Misteri Lenyapnya Awak Balon Udara US Navy L-8
Ada banyak sekali kejadian aneh yang terjadi selama Perang Dunia II. Salah satunya mungkin adalah ini. Sebuah balon udara raksasa Angkatan Laut Amerika Serikat L-8 yang berpatroli di California tiba-tiba mendarat di dekat pemukiman penduduk. Saat diperiksa, dua awak yang seharusnya ada di dalam menghilang tanpa jejak dan tak pernah ditemukan. Inilah dia kasus yang dikenal dengan L-8 Ghost Blimp.
Sebelum kita membahas mengenai peristiwa hilangnya awak balon udara US Navy L-8, kita lihat dulu latar belakang dari balon udara L-8 yang dioperasikan Angkatan Laut Amerika Serikat selama Perang Dunia II.
Balon udara ini sebenarnya adalah milik Goodyear Aircraft Company yang awalnya digunakan untuk mengiklankan nama Goodyear. Perusahaan ini membangun kapal-kapal udara pada pertengahan tahun 1930an. Nah, pada tahun 1937, Angkatan Laut Amerika memberikan kontrak kepada perusahaan untuk membuat balon udara.
Saat memasuki Perang Dunia II, Angkatan Laut mengambil alih operasi 5 balon komersial Goodyear. Balon udara ini kemudian diberi sebutan L-4 hingga L-8. Kinerja dan juga karakteristik dari masing-masing balon udara ini tidak sama. Empat balon udara tersebut semuanya dibangun di bengkel perakitan di NAS Moffett Field. Setelah itu L-9 hingga L-22 juga dibuat dan dikirim untuk membantu Angkatan Laut pada akhir tahun 1943.
Balon udara L-8 dari Blimp Squadron ZP-32 mengalami suatu insiden misterius. Balon udara itu melayang masuk dari Samudera Pasifik ke Kota Daly, San Fransisco pada 16 Agustus 1942. Anehnya dua orang awak yang seharusnya ada di dalamnya yaitu Letnan ED Cody dan Ensign C. Adams menghilang tanpa jejak.
Setelah akhir Perang Dunia II, sejumlah balon udara kelas L dijual kembali ke Goodyear. Balon udara L-8 sendiri mengalami proses perbaikan dan menamainya America.
Insiden Misterius L-8 Ghost Blimp
Hari itu tanggal 16 Agustus 1942 adalah hari Minggu yang berkabut di San Fransisco. Kala itu Amerika Serikat tengah berperang melawan Jepang dalam Perang Pasifik, pertahanan pantai di sepanjang pantai barat Amerika tengah siaga tinggi. Kapal-kapal selam Jepang diduga berada di bawah perairan menunggu saat yang tepat untuk menyerang.
Hari itu pagi-pagi sekali, balon udara Angkatan Laut Amerika Serikat bersiap untuk lepas landas dari Treasure Island di San Fransisco Bay untuk mencari kapal-kapal selam Jepang. Memang balon udara digunakan untuk berpatroli di sepanjang Teluk San Fransisco sembari mencari kalau-kalau ada kapal selam milik Jepang yang berhasil ditemukan.
Baca juga: 7 Hal Aneh dan Misterius yang Terjadi Selama Perang Dunia II
Sudah 9 bulan lamanya Amerika bertempur melawan Jepang dan situasi bisa memanas kapan saja. Apalagi kapal selam Jepang telah berhasil menenggelamkan setengah lusin kapal Sekutu di pantai barat Amerika. Suatu prestasi yang gemilang bagi Jepang, tetapi memalukan bagi Amerika. Tak cukup sampai di situ, kapal selam tempur garis depan Jepang bernama I-17, bahkan telah menembaki salah satu pengeboran minyak terbesar di California pada Februari 1942. Sungguh bukan berita yang bagus untuk Amerika.
Kembali lagi ke balon udara L-8. Di pagi buta itu, tiga orang awak, Letnan Ernest Dewitt Cody, Ensign Charles Ellis Adams, dan mekanik yang ditugaskan untuk penerbangan yaitu J. Riley Hill bersiap untuk penerbangan mereka. Namun ketika balon udara itu hendak lepas landas, Hill diberitahu bahwa kapal itu terlalu berat dengan 3 orang penumpang. Maka persis sebelum terbang, Riley Hill diperintahkan untuk turun. Pasalnya uap air yang berat di udara akan membebani balon udara sehingga membuatnya tidak aman untuk lepas landas dengan membawa tiga orang pria di dalamnya.
