Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Ekspedisi Pencarian Air Mancur Awet Muda dari Masa ke Masa




Air mancur awet muda (fountain of youth) atau mata air awet muda sudah sejak berabad-abad menjadi kisah legenda yang terkait pula dengan sejumlah tokoh dalam sejarah. Ekspedisi pencarian air ajaib ini tercatat sudah dilakukan sejak masa sebelum masehi. Mulai dari Alexander Agung, Kaisar Qin, Raja Zulkarnain, hingga penjelajah Juan Ponce de Leon melakukan pencarian pada air yang dipercaya dapat memberikan awet muda dan panjang umur...

Semua makhluk hidup di bumi ini tidak akan lepas dari hukum alam yaitu penuaan dan kematian. Tetapi sejarah mencatat ada beberapa kisah dari berbagai belahan dunia dan berbagai kebudayaan selama berabad-abad lamanya di mana orang-orang berusaha mencari obat untuk menghentikan penuaan atau dapat hidup awet muda dan panjang umur. 

Salah satu pencarian itu bermuara pada air mancur awet muda atau air mancur keabadian. Bahkan berabad sebelum masehi orang-orang berusaha mencari di mana sebenarnya letak dari air tersebut. Kisah-kisah ini seringkali pula bercampur dalam berbagai legenda dan mitos di seluruh dunia.

Salah satu kisah paling awal tentang air mancur awet muda ini sepertinya berasal dari abad ke 5 Sebelum Masehi. Saat itu, sejarawan Yunani yang bernama Herodotus menulis tentang adanya air mancur di tempat yang bernama Macrobian. Air mancur itu menurut cerita Herodotus dapat memberikan umur yang panjang bagi siapa pun yang meminumnya. Ia juga menulis itulah sebabnya penduduk Macrobian dapat mencapai umur yang panjang.



Tempat bernama Macrobian sendiri tidak diketahui pasti lokasinya. Nama ini hanya ada dalam catatan Herodotus. Menurut catatan tersebut Macrobian berada di tanduk Afrika. Banyak yang percaya tempat tersebut hanyalah legenda.

Alexander the Great atau Alexander Agung juga rupanya mencari air ini. Raja Kekaisaran Makedonia dari timur laut Yunani tersebut disebut mengirimkan pasukannya untuk mencari air abadi itu. Masih menurut mitos yang beredar, pada sekitar abad ke 3 Masehi Alexander Agung mencari air keabadian ini ke sebuah tempat yang bernama The Land of Darkness. Tapi tak diketahui pasti di mana sebenarnya lokasi tersebut.

Kaisar Qin Shi Huang dari Dinasti Qin dikenal memiliki obesesi yang besar pada kehidupan kekal abadi. Kaisar yang berkuasa pada abad ke 2 SM ini telah berkali-kali memerintahkan pasukannya untuk mencari ramuan awet muda. Ia juga memerintahkan pada tabib dan ahli kimia kerajaan untuk membuatkannya ramuan awet muda itu. Tetapi seperti kita ketahui, ramuan itu tidak pernah ditemukan atau berhasil dibuat. Ratusan orang dibantai oleh kaisar karena gagal memenuhi obsesi gilanya itu.

Baca juga: Kisah Kelam Patung Tentara Terakota dan Obsesi Aneh Kaisar Qin

Kisah air awet muda juga populer di Jepang. Di negari sakura itu,  dipercaya terdapat mata air panas yang menurut kisah yang beredar dapat menyembuhkan luka dan mengembalikan kemudaan. Kisah-kisah semacam ini bahkan terus dipercaya sampai hari ini.


Kisah Nabi Khidir dan Ainul Hayat

Nabi Khidir adalah salah satu nabi umat Islam yang namanya ada di dalam Al-Quran. Tidak seperti 25 nabi yang kisahnya banyak diketahui, Nabi Khidir dikenal sebagai sosok misterius. Salah satu mukjizatnya adalah kematiannya ditangguhkan hingga datangnya hari kiamat kelak.

Nabi Khidir memiliki mukjizat yaitu umur panjang. Bebapa tokoh sufi meriwayatkan kisah kehidupan abadi Nabi Khidir. Dan salah satu dari kisah keabadian Nabi Khidir itu dikaitkan dengan mata air keabadian yang disebut dengan Ainul Hayat. Kata "Ainul Hayat" sendiri memiliki arti "mata air kehidupan".



