban, hingga menyerang ternak
besar dengan melompat ke punggung mereka. Penggambaran ini cocok dengan
deskripsi binatang itu oleh saksi mata, kata Taake.
Seorang pemburu pada saat itu, Kapten Jean Baptiste Duhamel, menulis, “Anda pasti akan berpikir, seperti saya, bahwa ini adalah monster hibrida, yang ayahnya adalah singa."
Sejarawan mengklaim bahwa serigala, atau hibrida antara serigala dan anjing peliharaan, telah menyerang para korban. Munculnya dugaan makhluk hibrida ini didasarkan pada deskripsi seekor canid, yang diambil pada bulan Juni 1767, yang dikatakan memiliki karakteristik morfologi yang aneh dan belum pernah ada sebelumnya.
Pada tahun 2001, naturalis Perancis Michel Louis mengemukakan teorinya bahwa
mastiff berwarna merah sebenarnya
adalah milik Jean Chastel.
Pemburu itu disebut-sebut memelihara dan melatih binatang itu untuk menyerang
orang dan mengalihkan perhatian dari kejahatan yang lain.
Teori ini muncul salah satu alasannya adalah karena
makhluk itu kebal terhadap tembakan, yang kemungkinan besar disebabkan karena ia mengenakan
kulit babi hutan yang berlapis baja. Itulah juga alasan mengapa warna warna makhluk ini dilaporkan sangat
tidak biasa.
Dikarenakan tidak adanya spesies yang sama dengan makhluk yang menyerang Gévaudan, banyak yang beranggapan kalau binatang itu bisa saja merupakan hewan prasejarah yang masih tersisa. Misalnya saja hyena Eropa atau mesonychids yang telah punah untuk waktu yang lama. Hewan-hewan ini memiliki kemiripan yang luar biasa dengan deskripsi populer tentang Beast of Gévaudan.
Tapi tampaknya tidak masuk akal bahwa
binatang itu adalah
pemangsa prasejarah yang telah punah seperti Anjing Beruang, Serigala Dire, atau
Hyaenodon. Pendapat kalau hewan sebesar itu muncul setelah ribuan tahun, berhasil selamat dari
kepunahan, sepertinya terlalu tidak masuk akal.
Bagi bangsawan pada masa itu, tentu bukan hal sulit untuk memiliki hewan-hewan peliharaan bahkan jika hewan-hewan itu bukanlah hewan yang umum. Salah satu teori percaya kalau makhluk yang meneror Gévaudan tak lain sebenarnya adalah peliharaan para bangsawan kaya.
Teori kalau monster Gévaudan sebenarnya adalah manusia serigala yang berubah wujud pada waktu-waktu tertentu sepertinya cukup gila ya. Teori ini sendiri timbul karena pemburu Chastel konon menggunakan peluru perak agar bisa membunuh makhluk itu. Teori ini membuat monster Gévaudan terkadang masuk dalam kategori mitologi manusia serigala.
Bagaimana mungkin seorang pembunuh akan
berkeliaran mencari korban di siang bolong dengan mengenakan kostum binatang? Teori yang sangat aneh
kedengarannya ya. Tapi tidak bagi mereka yang mendukung teori ini.
Seiring dengan banyaknya kasus penyerangan yang
dilaporkan, banyak saksi mata yang semakin mendesripsikan makhluk ini secara
berlebihan. Sepertinya orang-orang ini mengalami histeria massa. Para saksi
mengklaim binatang itu memiliki kemampuan supernatural.
Makhluk itu dikatakan bisa berjalan tegak dengan kaki belakangnya
dan kulitnya juga anti
peluru. Tidak cukup sampai di
sana, orang-orang juga mengatakan ia memiliki
api di matanya seperti kilatan
laser, serta dapat melompat dengan ketinggian yang luar biasa.
Menggabungkan semua karakteristik
yang disebutkan di atas menghasilkan semacam monstrositas alias keganjilan hibrida chimera yang
tidak memiliki dasar dalam zoologi.
Meskipun ada berbagai teori yang mencoba mengungkap misteri sosok
Beast of Gévaudan ini, tapi kita harus
mengakui bahwa kebenaran tidak akan pernah diketahui sepenuhnya. Tanpa adanya bukti genetik atau forensik,
monster Gévaudan ini akan tetap menjadi
misteri.
Smith sendiri mengatakan pendapatnya: “Penjelasan terbaik dan paling mungkin adalah wilayah Gévaudan memiliki serangan serigala yang serius kala itu,” kata Smith. Dengan kata lain monster Gévaudan itu sebenarnya hanyalah serigala besar yang menyerang khususnya wilayah yang terisolasi.
Apa yang membuat serangan di Gévaudan
begitu melegenda,
bahkan dikenang hingga
hari ini, mungkin karena teror
dan korban jiwa yang jauh lebih
tinggi dari wilayah yang
lainnya di Eropa. Selain itu juga bisa jadi berita telah mengambil peranan di
sini.