"Jadi aku keluar, menutup pintu, menguncinya, dan mereka pergi". (Riley Hill)
L-8 akhirnya lepas landas pada pukul 6:03 pagi, dengan hanya dua awak di dalamnya. Kondisi L-8 sendiri dalam keadaan baik. Mereka juga membawa dua bom Mark 17 seberat 325 pound yang dipasang di rak eksternal, senapan mesin kaliber .30 dan 300 amunisi. Tidak seperti pesawat udara yang kaku, balon udara memiliki bentuk seperti tas besar yang menggembung tanpa struktur untuk mempertahankan bentuknya. Namun bagian gondolanya cukup nyaman meskipun tak besar dan juga bisa tertutup sepenuhnya.
L-8 yang disebut juga Love-8 memiliki panjang 150 kaki dengan helium 123.000 kaki kubik, balon itu memiliki diameter maksimum 47 kaki dan kecepatan jelajah 43 knot. Didukung pula oleh mesin twin 145-hp Warner Super-Scarab tipe 5.
Saat itu kondisi angin ringan dan bervariasi pada 4 knot per jam, dengan langit-langit 800 hingga 1.000 kaki. Hari itu sedikit mendung, tetapi jarak pandangnya bagus sekitar 3-5 mil. Letnan Cody bahkan bisa melihat jembatan Golden Gate di kejauhan.
Ernest Cody dan Charles Adams |
L-8 yang disebut juga Love-8 memiliki panjang 150 kaki dengan helium 123.000 kaki kubik, balon itu memiliki diameter maksimum 47 kaki dan kecepatan jelajah 43 knot. Didukung pula oleh mesin twin 145-hp Warner Super-Scarab tipe 5.
Balon udara ini memiliki reputasi sebagai penerbang yang luar biasa. Bahkan selama 1.092 perjalanannya tidak diperlukan lebih dari pemeliharaan dan perbaikan biasa. Diperiksa 4 hari sebelum keberangkatan Cody dan Adams menganggap L-8 kondisinya baik.
L-8 hari itu berpatroli harian seperti biasa. Dimulai pada pukul 6:00 pagi berangkat dari Treasure Island, sebuah pulau besar di tengah Teluk San Fransisco. Dari sana mereka menuju Point Reyes, sekitar 30 km utara dan kemudian sekitar 65 km selatan ke Montara, titik selatan San Fransisco, dan kemudian kembali ke Golden Gate dan mendarat lagi Treasure Island. Perjalanan biasanya memakan waktu 4 hingga 4,5 jam dan akan diulang setelah pengisian bahan bakar.
Rute penerbangan Baon Udara US Navy L-8 |
Kronologi Hilangnya Balon Udara L-8
Pada pukul 7:42 Cody membuat transmisi radio, ia mengatakan mereka akan menyelidiki kemungkinan adaya tumpahan oli atau minyak di laut. Itu adalah pesan terakhir dari L-8. Setelah itu Wing Control mencoba membangun kembali kontak radio, tetapi tidak berhasil. Ketika L-8 masih belum merespon hingga pukul 8:50, dua pesawat float Vff Kingfisher Vought dikirim untuk mencari balon udara. Pesawat lain di daerah itu juga diperingatkan untuk waspada.
Tiga jam berlalu tanpa ada kabar dari kru. Para komandan penerbangan menjadi khawatir. Upaya panik untuk menghubungi balon itu tidak terjawab. Akhirnya sebuah pesan diterima, tetapi itu bukan dari Penerbangan 101. Itu adalah laporan bahwa balon itu entah bagaimana melayang 8 mil dari jalur dan telah mendarat di selatan San Fransisco.
Baca juga: Misteri Hilangnya Amber Room
Balon udara itu ternyata sempat terlihat oleh awak kapal penangkap ikan, Daisy Gray dan kapal Amerika, Albert Gallatin. Dua awak kapal itu dari kejauhan melihat balon udara turun ke ketinggian rendah dan mengelilingi area yang sama selama hampir 1 jam. Barangkali saat itulah mereka menyelidiki adanya tumpahan oli yang diduga berasal dari kapal selam milik Jepang.
