Situs The Plain of Jars yang Misterius di Xiengkhouang
Terletak di timur laut terpencil Laos, ribuan guci batu kuno ditemukan di provinsi Xiengkhouang. Tempat ini dikenal juga sebagai Dataran Guci karena ada lebih dari 2.000 guci kuno raksasa tersebar di sana. Para arkeolog mengira guci itu adalah tempat menyimpan mayat dan mungkin telah berusia 2.000 tahun. Tapi tidak ada yang tahu pasti usianya, siapa yang membuatnya, atau untuk apa guci-guci itu dibuat.
Guci-guci batu kuno raksasa atau yang dikenal sebagai The Plain of Jars adalah bongkahan batu berukuran sangat besar yang berbentuk stoples atau guci yang tersebar di sekitar lembah dataran tinggi dan kaki bukit Xiangkhoang.
Lokasi dataran tinggi Xiangkhouang |
Sebagian besar guci raksasa ini terbuat dari
batu pasir, sementara yang lainnya dari granit atau karang. Anehnya batu-batu
yang digunakan untuk membuat guci-guci raksasa ini diketahui bukanlah batuan
yang berasal dari tempat tersebut. Sementara itu, guci-guci ini memiliki bentuk yang berbeda-beda, beberapa memiliki bentuk bulat, ada yang bersudut, dan ada
pula beberapa yang memiliki cekungan untuk penutup di atasnya.
Sementara
itu, tutup batu dengan ukiran binatang telah ditemukan di beberapa situs
seperti misalnya di Ban Phakeo yang memiliki ukiran bergambar mirip monyet,
harimau, dan katak.
Baca juga: Fenomena Aneh Batu Trovant di Rumania
Di dalam guci-guci tersebut ditemukan berbagai
peralatan dan sisa-sisa tubuh manusia yang menunjukkan penggunaan dan
pembuatannya telah berlangsung selama berabad-abad lampau. Sebagian besar
material yang digunakan berasal dari tahun 500 SM hingga 800 M.
Menurut legenda setempat, guci tersebut
diciptakan oleh Khun Cheung, seorang raja raksasa kuno yang tinggal di dataran
tinggi. Konon setelah melalui pertempuran yang panjang dan penuh kemenangan, Khun
Cheung menciptakan kendi untuk menyeduh anggur beras perayaan lao lao dalam
jumlah besar.
Namun, teori yang diterima saat ini adalah
bahwa guci-guci tersebut diciptakan oleh peradaban megalitik zaman besi.
Sayangnya sedikit sekali informasi yang dapat diketahui dari masa ini di Laos. Hal
ini menjadikan guci-guci ini sebagai salah satu situs arkeologi terpenting di
Asia Tenggara.
Salah satu teori tentang penggunaan guci ini
pada zaman kuno adalah untuk mengumpulkan air hujan monsun. Jadi air ini akan
dapat digunakan untuk para kafilah yang melewati daerah itu dalam perjalanan
mereka karena air tidak tersedia di jalan setapak di sana terutama pada saat
kemarau melanda. Kafilah dagang yang berkemah di sekitar guci ini kemudian
meletakkan manik-manik di dalamnya sebagai persembahan atau untuk permohonan meminta
hujan.
Arkeolog Prancis Madeleine Colani mempelopori
penelitian di Xieng Khouang pada tahun 1930-an. Dia menemukan guci-guci dengan
sisa-sisa tubuh manusia yang telah dikremasi dan sebuah gua di dekatnya dengan
tulang dan abu yang terbakar. Colani berspekulasi bahwa gua itu adalah krematorium,
dan guci-guci itu sebagai tempat abu jenazah.
Sementara itu, meskipun penjaga Plain of Jars telah
mengajukan status situs tersebut sebagai situs Warisan Dunia UNESCO, sayangnya kawasan
itu tetap menjadi salah satu situs arkeologi paling berbahaya di dunia.
Meskipun umumnya aman untuk diinjak, UXO (persenjataan
yang tidak meledak) masih terkubur di sana dan dapat meledak seketika di saat
tertentu saat terpicu secara tidak sengaja. Lokasi tersebut telah lama berbahaya
bagi petani yang membajak ladang atau pun juga bagi para arkeolog.
Van Den Bergh, seorang spesialis geoarkeologi
dengan pengalaman satu dekade di Asia dan telah bekerja di Laos selama empat tahun
mengatakan kalau situs Plain of Jars adalah situs arkeologi paling berbahaya di
dunia.
Dua arkeolog melakukan penggalian terbatas pada
1990-an di sana tanpa adaya insiden, "tapi itu hanya keberuntungan,"
kata Van Den Bergh. "Saya pulang dari penelitian di sana dan berpikir,
saya senang bisa masuk ke mobil dan pulang."
Referensi:
Bisa jdi ada dua kegunaan itu guci raksasa.Bisa untuk nampung air hujan,bisa juga untuk tempat menyimpan barang²/abu jenazah.
BalasHapusMultifungsi jadi yaa..
HapusIya.
HapusSaya cari tahu di map lokasi ini tersebar cukup luas tidak pada satu titik, kurang menarik memang hanya sebaran batu guci itu saja dan dibatasi jalurnya karena berbahaya.
BalasHapusTak ketinggalan kerusakan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia yaitu Amerika disini selama PDII mereka lebih banyak menjatuhkan bom daripada yang dilakukan Jepang dan Jerman sehingga banyak yg retak dan pecah 😫😩
Lokasi persebarannya memang ada di beberapa titik utama, Harllie. Sayang sekali memang saat Secret War banyak bom (4 miliar) yang dijatuhkan di sana, yang bahkan sepertiganya tidak meledak. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya di sana. Belum lagi banyak kerusakan akibat perang itu. Padahal situs ini sangat menarik.
HapusMin bahas batu metal monolith dong
BalasHapusHalo Johan Eric! Terima kasih sarannya ya, nanti dibahas :)
Hapus