Kasus Pembunuhan oleh Burke dan Hare (Jawaban Cerita "Penginapan")
Tidak ada yang menyangka sebuah penginapan di
Tanner’s Close digunakan oleh pemiliknya untuk membantai para penyewa. Dengan
bujukan untuk menginap, para korban dicekoki wiski lalu kemudian dicekik hingga
tewas. Jasad mereka lalu berakhir di meja laboratorium untuk dibedah dan
dijadikan bahan penelitian…
Hare berkali-kali mengeluarkan sumpah
serapahnya. Seorang penyewa di penginapannya meninggal dunia semalam. Pensiunan
tentara itu memang sudah sakit-sakitan beberapa bulan belakangan. Bukannya
berduka, Hare kesal setengah mati lantaran Donald, nama penyewa itu, berhutang
sewa, 4 pounds jumlahnya. Uang yang cukup banyak. Hare meratapi betapa usaha
penginapannya telah merugi.
Bersama sahabat sekaligus partner usahanya,
Burke, Hare kemudian memutuskan untuk mencoba menjual jasad Donald kepada ahli
anatomi setempat demi mendapatkan uang sebagai ganti rugi sewa yang tidak
pernah dilunasi pria tua itu. Tapi hal tersebut tentu saja harus dilakukan
secara rahasia.
Setelah peti mati yang telah dipesan diantarkan
dan tubuh Donald dibaringkan ke dalamnya, peti itu lalu disegel untuk
selanjutnya akan dimakamkan keesokan harinya. Tapi di tengah malam, Burke dan
Hare membuka segel peti, mengangkat mayat lalu memindahkannya ke bawah tempat
tidur. Peti mati itu lalu diisi dengan kulit kayu dan disegel kembali. Tidak
ada seorang pun yang tahu kalau jasad di dalamnya sudah lenyap.
Dengan sembunyi-sembunyi kedua pria itu lalu membawa mayat Donald ke Universitas Edinburgh. Seorang siswa mengarahkan mereka ke Surgeon’s Square, di mana keduanya lalu bertemu dengan seorang pria kurus tinggi dengan mata cacat sebelah. Dia adalah Dr. Robert Knox.
Burke dan Hare mencuri jasad Donald |
“Ternyata mudah juga mendapatkan uang,” batin
Hare berkata.
Pada awal abad ke-19, Edinburgh terkenal
sebagai salah satu pusat studi anatomi di Eropa, bersanding dengan kota Leiden
di Belanda dan Padua, Italia. Edinburgh sendiri memiliki beberapa pengajar
anatomi perintis yang sangat disegani termasuk Alexander Monro, John Bell, John
Goodsir, dan Robert Knox yang terus mengembangkan subjek ini menjadi sains
modern.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, permintaan akan mayat untuk bahan penelitian sangat tinggi, sementara pasokan resmi sangat terbatas. Berdasarkan hukum Skotladia, jenazah yang boleh digunakan untuk penelitian hanyalah jasad yang berasal dari mereka yang meninggal di penjara, korban bunuh diri, atau pun anak-anak terlantar yang meninggal dan tidak punya keluarga.
Syarat yang ketat ini kemudian membuat
maraknya perdagangan gelap mayat. Pencurian mayat di pemakaman kerap terjadi
untuk memenuhi permintaan.
Harga mayat-mayat itu juga terbilang cukup
tinggi. Satu tubuh dihargai £ 8 selama
musim panas, sedikit lebih murah dibandingkan musim dingin karena suhu yang
lebih hangat menyebabkan pembusukan lebih cepat. Sementara pada musim dingin
harganya bisa mencapai £ 10 karena suhu yang lebih rendah membuat para ahli
anatomi dapat menyimpan mayat lebih lama sehingga mereka bisa melakukan lebih
banyak lagi pembedahan.
Maka pencurian mayat-mayat yang baru saja
dikuburkan kerap kali terjadi. Untuk menghindari aksi ini banyak dari keluarga
yang berduka menggunakan berbagai cara untuk mencegah pencurian. Mereka menyewa
penjaga untuk mengawasi kuburan sampai membangun menara pengawas di beberapa
komplek pemakaman. Penggunaan kandang besi atau mortsafe yang
mengelilingi peti mati juga bukan pemandangan aneh saat itu.