Kemampuan pers saat itu mampu mengubahnya menjadi cerita nasional
yang sangat memukau. Kita semua senang dengan cerita yang menghebohkan, bahkan jika itu ditambahi di
sana-sini. Jadi setelah 250 tahun berlalu sejak
Beast of Gévaudan
terakhir kali mengintai hutan dan ladang di Prancis selatan, warisan kisahnya
benar-benar tak terlupakan
layaknya dongeng Grimm yang memukau.
Referensi:
q mau berpendapat out of the box aja...
BalasHapusdari berbagai sudut pandang mengenai kasus ini,
penilaianq yg awam,
mahluk ini kemungkinan hewan yang dilatih mengingat serangan yg hampir sama menerkam di leher dalam intensitas yg sering dan seolah hanya untuk bermain2 memuaskan nafsu membunuhnya(sperti film fiksi jurassic world seson 1)
kalo hewan normal mungkin akan memakan korban buruannya sampai habis minimal sampe kenyang,
kalo predator alamiah setau q srigala berburu dg cara berkelompok kalo mahluk ini menurut laporan seperti hewan soliter yg tidak kenal rasa takut,
kemudian mnurutq ada kelemahan penggunaan senpi laras panjang pd wkt itu yg memerlukan jeda wlt untuk mengisi amunisi,hematq penggunaan panah yg dibubuhi racun diujung mata panah mungkin bisa jd solusi,atau mungkin dilakukan oleh banyak orang dg memancing mahluk itu pake umpan lalu dipanah dg jarak tertentu secara beruntun,
terlepas dari semua itu kenapa tidak diselidiki sisa kerangka mahluk itu yg dibawa ke istana dan dipertontonkan?
,
terlepas dr mitos orang eropa pd wkt itu ttg manusia srigala bisa dipatahkan dg logika mahluk itu menyerang diwkt siang dan bukan wkt malam bulan purnama spt keyakinan mereka,
kalo misal mahluk ini singa muda yg lepas dr penangkaran logikanya sudah terjawab di artikel tadi kalo hewan ini bermoncong pipih layaknay srigala/anjing,misalpun orang2 pd wkt itu belm mengenal sosok singa toh mereka sudah akrab dg ciri fisik srigala pd wkt itu,
jd q ambil opini kalo mahluk ini adalah hewan peliharaan eksotik milik bangsawan bisa jadi juga milik jean castel seperti rumor yg pernah beredar,dilatih untuk tidak memiliki rasa takut dan membunuh dg efisien...walopun ada kelemahan disini menerkam dileher itu ciri khas dr harimau,singa dan jaguar,
sedang srigala mnurut info yg q dapat berburu dg berkelompok dan menghabisi buruan dg mengoyak perut mangsanya,tp sperti perilaku anjing buldog yg dilatih oleh profesional bisa menggigit dia area tangan/leher tergantung instruksi pelatihnya....tidak menutup kemungkinan khan???
mohon maaf ini hanya skedar opini dr q yg masih awam...
Haidar sepertinya begadang ya, bacanya dini hari.. ^^
HapusSeperti di akhir tulisan saya, kebenaran sepertinya tidak akan diketahui sepenuhnya tanpa adanya bukti forensik dan genetik. Jadi tampaknya kita hanya bisa berspekulasi ya, teori yang mana yang paling mendekati.
Ada banyak dugaan, ada banyak pendapat. Saat itu Eropa memang memiliki kasus penyerangan serigala yang sangat tinggi. Kasus di Gevaudan yang paling terkenal.
Kesimpulanmu makhluk ini adalah peliharaan bangsawan atau milik Jean Chastel yang sudah dilatih sedemikian rupa untuk membunuh.
Terima kasih pendapatnya Haidar :)
Saya menyimak biarpun panjang teorinya, intelegensi para pembaca merinding.com makin kritis loh 👍
HapusSemakin menganalisis setiap kasus dan teorinya ya, Harllie. Semoga semakin lama tambah banyak lagi pembaca-pembaca cerdas di merinding..
Hapuskira-kira teori mana yg menurut admin lebih mendekati ke misteri ini??
BalasHapusCoba saya mau dengar pendapatmu dulu Nur Rizal hehe..^^
HapusDikirain bakalan membongkar rahasia spionase lagi, kayaknya bukan deh yah soalnya sebentar hihihi😁, lucu deh waktu aku baca kalau monster Gévaudan itu adalah mahluk supernatural, mungkin itu robocop jadi jadian deh wkwkwk
BalasHapusIni misteri teror monster Gevaudan dari abad 18 loh Alice. Jadi lebih lama lagi daripada membongkar rahasia spionase ^^ Ya teori makhluk supernatural itu seperti cerita serigala jadi-jadian, tapi munculnya ini bukan hanya waktu bulan purnama.