Beberapa kisah menceritakan bahwa malaikat pernah turun ke dunia dan menemui Raja Zulkarnain. Sang raja kemudian menanyakan adakah cara agar ia dapat beribadah terus-menerus kepada Allah. Malaikat lalu menceritakan tentang Ainul Hayat kepada Raja Zulkarnain.

Dengan membawa permata dari malaikat itulah, raja kemudian bersama dengan pasukannya berangkat mencari mata air Ainul Hayat yang dimaksud. Menurut cerita, mata air itu terletak di tempat paling gelap di bumi dan juga tempat keluarnya matahari. Tetapi sayangnya mata air Ainul Hayat itu tidak pernah diminum oleh Raja Zulkarnain.

Baca juga: Raja Zulkarnain dan Yakjuj Makjuj

Begitu sampai di tempat yang dimaksudkan malaikat, Raja Zulkarnain lalu memerintahkan salah satu orang untuk masuk terlebih dahulu mencari Ainul Hayat. Orang tersebut rupanya adalah Nabi Khidir, yang kemudian meminumnya. Nabi Khidir kemudian mendapatkan keabadian umur yang panjang. Sampai saat ini menurut legenda, mata air itu tetap dijaga oleh Nabi Khidir.


Air Mancur Awet Muda di Masa Penjelajahan Samudera

Pada masa penjelajahan mulai banyak dilakukan para penjelajah Eropa ke dunia baru pada abad ke 15, ketertarikan orang terhadap air legenda ini sama sekali tidak berkurang. Kisah tentang air yang dapat membuat siapa pun yang meminumnya menjadi awet muda selamanya terus dipercaya, dan percaya atau tidak meskipun tidak pernah sungguh-sungguh ditemukan orang-orang tidak surut untuk terus mencarinya.

Saat benua Amerika ditemukan oleh para penjelajah Eropa, sebagian dari orang-orang tersebut mulai melihat kemungkinan adanya sumber mata air awet muda di tanah yang dihuni suku Indian itu.

Kita mulai dengan wilayah Karibia. Tempat ini terkenal akan kekayaan alamnya dan menurut kisah yang beredar dari penduduk lokal di sana, ada sebuah tempat bernama Bimini yang sangat tersembunyi. Tempat itu bukan sembarang tempat, tidak sembarangan orang bisa menemukan Bimini. Konon di sanalah terdapat air mancur awet muda.



Air mancur awet muda memang menjadi topik panas di antara orang-orang Eropa kala itu. Sejarawan Spanyol, Lopez de Gomara menuliskan tentang sungai ajaib di mana terdapat pula air terjun dan mata air yang dapat menyembuhkan penuaan yang letaknya di utara Kuba dan Haiti.

Baca juga: Misteri Pulau Hybrasil

Sementara itu, Pietro Martire d'Anghiera, seorang ahli geografi Italia yang tinggal di Spanyol pada tahun 1513 menuliskan tentang air mancur ajaib ini dengan mengatakan bahwa lokasinya tak lain berada di antara pulau-pulau di sisi utara. Dalam catatannya, Pietro menceritakan bagaimana air yang ada di sana dapat membuat lelaki tua menjadi kembali muda.


Juan Ponce de Leon dan Eksedisi Pencarian Air Mancur Awet Muda

Selama masa pencarian Dunia Baru, orang-orang Eropa terutama Spanyol memang menaruh minat yang besar pada air legendaris ini. Salah satu nama yang terkait erat dengan pencarian mata air awet muda ini tidak lain adalah penjelajah Spanyol bernama Juan Ponce de Leon.

Juan Ponce de Leon (1474-1521) adalah penjelajah Spanyol yang merupakan Gubernur Puerto Riko pertama setelah ditunjuk kerajaan Spanyol. Setelah mendapat izin untuk mencari tanah di sebelah utara Kuba, ia memimpin ekspedisi Eropa pertama ke Florida dan mengklaim tanah tersebut untuk Spanyol.

Juan Ponce de Leon

Ia pertama kali datang ke Amerika sebagai sukarelawan pada ekspedisi kedua Christopher Columbus tahun 1493. Pada awal 1500an, Ponce de Leon adalah pejabat tinggi militer dalam pemerintahan kolonial Hispaniola, di mana ia membantu menghancurkan pemberontakan orang-orang asli Taino (penduduk asli Karibia).