Praktik Mortsafe yang dilakukan pada abad ke-19 |
Seperti sebuah kebetulan, nama mereka berdua sama-sama William. Yang satu William Burke, seorang lagi William Hare. William Burke lahir di Irlandia. Pernah menikah, tapi pernikahan itu berumur pendek.
Tahun 1818, Burke pergi meninggalkan istri dan keluarganya, pergi ke Skotlandia dan menjadi buruh di Union Canal. Menetap di desa Maddiston dekat Falkirk, Burke lalu menikahi Helen McDougal.
Setelah beberapa tahun pasangan ini kemudian
pindah ke Tanners Close, Edinburgh, pada akhir 1827. Keduanya beralih-alih
profesi demi bertahan hdup. Dari menjual pakaian bekas sampai menjadi pedagang
asongan dan tukang sepatu. Burke dikenal sebagai pribadi periang.
William Burke dan istrinya Helen McDougal |
Berbeda dengan Burke, William Hare digambarkan
sebagai orang yang buta huruf dan kasar. Ia juga dikenal suka bertengkar dan
tidak bermoral. Beberapa bekas luka terlihat di kepala dan alisnya.
William Hare |
Baru beberapa bulan Burke dan istrinya pindah
ke penginapan Hare, pada tanggal 29 November 1827, seorang penyewa, Donald,
meninggal dunia. Pensiunan tentara itu memang kerap sakit-sakitan. Ia
mendapatkan uang dari dana pensiun yang diterimanya tiap 3 bulan. Seringkali
Donald harus menunggak sewa karena dana pensiunnya belum dibayarkan.
Celakanya ia meninggal sebelum menerima uang pensiun itu. Tunggakan sewa pada Hare sebesar £ 4 ketika ia meninggal jelas tidak akan pernah dibayarkannya. Hare berkali-kali meratapi kerugian keuangannya kepada Burke.
Dengan kematian pria tua itu, maka uang sewa
benar-benar tidak dapat ditagih yang artinya kerugian bagi Hare. Entah apa yang
ada dipikiran Burke dan Hare, keduanya nekat menjual jasad Donald ke salah satu
ahli anatomi setempat demi mendapatkan uang.
Tapi menjual mayat tentu bukan pekerjaan mudah.
Keduanya kemudian menyusun rencana. Hari itu peti mati Donald diantarkan.
Setelah jasadnya dimasukkan ke dalamnya dan peti itu disegel, dengan
sembunyi-sembunyi Hare dan Burke mencuri jasad Donald dan mengantarkannya pada
seorang ahli anatomi yang tak lain adalah Dr. Robert Knox di Surgeon’s Square.
Knox menetapkan harga £ 7 10s. Jumlah yang lebih dari cukup untuk menutupi
tunggakan sewa Donald.
Dr. Robert Knox |
Hari demi hari, penginapan Hare tampak sepi. Sulit sekali mendapatkan penyewa. Hare dan Burke ingat bagaimana beberapa bulan sebelumnya mereka sangat mudah mendapatkan uang hanya dengan memberikan mayat saja.
Tapi selama berbulan-bulan itu tidak ada seorang pun yang meninggal. Jika
tidak ada yang meninggal, maka mayat siapa yang harus dijual? Putar otak,
akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan hal yang sangat gila, lebih dari
sekedar menjual jasad orang yang sudah meninggal.
Pada awal tahun 1828, sekitar Januari atau Februari, seorang penyewa bernama Joseph jatuh sakit. Hare dan istrinya khawatir sakitnya tukang giling itu dapat membuat bisnis mereka makin sepi. Burke dan Hare lalu memasang perangkap.
Baca juga: Dua Kasus Pembunuhan, Satu Dugaan Tersangka
Setelah memberikan Joseph wiski dalam
jumlah banyak sampai ia mabuk, Hare lalu mencekiknya. Joseph menerjang ke
segala arah. Tapi dengan cepat Burke yang bertubuh lebih besar menimpanya.