HapusLucu deh kak eya kayaknya gak sadar deh kalau aku lagi nyindir kak eya hihi, pasti bingung deh😁
HapusTahu kok, Alice. Coba deh dibaca baik-baik jawaban balasan itu..^^
HapusAlice selalu pakai teori menyindir nih , lalu dibalas pake kode misteri lg sm kk Eya, jd sy yg bingung mencernanya wkwkwk 😁
HapusHmm... Kak eya sedang ada masalah kah?🤔 hehe cuman firasatku saja kali yah..
Hapus@Harllie, Alice yang ternyata tidak sadar kalau balasan itu sebenarnya menjawab sindirannya..^^
Hapus@Alice, hmm.. apakah sekarang sudah punya indera keenam? :D
Ayolah kak eya, kan gak lucu aku jadi bingung sendiri baca berkali kali tapi gak ngerti jawaban balasan kak eya, ditambah teka teki yang b apa sih jawabannya.. plusnya aku kepeleset karena fokus sama hp, kak harlie tolong aku... Kak eya jahat 😭
HapusAlice kenapa masih di sini? Artikel teka-teki belum dijawab itu. Jangan dibantuin Harllie, biarin aja.. wkwk :D
Hapusmantap.
BalasHapusTerima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar ya Whinara.. Mungkin besok-besok bisa mampir lagi..^^
HapusWah ngeri juga ya diteror sama makhluk buas kyk gitu, di tempatku ada anjing rabies satu aja waktu itu udah bikin beberapa orang satu komplek gk berani keluar rumah selama beberapa hari sampai akhirnya anjing itu dibunuh sama pak polisi, karena pernah juga ada kejadian anak sd tangannya digigit sama anjing itu dan untungnya masih selamat dan bisa sembuh
BalasHapusPadahal di tempatmu cuma satu ya Wotaah, sudah bikin banyak orang ketakutan. Bagaimana yang di dalam cerita ini sampai bertahun-tahun diteror, terus juga membunuh banyak orang. Pasti ngeri sekali waktu itu..
HapusKarena ini makhluk legenda/makhluk cryptid tentu kebenaran gk sepenuhnya bisa terkuak saat ini.
BalasHapusTeori yg sy buang hewan prasejarah, manusia serigala, pembunuh berantai, makhluk supernatural. Teori serigala, singa, hyena kita skip juga.
Yg pas menurut saya ini makhluk Hibrida eksotik yg awalnya dimiliki Jean Chastel lalu dijual mahal ke bangsawan kaya, lalu terlepas tak ada pawang yg paham dgn mahkluk ini selain Jean Chastel, dengan berat hati karena sdh makan korban dia menembak mati peliharaan yg dia sayangi dari kecil. Ada kisah sedih dsini antara pemilik dan peliharaannya menurut saya, tp lagi2 peran pers mengubahnya agar lebih menarik dan heboh utk para pembacanya.
Teori hibrida memang menurut saya yang sepertinya paling cocok. Tapi saya tidak berpikir kalau itu milik Jean Chastel hehe.. Menurut saya sih ini hibrida yang punya kelainan genetik. Ya mungkin hanya ada satu dan menyerang di awal-awal teror terjadi. Tapi setelah itu kawanan serigala lah yang melakukan serangan karena saat itu di Perancis sendiri banyak terjadi serangan serigala, lagipula tidak mungkin satu atau dua hewan bisa membunuh hampir bersamaan waktunya di lokasi-lokasi berbeda. Tapi orang-orang mengalami histeria, menceritakan dengan berlebihan. Kita semua suka cerita yang fantastis kan. Lalu pers pun ambil peran. Maka lengkaplah.
HapusWah setuju juga loh saya, nah begini jadi ketemu ujungnya teori saya dgn teori kmu 👍👌
HapusTeori saya terlalu drama emg 🙏😁
Bukan saya loh yang bilang teorinya drama..^^ (padahal pas baca: loh kok ini jadi kisah sedih di hari minggu hehe.. :D) *canda Harllie
Hapusq pernah baca di artikel mana q lupa entah itu hoax apa bukan,kalo binatang yg dibunuh jean castel rangka/tulang belulangnya ditemukan di salah satu museum di prancis,dan hasilnya adalah heyna...
BalasHapusjadi q agak sependapat dg bro harlie...
sbenere q punya pengalaman pribadi ttg pembantaian ternak...satu hewan hanya memuaskan nafsu membunuhnya tidak tanggung tanggung 100ekor anak ayam cuma buat mainan,digigit bagian leher,
hewan itu berhasil q racun pake racun babi hutan,
mirip kucing tp moncongnya agak lebih panjang,badannya ramping mirip kucing mesir,ekornya panjang melebihi panjang tubuhnya,
apakah itu juga hewan hibrida?
tp dg spesies jenis apa?
kejadian itu sekitar th 2016....