Ponce de Leon lalu diberi wewenang untuk menjelajahi Puerto Riko tahun 1508 dan menjadi gubernur Puerto Riko yang pertama tahun 1509. Tapi ia kemudian berkonflik dengan Diego Columbus, putra mendiang Christopher Columbus tentang hak memerintah Puerto Riko. Putra Columbus itu akhirnya menggantikannya memerintah Puerto Riko pada tahun 1511. 

Setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur Puerto Riko, de Leon mengikuti saran Raja Ferdinand untuk menjelajahi laut Karibia. Pada tahun 1513, ia kemudian memimpin ekspedisi Eropa pertama ke tempat yang sekarang kita kenal sebagai Florida.

Baca juga: 7 Ekspedisi Penjelajahan yang Berakhir Tragis

Pada suatu ketika ada kabar bahwa di suatu tempat di wilayah barat terdapat sebuah pulau yang mengandung banyak emas. Ponce de Leon segera ke sana untuk mengklaim tanah itu sebagai milik Spanyol. Tetapi rupanya ada motif tersembunyi pada ekspedisinya kali itu. Menurut kabar, di tempat itu terdapat air mancur awet muda. Juan Ponce de Leon yang dikenal karena hasrat anehnya terhadap tempat bernama Bimini yang dikenal terdapat air mancur yang berkhasiat memberi kemudaan abadi segera bergegas melakukan ekspedisi menuju wilayah barat.

Pada paskah tahun 1513, ia tiba di sebuah pantai yang sangat indah, tertutup hutan lebat dengan bunga-bunga bermekaran di mana-mana dan kicauan burung dari segala penjuru. De Leon kemudian menamai tempat tersebut sebagai Florida yang berarti The Land of Flower.



De Leon kemudian diangkat oleh Raja Spanyol menjadi gubernur Florida dan melakukan kolonisasi di sana. Pada tahun 1521 orang-orang Indian berubah sikap dan memusuhi koloni yang dipimpin oleh de Leon. Kaum Indian menyerang dan mendesak koloni untuk meninggalkan wilayah itu. Ponce de Leon terkena anak panah dalam serangan tersebut dan dibawa ke Kuba. Ia lalu meninggal dunia di sana.

Lalu bagaimana dengan air mancur awet muda? Apakah Ponce de Leon berhasil menemukannya? Sayangnya banyak yang meragukan kisah Juan Ponce de Leon yang mencari air awet muda. Kisah itu dipercaya hanya legenda. Sebabnya adalah hampir tidak ada catatan tentang ekspedisi air mancur awet muda ini yang ditulis sendiri oleh Ponce de Leon.

Rute penjelajahan Juan Ponce de Leon

Kisah mengenai de Leon yang mencari air mancur awet muda yang kita ketahui saat ini rupanya ditulis jauh setelah kematiannya. Salah satu sumber tentang perjalanan Ponce de Leon dalam mencari air mancur itu adalah tulisan-tulisan Antonio de Harrera y Tordesillas, yang merupakan Kepala Sejarawan Hindia pada 1596.

Di antara tulisan-tulisannya, Herrera menuliskan catatan berjudul Historia general de los hechos de los Castellanos dan Ias islas y tierra firme del Mar Oceano dari pencarian Ponce de Leon.

"Juan Ponce de Leon memutuskan untuk mengirim sebuah kapal untuk mengidentifikasi Isla de Bimini walaupun dia tidak mau, karena dia ingin melakukannya sendiri. Dia memiliki kisah tentang kekayaan pulau Bimini yang terutama air mancur yang dibicarakan orang-orang Indian, yang dapat mengubah lelaki tua menjadi muda. Dia tidak menemukannya karena arus dan cuaca yang kuat. Dia lalu mengirim Juan Perez de Ortubia sebagai kapten kapal dan juga Anton de Alaminos. Mereka lalu membawa dua orang Indian untuk membimbing mereka ke sana. Kapal yang lain tiba dan melaporkan Bimini telah ditemukan tetapi tidak ada air mancur di sana."

Catatan itu tampaknya menarik, tetapi mengetahui bahwa itu dituliskan 70 tahun jauh setelah kematian sang penjelajah, tulisan tersebut kemudian mulai dipertanyakan kebenarannya.