Dalam hitungan detik, tubuh itu kemudian terdiam dan kaku. Joseph tewas. Mereka
kembali membawa mayat itu ke Knox. Kali ini harganya lebih mahal. Knox memberi
harga £ 10.
Metode pembunuhan yang dilakukan Burke dan Hare
cukup cerdik. Dengan mencekik dan menimpa tubuh korbannya hingga kehabisan
nafas, penyebab kematian secara praktis tidak dapat dideteksi. Metode
pembunuhan ini juga tidak meninggalkan cacat atau adanya kerusakan pada
jenazah, yang sangat sesuai bagi para siswa anatomi yang kemudian akan membedah
mayat. Penyebab kematian dengan cara dicekik sendiri baru dapat dideteksi sampai
era forensik modern.
Setelah pembuhan terhadap Joseph, berikutnya
Burke dan Hare menyasar seorang penyewa yang bernama Abigail Simpson yang juga
sedang sakit. Pria penjual garam itu dihabisi dengan cara yang sama dengan yang
dilakukan pada Joseph. Dan seperti pembunuhan sebelumnya, Burke dan Hare segera
membawa jasad Simpson ke Dr. Knox untuk mendapatkan uang.
Tapi setelah pembunuhan terhadap Joseph dan
Abigail Simpson, tidak ada seorang pun penyewa yang sakit. Burke dan Hare
kembali memutar otak. Mereka lalu membujuk para calon korban untuk tinggal
penginapan. Target mereka tak lain adalah orang-orang miskin yang cenderung
tidak dikenali.
Salah satu sudut penginapan Hare |
Tak lama setelah pembunuhan itu, duo William
kembali beraksi. Seorang pelacur lokal, Janet Brown dan temannya, Mary
Patterson diundang ke penginapan Hare. Janet sempat berpamitan keluar lalu
ketika ia kembali ia mendapati temannya sudah hilang.
Mary Patterson |
Korban Burke dan Hare berikutnya adalah sosok yang tidak asing lagi di jalanan Edinburgh, seorang pria muda bernama James Wilson “Daft Jamie”. Pemuda ini menderita cacat mental dan pincang akibat cacat kaki. Wilson tinggal di jalanan dan menghidupi dirinya dengan mengemis.
Pada November
1828, Burke dan Hare membawa Wilson ke sebuah kamar tidur di penginapan dan
membunuhnya di sana setelah sebelumnya mencekokinya dengan wiski.
James Wilson |
Knox adalah seorang ahli anatomi sekaligus salah satu tokoh di bidang ilmu anatomi yang disegani. Mengidap cacar saat kecil, Knox menderita cacat pada sebelah matanya.
Di masa mudanya ia aktif
menjadi dokter tentara dan terlibat dalam Pertempuran Waterloo hingga Perang
Cape Frontier di Afrika Selatan. Setahun kemudian, Knox akhirnya menetap di
kota kelahirannya Edinburgh. Sejak tahun 1825 dia merupakan anggota Royal
College of Surgeons of Edinburgh, dimana dia mengajar studi anatomi.
Dr. Robert Knox |
Burke dan Hare berselisih. Permasalahannya adalah Burge curiga kalau Hare dan istrinya Margaret telah menyerahkan mayat pada Knox dan mendapatkan uang tanpa sepengetahuannya. Maka setelah perselisihan itu, Burke dan Helen mulai menyewa penginapan mereka sendiri.
Tapi
perselisihan itu tidak berlangsung lama, keduanya kembali bekerja sama untuk
melakukan pembunuhan lagi, yang kali ini ternyata adalah aksi terakhir mereka.
Baca juga: Kasus Pembunuhan The Bloody Benders
Pada Halloween 1828, Marjory Campbell Docherty,
seorang wanita Irlandia paruh baya diundang untuk tinggal bersama Burke dan istrinya
Helen dengan alasan bahwa Docherty adalah saudara jauh ibu Burke. Selain
Docherty kebetulan ada juga penyewa lainnya yaitu pasangan James dan Ann Grey
yang diundang untuk tinggal sementara di penginapan Hare malam itu agar
pembunuhan bisa terjadi.
