Misteri Paus 52 Hertz, Paus Paling Kesepian di Dunia
Pernahkah membayangkan ada seekor paus yang hidup sendirian di samudera luas? Setidaknya itulah asumsi terhadap paus yang dikenal sebagai Paus 52 Hertz. Namanya diberikan sesuai dengan frekuensi yang terdeteksi berasal dari paus ini dimulai dari tahun 1989. Namun sampai saat ini tidak pernah diketahui bentuk makhluk air yang mengeluarkan frekuensi paling aneh di dunia ini. Bahkan ketika sejumlah eksperimen dilakukan untuk menemukannya, ia tetap tak terjamah..
Paus 52 Hertz adalah spesies paus tidak dikenal yang memiliki frekuensi yang sangat tidak biasa yaitu 52 Hertz (Hz). Pitch ini sesungguhnya memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada spesies paus lainnya yang pola migrasinya sama dengan paus ini.
Bila dibandingkan dengan paus sejenis lainnya, misalnya paus biru memiliki frekuensi 10-39 Hz atau paus sirip dengan 20 Hz, paus dengan frekuensi sebesar 52 Hertz benar-benar sangat tidak biasa. Dengan gelombang frekuensi seperti itu, bisa jadi ia hidup sendirian di samudera yang maha luas. Ada apa sebenarnya dengan spesies yang satu ini?
Frekuensi 52 Hertz tersebut telah terdeteksi secara teratur di banyak lokasi sejak akhir 1980an dan tampaknya menjadi satu-satunya individu paus yang mengeluarkan suara dengan frekuensi ini. Oleh karena itulah, pasu ini seringkali disebut sebagai paus paling kesepian di dunia (The World Loneliest Whale).
Paus 52 Hertz adalah spesies paus tidak dikenal yang memiliki frekuensi yang sangat tidak biasa yaitu 52 Hertz (Hz). Pitch ini sesungguhnya memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada spesies paus lainnya yang pola migrasinya sama dengan paus ini.
Bila dibandingkan dengan paus sejenis lainnya, misalnya paus biru memiliki frekuensi 10-39 Hz atau paus sirip dengan 20 Hz, paus dengan frekuensi sebesar 52 Hertz benar-benar sangat tidak biasa. Dengan gelombang frekuensi seperti itu, bisa jadi ia hidup sendirian di samudera yang maha luas. Ada apa sebenarnya dengan spesies yang satu ini?
Frekuensi 52 Hertz tersebut telah terdeteksi secara teratur di banyak lokasi sejak akhir 1980an dan tampaknya menjadi satu-satunya individu paus yang mengeluarkan suara dengan frekuensi ini. Oleh karena itulah, pasu ini seringkali disebut sebagai paus paling kesepian di dunia (The World Loneliest Whale).
Karakteristik
Frekuensi 52 Hertz yang sedikit lebih tinggi dari nada terendah pada double bass ini uniknya memiliki pola panggilan yang sama sekali tidak menyerupai paus biru atau paus sirip, yang jauh lebih tinggi frekuensinya, lebih pendek, atau lebih sering.
Baca juga: Hewan-Hewan yang Menjelajah ke Luar Angkasa
Baca juga: Hewan-Hewan yang Menjelajah ke Luar Angkasa
Jejak paus 52 Hertz tidak terkait dengan keberadaan atau pergerakan spesies paus lainnya. Pergerakannya agak mirip dengan paus biru, tetapi waktunya pergerakannya lebih seperti paus sirip.
Individu ini terdeteksi di Samudera Pasifik setiap tahun mulai Agustus-September, dan bergerak keluar dari jangkauan hidropon pada Januari-Februari. Ia bergerak sejauh utara ke Kepulauan Aleutian dan Kodiak, dan sejauh selatan ke pantai California, berenang antara 30 dan 70 km setiap hari. Rekaman jarak yang ditempuh per musim telah berkisar dari titik terendah 708 km ke titik tertinggi 11.062 km pada tahun 2002-2007.
