Teka-Teki Benda Bernama Roman Dodecahedron
Lebih dari 100 polihedron berlubang, menonjol,
dan metalik dengan 12 sisi muncul di lokasi penggalian di sekitar Eropa tengah.
Benda serupa juga ditemukan di bekas kamp militer dan teater Romawi kuno,
pemandian umum, dan kuil serta sumur dan makam. Namun anehnya selama ratusan
tahun ditemukan di berbagai lokasi, tak ada yang tahu pasti benda apa ini dan
apa fungsi sebenarnya.
Dalam dunia arkeologi, penemuan benda-benda
dari masa lalu biasanya segera dapat diidentifikasi, benda apakah itu dan apa
gunanya saat dipakai manusia di masa lampau. Selain itu, arkeolog juga perlu
mencari tahu usia atau berasal dari tahun berapa benda tersebut berasal.
Namun apakah kalian tahu kalau dari deretan
benda-benda arkeologi yang ditemukan itu, ada beberapa yang tidak pernah
diketahui dengan pasti benda apakah itu dan digunakan sebagai apa di zaman
kuno. Salah satunya adalah benda yang disebut Roman Dodecahedra.
Roman Dodecahedron atau Dodecahedra Romawi adalah benda kecil yang biasanya hanya berukuran 4
hingga 11 cm, berongga, dan
kebanyakan terbuat perunggu atau ada juga yang dari batu meskipun jarang. Benda ini berbentuk geometris dengan 12 permukaan datar dengan segi lima.
Baca juga: Batu Rosetta (Rosetta Stone)
Dodecahedra Romawi ini juga dihiasi dengan
serangkaian kenop di setiap titik sudut segi lima, dan memiliki lubang melingkar di dalamnya. Apa kalian sudah bisa
membayangkannya? Berikut ini adalah beberapa jenis Roman Dodecahedra yang
pernah ditemukan.
Berbagai jenis Dodecahedron yang ditemukan |
Meskipun detail tampilannya berbeda-beda, namun secara umum semuanya memiliki bentuk serupa. Artefak Romawi kuno ini sudah ditemukan selama lebih dari 200 tahun di lokasi-lokasi berbeda yang tersebar di Eropa yang pada masa itu dikuasai oleh kekaisaran Romawi. Namun selama waktu tersebut, para arkeolog tidak dapat menetapkan secara pasti apa sebenarnya manfaat dan fungsi benda ini.
Roman Dodecahedron banyak ditemukan dalam penggalian oleh para arkeolog sejak sekitar 200 tahun lalu. Lokasi penemuannya tersebar di Eropa tengah. Ada yang ditemukan di Arles, Prancis, sementara yang lainnya ditemukan di situs Tembok Hadrian di Inggris Utara.
Selain itu ada pula yang ditemukan di Bordeaux hingga
wilayah timur sejauh Wina dan Zagreb. Hingga saat ini, lebih dari seratus
artefak telah ditemukan di Inggris Raya, Belgia, Jerman, Prancis, Luksemburg,
Belanda, Austria, Swiss, dan Hongaria.
Lokasi penemuan Roman Dodecahedron |
Sementara itu, tempat penemuannya dodecahedron juga
bermacam-macam. Ada yang di bekas kamp militer Romawi, pemandian umum, kuil,
teater Romawi kuno, makam, sumur, hingga tempat penimbunan koin. Kebanyakan
mereka ditemukan dengan mudah menggunakan detektor logam.
Beragamnya lokasi penemuan inilah yang justru
tambah membuat para arkeolog bingung benda apa ini sebenarnya.
Baca juga: Misteri Pilar Besi Delhi
Yang membuat para ahli bertambah bingung bukan
hanya itu saja, analisis lapisan tanah di sekitar situs penggalian (dari abad
ke 2-4 M) tempat ditemukannya benda ini tidak memberikan petunjuk berarti. Ditambah
lagi benda ini juga sama sekali tidak disebutkan dalam teks Romawi kuno, tidak
ada dokumentasi atau catatan tentang benda-benda ini yang dapat ditemukan.
Dodecahedron yang ditemukan di Yorkshire, Inggris |
Seperti telah disebutkan sebelumnya, teka-teki
yang belum terpecahkan dari benda ini adalah fungsi dan manfaatnya. Bagaimana
cara kerjanya ketika dipakai orang-orang pada masa lalu. Ada banyak teori,
tentu saja seperti biasa, apa sebenarnya fungsi Dodecahedron ini.
Sejak laporan pertama dodecahedron pada tahun
1739 hingga saat ini, ratusan arkeolog, sejarawan, matematikawan, dan arkeolog
amatir telah mengemukakan teori tentang tujuan benda-benda ini dibuat.