Marjory Docherty |
Pasangan itu awalnya pura-pura setuju untuk
tidak masuk ke kamar yang dimaksud, tetapi begitu Burke dan istrinya pergi
mereka segera memeriksa. Mereka menemukan Marjory sudah dalam keadaan tidak
bernyawa, disembunyikan di bawah tempat tidur.
James dan Ann Grey menantang Helen untuk
penemuan jasad Marjory. Helen yang tidak bisa berkutik kemudian menawarkan suap
sebesar £ 10 seminggu jika mereka tutup mulut. Tapi pasangan itu menolak dan
melaporkan pembunuhan tersebut ke polisi.
Begitu polisi sampai di penginapan, rupanya mayat
Marjory sudah tidak ada lagi di sana. Burke dan Hare ternyata sudah membawanya
ke Knox, seperti biasaya.
Dari Januari hingga Oktober 1828, mereka telah
membunuh total 3 pria, 12 wanita, dan 1 anak. Tapi dipercaya jumlah korban
mereka yang sebenarnya lebih dari itu. Dari penjualan mayat para korbannya,
mereka mendapatkan antara 7 sampai 10 pound untuk masaing-masing mayat.
Ada tiga pembunuhan yang menarik perhatian
publik yaitu Mary Paterson yang merupakan wanita tuna susila, James Wilson
alias Daft Jamie, dan Madgy (Margaret atau Margery) Docherty. Docherty adalah
korban terakhir, sekaligus satu-satunya mayat yang diperiksa polisi.
Penyelidikan Polisi segera membawa mereka pada
Dr. Robert Knox. Polisi yang tiba di ruangan ahli anatomi itu menemukan mayat
yang diidentifikasi sebagai Marjory di ruang kuliahnya.
Sementara itu, Janet Brown yang membaca di
koran lokal tentang pembunuhan oleh Burke dan Hare kemudian mengidentifikasi
pakaian yang ditemukan di rumah penginapan Hare sebagai milik temannya yang
hilang, Mary Patterson.
Pada tanggal 3 November 1828 dikeluarkan surat
perintah untuk menahan Burke, Hare dan istri mereka. Saat investigasi, mereka
semua ditempatkan di ruang terpisah. Mereka semua memberikan laporan yang
saling bertentangan ketika ditanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Sementara
itu Burke dan Hare terus saling menyalahkan satu sama lain.
William Hare (kiri) dan William Burke (kanan) |
Dr Alexander Black, seorang ahli bedah polisi,
memeriksa tubuh Docherty. Ia dibantu oleh dua spesialis forensik yaitu Robert
Christison dan William Newbigging. Menurut laporan hasil pemeriksaan disebutkan
bahwa kemungkinan besar korban telah dibunuh dengan cara mati lemas, tetapi hal
ini tidak dapat dibuktikan secara medis saat itu. Berdasarkan laporan dari dua
dokter tersebut, Burkes dan Hare kemudian didakwa melakukan pembunuhan.
Knox tidak menghadapi dakwaan atas pembunuhan
tersebut karena pernyataan Burke kepada polisi membebaskan ahli bedah tersebut.
Baca juga: Kisah Belle Gunness, Sang Pencabut Nyawa dari La Porte
Polisi sebenarnya saat itu hanya memiliki
sedikit bukti kuat untuk membuktikan kejahatan mereka. Seorang pengacara, Sir William Rae kemudian
mendekati Hare dan menawarkan kekebalan padanya jika ia bersedia untuk bersaksi
melawan Burke dan Helen. Pria itu dengan senang hati melakukannya.
Sidang dimulai pada malam Natal 1828 di hadapan
Pengadilan Tinggi Kehakiman di Gedung Parlemen Edinburgh. Persidangan dipimpin
oleh Lord Justice-Clerk, David Boyle, didukung oleh Lords Meadowbank, Pitmilly
dan Mackenzie.