Bukan hanya awak Daisy Gray dan Albert Gallatin yang sempat melihat L-8 tetapi ada beberapa saksi mata lainnya juga yang melihat L-8 setelah itu yaitu Pan-Am Clipper, pesawat tempur Angkatan Darat P-38 dan pesawat Angkatan Laut.
Menurut pengamatan mereka, balon udara itu naik sekitar 2.000 kaki lalu kemudian turun. Semua saksi mata melaporkan bahwa semuanya tampak baik-baik saja, tidak ada sama sekali indikasi bahwa L-8 tak terkendali atau terbang tanpa awak.
Beberapa perenang di pantai mencoba meraih tali pengganti tetapi gagal. Balon udara itu memantul ke sisi tebing yang kemudian membuat mesinnya mati. Balon udara itu terus melayang tanpa tujuan di semenanjung San Fransisco.
Kemudian setelah itu sempat mengenai beberapa kabel listrik sampai akhirnya berhenti di tengah persimpangan kota Daly. Segera orang-orang berhamburan mendekati balon udara itu. Ajaibnya tidak ada yang terluka ketika balon udara mendarat di tengah jalan. Segera setelah itu, pejabat kota Daly telah berada di tempat kejadian. Ketika personela Angkatan Laut tiba, mereka terkejut karena tidak menemukan tanda-tanda adanya Letnan Cody maupun Ensign Adams di dalamnya.
Balon udara L-8 mendarat di Daly dekat pemukiman penduduk |
Kondisi balon udara ketika sendiri ketika ditemukan sebagai berikut: bahan bakar masih ada yang seharusnya bisa dibuang oleh dua pilot itu jika mereka dalam masalah. Ada 3 parasut di kapal, rakit, peralatan, dan lainnya masih tersimpan di tempatnya dengan rapi. Meskipun kedua mesin telah berhenti, dan ada sedikit kerusakan ketika L-8 pertama kali menabrak tebing, tetapi bahan bakar dan kunci kontak keduanya masih menyala. Radio juga berfungsi dan diatur ke frekuensi yang tepat.
Salah satu bukti yang paling banyak dibicarakan adalah pintu L-8 memiliki pintu samping tunggal yang selalu dikunci dari dalam selama penerbangan dan dipastikan oleh awak darat. Tetapi di lokasi, pintu itu terbuka dan dibuka sepanjang jalan. Pilot lain bersaksi bahwa hampir tidak mungkin melakukan ini dari dalam selama penerbangan.
Investigasi
Dewan investigasi Angkatan Laut dibentuk 2 hari kemudian di bawah komandan Francis Connell. Dewan memanggil saksi dan anggota Angkatan Laut pribadi yang terlibat dalam pemeliharaan balon. Dewan penyelidikan menyelidiki penjelasan yang masuk akal, tidak ada yang tersedia. Mesin mulai dan beroperasi secara normal saat diuji. Radio bekera secara normal. Dalam dilaporkan bahwa dalam kasus darurat, hal pertama yang dilakukan kru adalah menggunakan radio.
Bogen Hailer akan memungkinkan pilot untuk mengirim berita ke kapal permukaan mana pun jika radio tidak berfungsi. Jika mesin berhenti, balon bebas kembali ke darat adalah pilihan, menurunkan berat badan untuk menyesuaikan ketinggian. Jika amplop gas mengalami kebocoran, parasut disediakan. Sebuah rakit ada di papan jika rakit mendarat di air.
Baca juga: Misteri Philadelphia Experiment
Kedua pilot itu adalah pilot berpengalaman. Cody adalah penerbang senior Airship Patrol Squadron 32. Ia merupakan lulusan Annapolis tahun 1938. Dikenal sebagai pribadi pendiam, tetapi ia adalah salah satu pilot paling cakap. Dia ditunjuk sebagai penerbang pesawat udara angkatan laut pada Desember 1941 yang berarti telah resmi terbang hanya sembilan bulan. Cody yang berusia 27 tahun tampaknya sengaja memelihara kumis agar terlihat lebih tua.
Baca juga: Misteri Philadelphia Experiment
Kedua pilot itu adalah pilot berpengalaman. Cody adalah penerbang senior Airship Patrol Squadron 32. Ia merupakan lulusan Annapolis tahun 1938. Dikenal sebagai pribadi pendiam, tetapi ia adalah salah satu pilot paling cakap. Dia ditunjuk sebagai penerbang pesawat udara angkatan laut pada Desember 1941 yang berarti telah resmi terbang hanya sembilan bulan. Cody yang berusia 27 tahun tampaknya sengaja memelihara kumis agar terlihat lebih tua.