Individu ini terdeteksi di Samudera Pasifik setiap tahun mulai Agustus-September, dan bergerak keluar dari jangkauan hidropon pada Januari-Februari. Ia bergerak sejauh utara ke Kepulauan Aleutian dan Kodiak, dan sejauh selatan ke pantai California, berenang antara 30 dan 70 km setiap hari. Rekaman jarak yang ditempuh per musim telah berkisar dari titik terendah 708 km ke titik tertinggi 11.062 km pada tahun 2002-2007.
Pergerakan frekuensi 52 Hertz selama 12 tahun (1992-2004) |
Para ilmuwan di Lembaga Oseanografi Woods Hole tidak dapat mengidentifikasi spesies paus. Mereka berspekulasi bahwa paus itu mungkin cacat atau mungkin juga merupakan paus biru/sirip paus hibrida. Tim peneliti juga mengklaim bahwa mereka telah dihubungi oleh kelompok orang-orang dengan keterbatasan pendengaran (tuli) yang percaya bahwa paus itu mungkin saja merupakan paus tuli sehingga mengeluarkan frekuensi sedemikian tinggi.
Apa pun penyebab biologis yang mendasari suara frekuensinya yang luar biasa tinggi tersebut, tampaknya itu tidak merusak kelangsungan hidupnya. Fakta bahwa paus itu bertahan dan tampaknya dewasa menunjukkan bahwa ia mungkin tumbuh dengan sehat. Bahkan sejak tahun 1992, paus tersebut mengeluarkan frekuensi sekitar 49 Hertz yang menandakan kalau ia telah tumbuh dewasa.
Sejarah
Paus 52 Hertz ditemukan oleh tim dari Woods Hole Oceanographic Institution. Seruannya pertama kali terdeteksi pada tahun 1989, kemudian terdengar lagi pada tahun 1990 dan 1991. Pada tahun 1992, setelah berakhirnya Perang Dingin, Angkatan Laut Amerika Serikat mendeklasifikasi rekaman dan spesifiksasi teknis dari susunan mikrofon anti-kapal selam SOSUS, dan membuat SOSUS tersedia untuk penelitian oseanografi. Sejak tahun 2014, frekuensi paus telah terdeteksi setiap tahun.
Paus 52 Hertz pertama kali terdengar pada tahun 1989. Berbagai sensor rahasia dan hidrofon yang tersebar di lantai Suara Puget oleh Angkatan Laut berhasil mendapatkan frekuensi suaranya tanpa disengaja. Pada awalnya alat-alat tersebut digunakan untuk mengambil suara kapal selam Uni Soviet, tetapi para peneliti kemudian mulai menggunakannya untuk mendengarkan suara-suara laut.
Pada 7 Desember 1992, seorang teknisi mencatat suara yang tampaknya adalah nyanyian paus. Tetapi anehnya frekuensi besarnya 52 Hertz. Frekuensi sebesar itu menarik perhatian para peneliti, media, dan juga publik, yang semuanya segera mengaitkan kisah paus yang kemudian dijuluki sebagai Paus 52 hertz.
Inilah suara Paus 52 Hertz itu.
Banyak yang menganggap paus ini sebagai paus paling kesepian di dunia. Bahkan ada kampanye Kickstarter yang dibuat untuk menemukan Paus Kesepian ini. Tetapi meskipun memiliki banyak rekamannya, belum ada yang pernah menemukan makhluk air misterius tersebut.
Paus Itu Kesepian atau Memiliki Kelainan?
Bill Watkins, seorang peneliti mamalia laut di Woods Hole Oceanographic Institution telah mengumpulkan lebih dari 12 tahun rekaman dari Paus 52 Hertz dan menyimpulkan bahwa paus itu memang sangat unik. Tetapi beberapa peneliti berpikir sebaliknya, mereka mempertanyakan apakah benar paus itu benar-benar hidup sendirian.