Suasana di luar gedung parlemen riuh. Bahkan
ruang pengadilan penuh sesak tak lama setelah pintu dibuka. Sebanyak 300 polisi
berjaga-jaga untuk mencegah gangguan, sementara infanteri dan kavaleri bersiaga.
Hakim memutuskan bahwa untuk memastikan
pengadilan yang adil, dakwaan harus dibagi menjadi dakwaan terpisah untuk tiga
pembunuhan. Akhirnya kasus pembunuhan yang dipilih adalah pembunuhan terhadap Docherty,
mengingat mereka memiliki mayat dan bukti terkuat.
Burke dan istrinya Helen mengaku tidak bersalah atas pembunuhan Docherty. Tak lama setelah itu, Hare hadir untuk memberikan kesaksian. Di bawah pemeriksaan silang tentang pembunuhan Docherty, Hare mengklaim Burke adalah satu-satunya pembunuh.
Hare mengaku bahwa dia hanya membantu
Burke untuk membawa jenazah kepada Knox. Meskipun Hare ditanya tentang
pembunuhan lain, tapi dia tidak diwajibkan untuk menjawab pertanyaan tersebut,
karena dakwaan hanya terkait dengan kematian Docherty.
Keesokan harinya Burke dan Helen sama-sama
didakwa atas pembunuhan Marjory Docherty. Burke juga didakwa atas pembunuhan
Mary Patterson dan James Wilson. Sementara keterlibatan Helen dalam pembunuhan
Marjory dianggap 'tidak terbukti' di bawah Hukum Skotlandia dan dia dibebaskan.
Burke dijatuhi hukuman mati dengan digantung.
Helen McDougal dibebaskan pada akhir persidangan. Tapi rupanya orang-orang marah atas putusan pembebasan itu. Keesokan harinya ketika dia pergi membeli wiski, ia dikejar oleh massa yang marah.
Helen lalu
dibawa ke gedung polisi di dekat Fountainbridge untuk perlindungannya, tetapi
setelah tempat itu dikepung oleh massa yang marah, dia melarikan diri melalui
jendela belakang. Dia diketahui meninggalkan Edinburgh keesokan harinya, dan
tidak ada catatan jelas tentang kehidupannya setelah itu.
Burke digantung pada pagi hari tanggal 28
Januari 1829 di Lawnmarket. Pada hari eksekusinya, lebih dari 25.000 orang
berkumpul untuk melihat pria itu dihukum gantung. Beberapa bahkan sengaja
membayar untuk mendapatkan tempat terbaik melihat eksekusi itu. Pemandangan
dari jendela yang langsung menghadap ke perancah bahkan disewakan dengan harga
mulai dari 5 hingga 20 shilling.
Suasana eksekusi William Burke |
Beberapa mahasiswa anatomi yang hadir dalam
proses pembedahan itu mengambil kulitnya yang kemudian dijadikan buku, bahkan ada
juga yang dibuat menjadi tempat kartu. Kerangka Burke sampai saat ini masih dapat
ditemukan, dipajang di Surgeon's Hall di Edinburgh di samping topeng kematiannya
dan topeng wajah Hare saat ia masih hidup.
Dompet yang dibuat dari kulit William Burke |
Kerangka William Burke |
Topeng wajah William Hare (kiri) dan topeng kematian William Burke (kanan) |
Setibanya di Dumfries, berita tentang kedatangan Hare segera menyebar, mengakibatkan massa dalam jumlah besar berkerumun di tempatnya menginap. Hare segera melarikan diri melalui jendela belakang dan masuk ke kereta yang membawanya ke penjara kota untuk melindungi diri dari amukan massa.
Massa mengepung gedung. Mereka yang marah melemparkan batu
ke pintu dan jendel. Bahkan lampu jalan juga menjadi sasaran kemarahan massa,
sebelum akhirnya 100 polisi khusus tiba untuk memulihkan situasi.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi pada
Hare setelah itu. Namun ada rumor yang mengatakan kalau dia dilempar ke tambang
kapur oleh orang-orang yang marah. Pria itu menjalani hari-harinya sebagai
pengemis buta di jalanan London.
