Yang Terlupakan
Aku pertama kali bertemu dengannya malam itu. Dia
hendak menyeberang jalan, ketika tiba-tiba sebuah mobil menabraknya. Pria tua
itu terguling di aspal, sementara pengemudi mobil cepat-cepat menginjak pedal
gasnya dan melarikan diri. Beberapa orang kemudian terlihat berkerumun. Aku
berlari menghampiri.
Pria tua itu berusaha berdiri dengan sekuat
tenaga. Keningnya terluka dan tanda memar terlihat di wajahnya.
“Anda tidak apa-apa, Pak?,” tanyaku khawatir.
Kuraih lengannya dan membantunya berdiri.
“Aku baik-baik saja. Terima kasih,” ujarnya
sambil berusaha bangkit.
“Anda terluka, kurasa kita harus ke rumah sakit
sekarang,” kataku setengah memaksa.
Pria tua itu menolak dengan halus. Aku ingin
mengantarnya, tapi katanya tempat tinggalnya tidak jauh.
“Aku tinggal di hotel seberang,” katanya lemah sambil
menunjuk ke depan.
Aku tidak melepaskan pegangan tanganku di
lengannya. Pria tua itu tampak lemah. Tubuh tingginya sangat kurus. Dengan
memaksa, aku mengantarnya sampai di depan penginapan itu.
“Apakah aku perlu memanggil keluarga anda atau
seseorang?,” tanyaku ketika sudah sampai di depan.
“Tidak perlu, Nak. Aku baik-baik saja,” katanya
sambil tersenyum. Aku baru sadar ujung jasnya terkoyak.
Aku bisa melihatnya berusaha keras menyeret
kakinya, memaksa berjalan dengan terpincang-pincang.
Beberapa hari kemudian aku melihat kakek itu
lagi. Syukurlah dia tidak apa-apa. Tapi kali ini dia memakai tongkat. Dia duduk
di taman tidak jauh dari hotel. Kebetulan aku tinggal di seberang. Taman itu
cukup luas, banyak tanaman besar dan rindang membuat sejuk udara New York yang
panas.
Kulihat kakek itu duduk di sebuah bangku kayu.
Di tangannya dia memegang sebungkus kantung kertas. Pandangan matanya terus
mengikuti burung-burung merpati yang memang banyak beterbangan di sekitar
tempat itu.
Dari kejauhan aku bisa melihat wajah tuanya
yang tirus begitu bahagia melihat merpati-merpati itu, seolah ia bertemu dengan
sahabat-sahabatnya. Melihat itu aku jadi tidak enak untuk mengganggu, sekedar
menanyakan keadaannya.
Sesekali kulihat ia memasukkan tangannya ke
kantung kertas itu, menggenggam remahan, lalu menebarkan nya ke udara.
Burung-burung merpati yang cantik terbang menghampirinya. Kakek itu dan
merpati-merpati di sekelilingnya laksana lukisan yang indah. Ingin sekali aku mengabadikannya.
Aku benar-benar tidak mengenal kakek tua itu
sampai pada suatu hari tak lama setelah tahun baru, ia meninggal di kamar
hotelnya seorang diri. Tak lama setelah itu beberapa orang berpakaian seragam
dan sejumlah polisi masuk ke kamarnya. Melakukan pemeriksaan luar biasa. Beberapa
barang dibawa pergi oleh mereka. Lalu aku melihat jenazahnya dibawa dengan
terburu-buru. Aku bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Tidak akan
pernah.
** Waktunya hanya SATU HARI. Batas terakhir besok malam ya, hari Selasa tanggal 23 Februari 2021 pukul 23.00. Gunakan kemampuan analisis kalian..^^ Selamat menebak!!
Perhatian: Mohon hargai penulis dengan tidak mengambil atau copy paste tulisan di blog ini untuk dijadikan postingan blog/website ataupun konten Youtube. Terima kasih.. ^^
Nicola Tesla
BalasHapusBingo! Penjawab pertama dan benar. Sayang tidak ada namanya.. Kenapa ya selalu ada unknown yang jawab tengah malam dan benar? ^^
Hapusanalisa aku ga nyampe kak eya, aku nitip jejak komen aja yah :D
BalasHapusMudah kok ini, Nur Rizal. Nikola Tesla hehe.. ^^
HapusNikola Tesla
BalasHapusHotel nya https://goo.gl/maps/jQuFnASyhhZQ2GX28
Betul Harllie, nah dikasih map hotelnya sekalian.. :D
Hapusmata-mata?
BalasHapusBukan, Momo..^^ Ini Nikola Tesla, apakah ceritanya seperti mata-mata ya?
HapusCeritanya mirip dengan pigeon goldie osgood yang dirogol Dan dibunuh di Hotel Cecil yang seram itu.. Sayangnya kes ini kurang perhatian berbanding kes elisa lam, Richard Ramirez dan lain-lain..