Sementara itu Adams jauh lebih senior. Jika Cody memiliki 756 jam terbang, maka Adams sudah memiliki 2.281 jam terbang. Veteran dari program pesawat raksasa milik Angkatan Laut ini pernah bertugas di Los Angeles (ZR-3), Akron (ZRS-4) dan Macon (ZRS-5). Adams yang berusia 38 tahun itu bahkan pernah mendapatkan penghargaan pemeritah Jerman karena menyelamatkan penumpang Hindenburg ketika pesawat itu terbakar dan jatuh. Intinya keduanya adalah pilot berpengalaman yang bisa dikatakan kecil sekali kemungkinannya untuk bertindak ceroboh atau membuat kesalahan konyol.
Teori-Teori Hilangnya Awak L-8
Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada keduanya? Jika memang keduanya berpengalaman, mungkinkah Cody dan Adams ditangkap oleh tentara Jepang saat mereka terbang rendah untuk menyelidiki tumpahan minyak?
Ada sebuah teori terkenal yang menyatakan kecurigaan bahwa ada penumpang gelap yang mungkin saja berada di dalam kapal tersebut. Bisa saja dia naik tanpa sepengetahuan Cody dan Adams. Tetapi teori ini agak tidak masuk akal karena gondola sangat kecil, nyaris tidak ada tempat untuk bersembunyi.
Baca juga: Misteri Insiden The Battle of Los Angeles
Teori lainnya percaya bahwa ketika mereka terbang rendah untuk mencari sumber minyak, ombak telah masuk ke dalam gondola dan menghanyutkan kedua laki-laki tersebut. Tetapi menurut bukti di dalam balon udara, ruang kosong yang berada di lambung gondola dan sirip bawah keduanya kering dan tidak bersentuhan dengan air, bahkan berdebu.
Pada akhir penyelidikannya, Angkatan Laut memberikan teorinya sendiri yang mungkin paling masuk akal tentang apa yang mungkin terjadi pada Cody dan Adams.
Teorinya adalah kemungkinan Adams membuka pintu lalu jatuh. Dia mabuk udara saat itu atau mungkin dia mencoba untuk melihat lebih dekat ke minyak yang tumpah di perairan. Letnan Cody kemudian memadamkan lampu pelampung untuk menandai posisi temannya lalu berputar rendah dan mungkin setelah menemukannya, ia lalu menghentikan mesin. Dalam keadaan tertentu ketika Cody berusaha mengendalikan balon udara dan berusaha menyelamatkan Adams, Cody justru juga ikut terjatuh.
Teori lainnya percaya kalau mereka melompat keluar, entah bunuh diri atau melakukan AWOL (mengingkari tugas tanpa tujuan kembali). Mungkin juga mereka bertengkar lalu saling melemparkan. Mungkin yang satu jatuh dan yang lain kehilangan cengkeramannya untuk mencoba membantunya. Mungkin pula mereka telah menemukan kapal selam Jepang dan terpaksa melompat keluar karena todongan senjata.
Namun yang pasti tidak ada seorang pun yang tahu nasib apa yang menimpa kedua pria itu saat berada di atas Samudera Pasifik. Setahun kemudian, Letnan Ernest Cody dan Ensign Charles Adams secararesmi dinyatakan mati. Menjadikannya misteri yang tak terungkap pada masa Perang Dunia II.
Referensi:
https://www.historynet.com/mystery-of-the-ghost-blimp.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/L-class_blimp
https://skeptoid.com/episodes/4380
https://www.historicmysteries.com/l-8-blimp-mystery/
https://medium.com/of-misdeeds-and-mysteries/the-mystery-behind-the-ghost-blimp-ebd37799b403
Kasih komentar yaa.. Tanpa kalian apalah arti aku menulis. Kalian adalah penyemangat setiap kalimat demi kalimat yang kutulis, setiap artikel yang kuposting.. ;)
Perhatian: Mohon hargai penulis dengan tidak mengambil atau copy paste artikel di blog ini untuk dijadikan postingan blog/website ataupun konten Youtube. Terima kasih.. ^^
Tolong ulas urban legend dari berbagai dunia, Min
BalasHapusTerima kasih sarannnya Anwar :)
Hapus