Dua dodecahedron perunggu dan sebuah ikosahedron di Rheinisches Landesmuseum di Born, Jerman |
Teori pertama meyakini kalau Dodecahedra digunakan untuk tujuan astrologi. Alasannya karena benda ini sebagian besar berasal dari tanah peradaban asli Celtic kuno. Beberapa orang berpendapat bahwa dodecahedra memiliki fungsi religius dengan dua belas lubang yang melambangkan fenomena kosmik.
Namun ada juga yang percaya kalau dodecahedron
sebenarnya adalah jimat. Tapi sepertinya terlalu besar jika dipasang di leher, jadi
mungkin benda ini tergantung di ikat pinggang yang dipakai selama berperang.
Teori lainnya adalah bahwa dodecahedron
memiliki fungsi dalam kalkulasi astronomi. Jadi mungkin dulunya benda ini
ditempatkan di permukaan yang rata atau bersandar pada tongkat. Lalu dodecahedron
ini ditempatkan sejajar dengan matahari, yang akan bersinar melalui dua lubang
pada waktu tertentu dalam satu musim tertentu.
pendukung teori ini menggunakan perhitungan
matematis yang rumit untuk menunjukkan bahwa dodecahedron dapat memprediksi
peristiwa astronomi.
Baca juga: Antikythera Mechanism, Cikal Bakal Komputer dari Zaman Purbakala
Menurut GMC Wagemans, "dodecahedron
adalah alat ukur astronomi yang sudut sinar matahari dapat diukur dan dengan
demikian satu tanggal tertentu di musim semi, dan satu tanggal di musim gugur
dapat ditentukan dengan akurat. Tanggal yang dapat diukur adalah mungkin
penting untuk pertanian ".
Teori lainnya percaya kalau Dodecahedron berguna
untuk meramal atau semacam alat permainan. Jadi peramal akan melemparnya dan
membacanya seperti dadu. Tapi melempar dodecahedron hampir tidak mungkin
dilakukan karena adanya kenop-kenop yang menonjol di setiap sisinya. Oleh
karena itu, tidak mungkin menjadi alat ramalan atau benda yang digunakan dalam
permainan.
Roman dodecahedron yang ditemukan di Tongeren (Gallo-Roman Museum, Tongeren) |
Teori keenam dan cukup populer dan diterima
adalah bahwa dodecahedron Romawi ini sebenarnya dahulunya digunakan sebagai
alat pengukur, lebih tepatnya sebagai objek pengukur jarak di medan perang.
Hipotesisnya adalah bahwa dodecahedron digunakan untuk menghitung lintasan
proyektil. Jadi teori ini bisa menjelaskan perbedaan ukuran lubang yang ada di
pentagram.
Nah, tapi
ada satu lagi teori terakhir yang yang paling populer dan diyakini
kebenarannya. Apa kalian bisa menebak apa itu? Perajut!
Diyakini
kalau dodecahedron pada masa lampau sebenarnya digunakan untuk merenda atau
merajut sarung tangan wol. Itulah sebabnya benda ini tidak ditemukan di sekitar
wilayah Mediterania yang hangat.
Baru-baru ini seorang siswa membuat dodecahedron
Romawi versi 3D dan membuat sarung tangan. Entah ini memecahkan misteri
Dodecahedron atau tidak, tapi video YouTube oleh Martin Hallett, yang menguji
idenya dengan replika cetakan 3D dari dodecahedron Romawi dan beberapa
arkeologi eksperimental, telah menginspirasi orang lain untuk mencoba metode
merajut ini untuk membuat penghangat tangan mereka sendiri.
Teori ini seakan menjelaskan perbedaan ukuran dodecahedron, yaitu untuk membuat sarung tangan dengan ukuran tangan yang berbeda. Begitu juga ukuran lubang yang berbeda karena untuk membentuk jari-jari sarung tangan.
Teori ini juga seolah menjawab mengapa
Dodecahedron ditemukan di lokasi-lokasi dengan geografis bermusim dingin.
Bagaimana menurut kalian?
Referensi:
Mulai teori 1 sampai 6 saya sudah menahan ludah, baru bisa lega di teori ke7 😂😂👍👍
BalasHapusTeka teki terpecahkan kan min.
Sepertinya begitu.. Padahal sudah memikirkan sampai ke yang kompleks dan ribet. Ternyata alat rajut sarung tangan :D
HapusWah,unik sekali alat rajutnya :v
BalasHapusAne pikir alat rajut jaman dlo itu kyk dua buah sumpit :v
Jadi pengen punya yaa.. :)
HapusNamanya Itali, tapi tak satupun penemuannya berlokasi di Itali. ???
BalasHapusTerima kasih komentarnya, Sigit. Sudah saya koreksi. Ada referensi yang menyebutkan sangat sedikit sekali di Italia timur hingga peta persebarannya di wilayah itu nyaris tidak ada. Kebanyakan dodecahedron malah ditemukan di Jerman dan Perancis.
HapusKeep up the good work!
HapusThanks, Sigit :)
Hapus