Baca juga: Kisah Tragis Topsy, Gajah Sirkus yang Dieksekusi Mati
Baca juga: Kisah Tragis Topsy, Gajah Sirkus yang Dieksekusi Mati
Salah satu yang mempertanyakan hal ini adalah Christopher Willes Clark dari Cornell University di Ithaca, New York. Dia membuat rekaman paus 52 Hz pada tahun 1993 dan mengatakan bahwaa suara itu tidak seaneh seperti yang banyak dikatakan orang.
Menurutnya banyak jenis panggilan paus yang tergolong unik telah terdeteksi dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelompok paus yang tinggal di daerah tertentu memiliki "dialek" tersendiri. Jadi menurut Clark, paus 52 Hz itu tidak sepenuhnya unik.
Christopher Willes Clark |
Menurutnya banyak jenis panggilan paus yang tergolong unik telah terdeteksi dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelompok paus yang tinggal di daerah tertentu memiliki "dialek" tersendiri. Jadi menurut Clark, paus 52 Hz itu tidak sepenuhnya unik.
Lebih jauh, Clark dan yang lainnya juga menolak gagasan yang dipegang oleh beberapa orang bahwa paus 52 Hz tidak dapat didengar atau dipahami oleh paus biru "normal" yang membuat panggilan dengan frekuensi lebih rendah. Menurutnya hewan itu "bernyanyi" dengan banyak variasi yang sama dari "nyanyian" paus biru lainnya yang khas.
"Paus biru, paus sirip, dan paus bungkuk, semua paus itu bisa mendengar paus kesepian ini, mereka tidak tuli. Paus kesepian itu hanya sedikit berbeda dan aneh." - Christopher Willes Clark
"Paus biru, paus sirip, dan paus bungkuk, semua paus itu bisa mendengar paus kesepian ini, mereka tidak tuli. Paus kesepian itu hanya sedikit berbeda dan aneh." - Christopher Willes Clark
Meskipun banyak penelitian yang mencoba mengungkap paus ini, tetapi sampai sekarang para peneliti bahkan masih belum mengetahui jenis kelamin paus tersebut maupun spesiesnya. Barangkali kita harus menunggu beberapa tahun mendatang sampai ia ditemukan atau bisa jadi fisiknya tidak akan pernah ditemukan dan hanya akan meninggalkan kenangan "nyanyian" frekuensi 52 Hertz-nya.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/52-hertz_whale
https://en.wikipedia.org/wiki/52-hertz_whale
Kasih komentar yaa.. Tanpa kalian apalah arti aku menulis. Kalian adalah penyemangat setiap kalimat demi kalimat yang kutulis, setiap artikel yang kuposting.. ;)
Perhatian: Mohon hargai penulis dengan tidak mengambil atau copy paste artikel di blog ini untuk dijadikan postingan blog/website ataupun konten Youtube. Terima kasih.. ^^
Terimakasih banyak ya,Admin.
BalasHapusAkhirnya,request ane tentang misteri The Loneliest Whale 52Hz dibuat :)
Terimakasih banyak ya,Admin :)
BalasHapusRequest ane tentang Misteri The Loneliest Whale 52Hz dibuat juga :)
Terima kasih kembali :))
HapusMin, tolong buat artikel tentang masa kejayaan Daulah Ustmaniah dong. Terima kasih
BalasHapusSedikit sedih mendengar kisah mamalia laut ini (paus bukan golongan ikan).
BalasHapuslanjut terus min..
Nuce
BalasHapusKeren banget artikelnya, baru kali ini dapat artikel tentang the 52 hertz whale yang lengkap. Dulu, aku sempet cari tentang artikel kaya gini. Sekitar tahun 2017, masih kebanyakan bahasa Inggris sama juga sedikit yang bahas soal ini. Makasih ya buat infonya
BalasHapusTerima kasih kembali. Semoga infonya bermanfaat yaa..^^
Hapus