BalasHapusSaya pernah bahas tentang Hotel Cecil, Nur Effa. Memang tempat itu banyak kasus pembunuhannya dan yang paling terkenal memang Elisa Lam dan kasusnya Ramirez. Wah, pengetahuanmu tentang kasus bagus sekali. Ini pigeon Goldie Osgood menarik juga. Oh ya, jawabannya Nikola Tesla..^^
HapusMengingatkan sy kembali kes Elisa Lam.
HapusFun fact: Saat kasus Elisa Lam (2013) hotel itu sebenarnya sudah berganti nama menjadi "Stay on Main" sejak 2011.
HapusKakek itu seoarang ilmuwan bernama Nicolas Tesla kalo gak salah..
BalasHapusSoalnya Nicolas Tesla meninggal di kamar hotelnya sendirian (dia gak menikah)
Dan setelah diketahui meninggal beliau banyak anggota militer yang langsung kekamar dan membawa barang" beliau yang sampai sekarang tidak diumumkan secara resmi oleh pemerintah Amerika barang" apa saja ditemuin oleh pihak militer. Apa kah itu berhubungan dengan penelitian atau sekedar catatan hidupnya tidak ada yang tahu.
:)
Betul, ini tentang Nikola Tesla. Wah sampai dijelaskan rinciannya. Terima kasih sudah berkomentar.. Besok-besok dikasih nama ya :)
HapusOk kak, sudah pakek nama ini (walaupun bukan nama asli).
Hapus:)
Halo, Haizan! (*walaupun bukan nama asli ^^) Selamat datang di blog Merinding ya.. Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Penggemar misteri juga ini ternyata.. :D
HapusKakek kena korona
BalasHapusPundit, sampai ngakak loh ini saya baca jawabannya wkwk.. :D
HapusHihi.. Soalnya kak eya buat soal kasusnya kayak orang yang kena covid19 deh😁. Beginilah kemampuan tangan dingin kak eya yang bisa menyesatkan orang yang membacanya hihi 😂
HapusBaru muncul nih, Alice. Baca aja komentar corona ini wkwk.. :D
HapusCluenya nggak ada apa min, spy ini ya???
BalasHapusCluenya sudah disebar sepanjang cerita, Rogan.. hehe.. Bukan spy, ini Nikola Tesla.^^
HapusLanjutkan... Lanjut ya min
BalasHapusApa pun kasusnya, Aliya komentarnya lanjut min hehe..^^ *canda Aliya. Ini sih tidak dilanjut kok, cuma menebak tokoh saja. Besok artikel langsung.
HapusNicola tesla
BalasHapusBetul Jj, seperti biasa jawabannya benar. Singkat dan jelas.. ^^
HapusNikola Tesla.
BalasHapusGak ada yang lebih sulit min?
Betul Leo, jawabannya Nikola Tesla.
HapusYang lebih sulit? Baiklah.. :)
Komentar ditutup. Terima kasih banyak ya, sudah membaca dan menebak. Orang di balik cerita itu adalah Nikola Tesla. Ilmuwan jenius yang sempat terlupakan. Tesla menjalani hari-hari terakhirnya seorang diri dan meninggal di Hotel New Yorker pada 7 Januari 1943. Sudah cukup banyak sebenarnya artikel yang membahas tentang Tesla di sini. Kalian bisa mengeceknya. Jadi untuk artikel selanjutnya saya akan membahas yang lain. Tulisan yang sudah saya janjikan lebih dari setahun yang lalu..^^
BalasHapusyah kena strap lg nih....maaaf mba admin telat jawabnya....
BalasHapuskakek itu nikola tesla,
beliau sebelum akhir hayatnya tertabrak mobil dan memakai tongkat untuk membantu berjalan,
semoga bisa diulas lg tentang berita bahwa FBI yg menyita berkas beliau dan hasilnya nihil/tidak memuaskan dan muncul teori bahwa beliau menyimpan semua cetak biru/hasil ciptaannya dalam memori otaknya,
sekali lg maaf ya telat jawabnya ,,^_^
Sudah kuduga Haidar akan muncul di hari Rabu..^^
HapusBetul sekali ini kisah Nikola Tesla di akhir hayatnya. Iya berkas-berkas, jurnal, dan catatan pribadinya semuanya disita. Tapi Tesla punya bakat memori eidetik yang jempolan, jadi kemungkinan besar semua ide hasil ciptaannya memang disimpan di kepalanya. Kalau besok telat lagi kena denda ya hehe.. ^_^
waah,, ninggal jejak ja lah kak. telat .. ^ ^
BalasHapusTumben nih Eko telat..^^ Kalau belum lihat jawaban di atas, ketebak tidak kalau itu Nikola Tesla? Hehe..
HapusNikola Tesla.
BalasHapusIlmuwan yg tidak pernah menikmati hasil penemuannya.
Tsubasaki, kamu ke mana aja? Baru muncul.. Baru selesai uas kah?
Hapus