Dari ketujuh referensi saya membuat artikel ini, tidak ada yang menyebutkan kalau tulang binatang yang dibunuh Jean Chastel ada di salah satu museum Perancis, Haidar. Mungkin saya kurang referensinya.. Tapi setahu saya setelah binatang itu dibunuh, Raja Louis langsung memerintahkan untuk menguburkannya. Entah setelah itu dibongkar lagi makamnya untuk diteliti atau bagaimana, tapi saya tidak menemukan referensinya.
HapusApakah hewannya itu difoto? Kamu tinggal di mana ya Haidar?
Di sumber ini yg dimaksud bung Haidar
Hapushttps://cryptidz.fandom.com/wiki/Beast_of_Gevaudan
Penasaran dgn temuan bung Haidar, karena ada moncongnya seperti rubah/babi tanah yg bermutasi. Apalagi kena racun babi hutan 👍
Hmm.. Ya aku juga pernah ngalamin, di suatu rumah besar korbannya di penggal bahkan sampai puluhan sampai ratusan! untuk menghilangkan darahnya lalu digantung lho! bayangkan kak eya untuk menghilangkannya lalu direbus setelahnya lalu dibawa keliling kota lho kak eya, diedarkan ke pasar pasar, kemarin aku beli sekilo harganya 35.000, digoreng enak lho kak eya nyumm🤤
Hapus@Harllie, oh ini. Museum yang dimaksud Fantastic Museum of the Beast of Gevaudan di Saugues. Didirikan tahun 1999, tapi sepertinya isinya hanya rekonstruksi peristiwa waktu itu. CMIIW.
Hapus@Alice, gorengnya pakai tepung goreng crispy lebih enak itu. Atau digeprek dikasih sambel terasi enak juga.. :D
HapusAh,berdebu sekali.
BalasHapusKapan sih terakhir kali ane kemari?
BTW,hai Min.
Lama gk jumpa :v
Jadi sedih, Tsubasaki jarang muncul nih. Kamu ke mana aja?
HapusEntah :v
HapusAne lupa,Min :v
Sibuk nyusun proposal ama nyari judul skripsi,makanya jarang keliatan :v
Ya ampun, Tsubasaki.. Makasih loh masih sering mampir hehe.. Sukses ya skripsinya, semangat!! ^^
HapusPagi semua, kalo boleh berteori liar menurut saya the beast adalah anjing besar hasil kawin silang dari berbagai jenis anjing yg pada akhirnya membuatnya berbeda dari induknya dan mungkin juga dibiakan jauh diluar gevaudan sehingga gak dikenal penduduk gevaudan pada masa itu. Tapi mungkin karena ukurannya yg besar yang malah boros di biaya pakan, si peternak malah membuang mereka tanpa mempedulikan akibatnya.
BalasHapusKenapa saya curiga the beast adalah anjing besar bukan hyena,serigala, beruang, macan tutul atau singa jantan muda karena klaim saksi yg menyatakan mirip serigala tapi bukan serigala, mulut panjang runcing, ekor panjang, warna kemerahan dengan garis punggung hitam dan walaupun ukurannya gak akan sampai sebesar kuda dewasa, tapi ada beberapa anjing besar di jaman modern ini juga yg tampilannya gagah seperti kuda, tapi karena panik dan histeria massal warga secara ketakutan malah menyebutnya sebesar kuda wkwkwk.
Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan komentar^^
HapusKarena wilayahnya terpencil dan belum ada kamera sulit mendesripsikan makhluk ini secara akurat
BalasHapusIya betul, maklum kisah dari abad 18
Hapusgw sependapat dgn halie walaupun sedikit berbeda. mahluk2 itu punya bangsawan yang dilepaskan karena boros biaya. ukurannya memang lebih besar dari srigala walaupun tidak sebesar kuda. bayangkan harga daging buat memberi makan mahluk sebesar itu apalagi punya beberapa...setelah dilepaskan, beranak pinak dihutan. dan karena semakin hari mangsa di hutan semakin kurang, terpaksa mereka mencari ke lahan pertanian. yang dibesar2 kan oleh media adalah ukuran dan jumlah korban (dan mereka tidak memasukkan hewan ternak yang di mangsanya di koran). mahluk itu bangkit lagi setelah di tembak. kucing juga bisa kalo bagian yang tertembak itu bukan bagian tubuh yang vital. dan kembali kata koran dia bulletproof...
BalasHapusmaaf ini cuma teori saya. salam buat para pembaca senior...
Harllie namanya itu, nanti dia ngambek kalau namanya salah hehe^^ Teori yang menarik yaa.. Kucing, kamu ini pasti baru nemuin blog ini ya?
Hapus