Catatan sejarah lain yang dituliskan jauh lebih awal berasal dari Di Francisco Lopez de Gomara yang berjudul Historia General de las Indias pada tahun 1551. Gomara menggambarkan pencarian Ponce de Leon untuk air mancur tersebut.



Lalu sumber lainnya dari tahun 1575 berasal dari penulis Hernando D'Escalante Fontaneda yang menuliskan dalam memoarnya bahwa Fountain of Youth terletak di Florida dan penjelajah Spanyol telah mencari di sana. Fontaneda mengklaim bahwa dirinya telah menjadi tahanan penduduk asli di sana selama 17 tahun lamanya. Ia menceritakan bagaimana orang-orang suku Indian menggunakan air yang dikatakannya dicari-cari oleh Ponce de Leon.

Sementara banyak yang meragukan kisah Ponce de Leon, ada pula yang bahkan mengklaim penjelajah itu sebenarnya telah berhasil menemukan air mancur awet muda tersebut. Mereka percaya bahwa sang penjelajah sebenarnya tidak mati. Ia menikamati masa muda abadinya di suatu tempat rahasia sampai hari ini. Kisah yang sangat menarik bukan?

Sementara itu, ada sebuah mata air di St. Augustine di Florida yang disebut sebagai mata air awet muda. Tempat ini sampai sekarang ramai dikunjungi wisatawan di mana pengunjungnya dapat meminum air dari mata air terkenal tersebut.


Charlie Carlson dan Kisah Orang-Orang Awet Muda

Pada tahun 1989, seorang penulis bernama Charlie Carlson diduga telah mewawancarai seorang pria yang mengaku sebagai anggota dari masyarakat rahasia. Pria itu mengaku bersama dengan masyarakat rahasia lainnya telah berhasil menemukan mata air awet muda.

Orang yang diwawancarai itu mengaku bahwa dirinya sebenarnya telah berusia 93 tahun, tetapi Carlson menggambarkannya sebagai pria yang baru berusia 40an tahun.

Baca juga: Kisah Kehidupan Abadi Count St. Germain

Pria itu mengklaim bahwa air mancur itu sebenarnya telah ditemukan sekitar tahun 1845 dan sengaja disembunyikan dan dirahasiakan. Informan anonim ini dilaporkan menawarkan bukti untuk mendukung klaimnya dalam bentuk catatan sensus semua anggota yang telah berumur 110 tahun, yang jumlahnya sangat sedikit. Beberapa dari mereka tampaknya telah hidup hingga usia 122 tahun dan memiliki fisik yang jauh lebih muda.



Meskipun beberapa di antaranya telah meninggal dunia, tetapi bukan karena usia tua melainkan karena kecelakaan seperti misalnya tenggelam. Tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang meninggal karena usia tua.

Jadi apakah air awet muda itu sebenarnya telah ditemukan atau ini hanyalah bagian dari kisah orang-orang yag terobsesi untuk melakukan pencarian air legenda tersebut yang dibalut dengan mitos dan dongeng selama berabad-abad dari masa ke masa?

Referensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/Juan_Ponce_de_Leon
https://www.history.com/news/the-myth-of-ponce-de-leon-and-the-fountain-of-youth
https://mysteriousuniverse.org/2014/11/the-quest-for-the-fountain-of-youth/
https://www.boombastis.com/ainul-hayat-khidir/95710


Kasih komentar yaa.. Tanpa kalian apalah arti aku menulis. Kalian adalah penyemangat setiap kalimat demi kalimat yang kutulis, setiap artikel yang kuposting.. ;)

Perhatian: Mohon hargai penulis dengan tidak mengambil atau copy paste artikel di blog ini untuk dijadikan postingan blog/website ataupun konten Youtube. Terima kasih.. ^^

Eya
Eya Mystery and World History Enthusiast

1 komentar untuk "Kisah Ekspedisi Pencarian Air Mancur Awet Muda dari Masa ke Masa"

  1. Konsep mata air awet muda ini, sebenarnya bermacam macam, ada yang hanya muda saja, ada yang bikin kebal penyakit, ada yang menambah kekuatan, jadi walau kecelakaan masih bertahan hidup, konsep awet muda dan kebal penyakit sepertinya jauh lebih mending daripada beneran ga bsia mati, akan merepotkan kalau harusnya mati dan penderitaan selesai, tapi harus terus hidup, misal terjebak terkunur hidup hidup, atau tenggelam

    BalasHapus