Sementara itu baik istri Burke, Helen maupun
istri Hare, Margaret, keduanya juga melarikan diri dari Edinburgh segera
setelah dibebaskan. Menurut kabar, Helen beremigrasi ke Australia dan Margaret
menjalani sisa hidupnya di Irlandia.
Istri William Hare, Margaret, dan anaknya |
Robert Knox diketahui membeli semua mayat yang
dijual oleh Burke dan Hare. Jumlahnya yaitu 17 jenazah. Jasad yang pertama memang meninggal karena sebab alamiah, tetapi sisanya dibunuh. Perannya dalam
kasus ini selalu menjadi teka-teki.
Sebuah komite penyelidikan membebaskannya dari
keterlibatan dalam kasus pembunuhan. Dilaporkan bahwa tidak ada bukti kalau
baik Dr. Knox maupun asistennya tahu telah terjadi pembunuhan yang dilakukan dalam
pengadaan jasad manusia untuk subjek pembedahannya.
Para pendukung Knox berpendapat bahwa adalah
praktik standar di pihak dosen anatomi untuk tidak bertanya tentang asal muasal
mayat mereka, karena perdagangan tubuh itu ilegal. Tetapi para pengkritik Knox menunjukkan
bahwa tidak mengajukan pertanyaan ketika ditawari dengan mayat-mayat segar
adalah hal yang sangat ganjil. Sebagai seorang ahli bedah yang hebat, bukankah
seharusnya dia memperhatikan sesuatu yang janggal?
Begitu tersiar berita mengenai pembunuhan pada
bulan Desember tahun 1828, Knox dipercaya terlibat, meskipun siswa dan
rekan-rekannya membelanya. Meskipun dia tetap mengajar di Edinburgh selama
bertahun-tahun setelah skandal itu, namun reputasinya tidak pernah pulih.
Berbagai karikatur berisi kritikan dan olok-olok terhadap dirinya bermunculan
di mana-mana.
Salah satu karikatur yang menyindir Dr. Robert Knox |
Walaupun publik secara terang-terangan marah, Knox
menolak untuk membuat pernyataan publik tentang hubungannya dengan Burke dan
Hare. Pada Februari 1829, kerumunan orang berkumpul di luar rumahnya dan
membakar patung dirinya.
Reputasi Knox hancur. Ia mengundurkan diri dari
posisinya sebagai kurator museum College of Surgeons, dan secara bertahap
dikeluarkan dari kehidupan universitas oleh rekan-rekannya. Ia lalu diketahui meninggalkan
Edinburgh tahun 1842 untuk menyelamatkan karirnya di bidang kedokteran dan pindah ke London. Ia tinggal di sana sampai ajal menjemputnya 20 tahun kemudian..
(Sajak
populer abad 19 di Edinburg, Skotlandia)
Eh kak eya... tumben postingannya telat, baru pulang dari penginapan kayaknya.. jadi dapat berapa kak 😁
BalasHapusIya nih Alice baru pulang dari penginapan hehe.. Saya berusaha membuat artikel kasus ini selengkap mungkin dan juga supaya Merrior enak bacanya. Jadi ya agak lama selesainya. Mau tau aja dapat berapa wkwk... :D
HapusKirain misteri penginapan apa lg, ternyata sindiran wkwkwk
HapusKalau Alice yang komentar, harus dicerna dulu Harllie, karena biasanya ada udang di balik batu hehe..^^
Hapus😂 Lucu deh kak Harlie, kayaknya dia berpikir "aduh... Aku ketinggalan kasus lain kayaknya.. tapi yang mana ya?" hihi😁
HapusIya Harllie pasti udah serius itu, kasus apa ini ya pikirnya. Eh, ternyata.. ;D
HapusYg salah 3 orang,yg dihukum cuman 1 orang.
BalasHapusHebat sekali hukum jaman dlo :v
BTW,itu yg anak² jumpai kira² boneka apa manusia beneran yak?
Semangat buat upload lg,Min.
Ganbatte :v!!!
Itu di artikelnya yang tentang penemuan boneka kayu di Arthur's Seat ada linknya itu bisa diklik Tsubasaki. Semangat buat posting Tsubasaki..^^
HapusWaahh.. mantab. Dah ditunggu dari kemaren artikelnya. Sambil begadang liat pendaratan rover di mars. Eh,, baru sekarang muncul artikel nya.
BalasHapusIya nih Eko, maaf ya artikelnya agak lama selesainya.. :D
Hapussiap kak. ditunggu artikel terbaru nya. ^ ^
HapusDari sebelum kejadian ini mereka berdua adalah orang yang baik yah.. pekerjaan apapun mereka lakukan walaupun upahnya kecilpun mereka kerjakan untuk meneruskan hidup, tapi... semua itu berubah ketika masalah uang.. aku gak tahu siapa salah satu dari mereka yang punya ide menjual mayat ini hingga menghasilkan uang lebih banyak dari hutang sang mayat.. uang yang dihasilkan pun juga cukup besar hingga mereka menjadi pembunuh berantai.. aku pikir juga si dokter tahu kalau mereka adalah korban pembunuhan... keterlaluan rasanya sampai anak kecil pun ikut dibunuh.. puas deh dengan hukuman yang mereka terima, dipertontonkan di depan banyak masyarakat dipermalukan sampai dipajang kejahatan yang mereka perbuat sampai sekarang. Gak kayak di.. di mana yah aku lupa... kalau kejahatannya orang petinggi/orang orang atas pasti deh melengkung kayak padi😄Dari sebelum kejadian ini mereka berdua adalah orang yang baik yah.. pekerjaan apapun mereka lakukan walaupun upahnya kecilpun mereka kerjakan untuk meneruskan hidup, tapi... semua itu berubah ketika masalah uang.. aku gak tahu siapa salah satu dari mereka yang punya ide menjual mayat ini hingga menghasilkan uang lebih banyak dari hutang sang mayat.. uang yang dihasilkan pun juga cukup besar hingga mereka menjadi pembunuh berantai.. aku pikir juga si dokter tahu kalau mereka adalah korban pembunuhan... keterlaluan rasanya sampai anak kecil pun ikut dibunuh.. puas deh dengan hukuman yang mereka terima, dipertontonkan di depan banyak masyarakat dipermalukan sampai dipajang kejahatan yang mereka perbuat sampai sekarang. Gak kayak di.. di mana yah aku lupa... kalau kejahatannya orang petinggi/orang orang atas pasti deh melengkung kayak padi😄Dari sebelum kejadian ini mereka berdua adalah orang yang baik yah.. pekerjaan apapun mereka lakukan walaupun upahnya kecilpun mereka kerjakan untuk meneruskan hidup, tapi... semua itu berubah ketika masalah uang.. aku gak tahu siapa salah satu dari mereka yang punya ide menjual mayat ini hingga menghasilkan uang lebih banyak dari hutang sang mayat.. uang yang dihasilkan pun juga cukup besar hingga mereka menjadi pembunuh berantai.. aku pikir juga si dokter tahu kalau mereka adalah korban pembunuhan... keterlaluan rasanya sampai anak kecil pun ikut dibunuh.. puas deh dengan hukuman yang mereka terima, dipertontonkan di depan banyak masyarakat dipermalukan sampai dipajang kejahatan yang mereka perbuat sampai sekarang. Gak kayak di.. di mana yah aku lupa... kalau kejahatannya orang petinggi/orang orang atas pasti deh melengkung kayak padi🤣
BalasHapusAlice kenapa? Komentarnya sampai berulang-ulang begitu ya? Wkwk.. Iya betul Alice, terutama William Burke sepertinya ia pekerja keras. Berganti-ganti pekerjaan demi bertahan hidup. Miris, uang sudah membutakan mereka sampai tega melakukan pembunuhan.
HapusEh...! Kok bisa gitu yah kak? Aku juga gak tahu kenapa tulisanku jadi berulang-ulang? Malu deh jadinya... maaf ya😅
HapusIya secara gk langsung saya baca juga berulang2 3x wkwkwkw 😂🤣
HapusPelajaran kita dimasa sekarang baik mereka berdua maupun hukum pada saat itu.
Alice ngerjain kita ini Harllie wkwk.. :D
Hapusmba admin....yg bikin emosional wkt duo william membunuh anak kecil itu....
BalasHapusapa nda ada info anak kecil itu umurnya berapa?tega banget asli....
trus kenapa si william hare bisa bebas dr hukuman mati?
kalo pas di artikel yg lama dia punya bayi yg sakit2 an....
kenapa nda diulas di artikel ini?
tp terlepas dr itu semua salut lah sma mba admin....
good job....mksh....
Haidar.. Iya anak itu datang bersama neneknya. Kalau usia pastinya sih tidak dijelaskan rinci ya. Mungkin sekitar usia SD. Nah, iya kamu teliti juga ternyata hehe.. Di artikel yang lama memang menyinggung soal bayi yang dibawa istri Hare, tapi itu sebenarnya bukan alasan utama dia bebas. Kasus pembunuhan yang dipilih pengadilan adalah pembunuhan terhadap Docherty karena ada mayat dan bukti kuat, yang memberatkan Burke. Hare sendiri berhak tidak menjawab untuk kasus pembunuhan yang lainnya karena dakwaan hanya terkait untuk kasus Docherty.
Hapusditunggu ulasan tentang boneka kayu yg ada kaitannya dengan korban duo william ini ya mba admin....
Hapusq pernah baca disitus sebelah,
rumah misteri
pokoknya kalo yg berhubungan dg kisah/kasus/penemuan misteri ga bakal bosen deh....
sebagai merior saya akan terus pantau situs ini....sampai kapanpun he he...semoga yg punya blog selalu diberi kesehatan dan kesempatan untuk menulis kisah2 menarik lainnya...Amin....
Menurut saya ada peran pengacara Sir William Rae, ada celah yg bisa memberi kekebalan terhadap Hare.
Hapus@Haidar, kalau tentang boneka kayu di Arthur's Seat sudah ada artikelnya kok. Itu di bagian bawah artikel ada link yang bisa diklik. Aamiin.. sehat selalu buat kamu juga ya..^^
Hapus@Harllie, iya polisi sebenarnya memiliki sedikit sekali barang bukti untuk kasus mereka. Jadi Rae membuat kesepakatan dengan Hare untuk menjerat Burke sekaligus membebaskan Hare dari hukuman. Terbukti hanya kasus Docherty (yang memang mayatnya masih ada) yang dijadikan dakwaan, sementara untuk pembunuhan lain, Hare berhak sama sekali untuk tidak menjawab. Padahal seharusnya dia juga mendapat hukuman yang sama dengan Burke ya, Harllie..
HapusNgeri aku bacanya Thor😥😥, btw jaman sekarang pun kaya nya masih ada deh praktek penjualan mayat gitu tapi mungkin sembunyi2. Atau pernah juga denger ada penculikan anak2 terus katanya buat di jual organnya di pasar gelap. Miris bgt kan😥😥
BalasHapusHey, green-green akhirnya muncul lagi.. ^^ Iya ini pembunuhan berantai yang motifnya membuat miris. Kalau sekarang masih ada praktik seperti ini pasti lebih rapi dengan persekongkolan yang lebih kompleks.
HapusKejahatan jaman dulu ngeri juga yah mintt...
BalasHapusBetul, Nur Rizal. Kejahatan jaman dulu seram-seram, tapi hukumannya juga tidak kalah seram. Bayangkan mayat penjahat dibedah di depan umum. Kalau hukuman seperti itu sampai sekarang masih ada, luar biasa sekali mungkin efek jeranya ya :)
Hapuscoba hukuman seperti itu di terapkan juga untuk koruptor ya mintt :)))) mungkin yg punya niat korupsi akan berpikir seribu kali
HapusKeren ..
BalasHapusAkhirnya muncul juga, Tesla..^^ Terima kasih ya sudah membaca dan meninggalkan komentar. Sering-sering lah mampir, besok-besok komentarnya boleh lah agak sedikit dipanjangi lagi hehe.. :)
Hapus