Misteri Hantu Wanita Bergaun Cokelat di Raynham Hall
Pada September 1936, seorang fotografer dan asistennya mengunjungi Raynham Hall di Norfolk. Menurut rencana keduanya akan mengambil beberapa foto sudut rumah megah itu untuk majalah Country Life. Pengambilan gambar berjalan lancar hingga akhirnya mereka mengambil foto berlatar tangga utama. Saat itulah asisten fotografer melihat ada sosok berkabut berjalan menuruni anak tangga...
The Brown Lady of Raynham Hall adalah sosok penampakan hantu yang diklaim telah dilihat oleh beberapa orang pengunjung Raynham Hall. Raynham Hall adalah kediaman seorang bangsawan Inggris yang terletak di Norfolk, Inggris. Menurut rumor yang beredar, sosok penampakan itu tak lain adalah wanita bernama Dorothy Walpole, istri Viscount Townsend. Ia meninggal dunia pada tahun 1726 di usia 40 tahun setelah sebelumnya dikurung oleh suaminya sendiri di rumah megah itu.
The Brown Lady of Raynham Hall adalah sosok penampakan hantu yang diklaim telah dilihat oleh beberapa orang pengunjung Raynham Hall. Raynham Hall adalah kediaman seorang bangsawan Inggris yang terletak di Norfolk, Inggris. Menurut rumor yang beredar, sosok penampakan itu tak lain adalah wanita bernama Dorothy Walpole, istri Viscount Townsend. Ia meninggal dunia pada tahun 1726 di usia 40 tahun setelah sebelumnya dikurung oleh suaminya sendiri di rumah megah itu.
Raynham Hall dan Kisah di Baliknya
Bangunan neoklasik yang megah dan indah bernama Raynham Hall ini dibangun pada abad ke 17 oleh Sir Roger Townshend. Terinspirasi dari gaya arsitektur Inigo Jones, Townshend membangun kediaman yang dikelilingi oleh halaman yang sangat luas ini. Seabad kemudian, putranya yaitu Townshend II kemudian merekrut William Kent untuk mendesain bagian interior rumah.
Dorothy Walpole lahir pada 18 September 1686 dari keluarga tuan tanah yang kaya raya. Dorothy menghabiskan masa kecilnya di rumah keluarga di Houghton Hall di Norfolk. Ia adalah saudara perempuan Robert Walpole yang tak lain adalah Perdana Menteri pertama Inggris.
Dorothy Walpole |
Dorothy yang baru berusia belasan tahun kemudian jatuh cinta pada seorang pria bernama Charles Townsend. Tetapi sayangnya, Charles menikah dengan orang lain. Tetapi istri pertama Charles itu tak berumur panjang. Tak lama setelah pernikahan, ia meninggal dunia.
Pada tahun 1713, Dorothy akhirnya menikah dengan Charles Townsend yang telah lama menjadi pujaan hatinya. Keduanya dikaruniai tujuh orang anak. Namun rupanya di balik kehidupan rumah tangga yang tampak bahagia itu, Charles yang menjabat sebagai Sekretaris Negara ternyata memiliki sifat yang keras. Hal ini kemudian diperparah lagi dengan perselingkuhan yang dilakukan Dorothy dengan seorang politisi bernama Lord Wharton.
Begitu mengetahui perselingkuhan antara istrinya dengan Lord Wharton, Charles marah besar. Ia kemudian menghukum Dorothy dengan mengurung istrinya itu di sebuah ruangan di Raynham Hall dan tak mengizinkan siapa pun untuk mengunjunginya termasuk anak-anak mereka sendiri.
Dorothy dikurung di sana sampai ia meninggal dunia pada 29 Maret 1726. Usianya 40 tahun saat itu. Menurut laporan resmi, ia meninggal dunia karena terkena penyakit cacar. Tetapi ada rumor yang beredar bahwa wanita itu telah didorong oleh suaminya saat sedang menuruni anak tangga. Itulah mengapa arwahnya disebut muncul di tangga utama Raynham Hall.
Baca juga: Misteri di Borley Rectory, "Rumah Paling Berhantu di Inggris"
Baca juga: Misteri di Borley Rectory, "Rumah Paling Berhantu di Inggris"
Penampakan Brown Lady of Raynham Hall
Sejak meninggal dunia tahun 1726, tak pernah ada laporan atau desas-desus adanya penampakan arwah atau kisah-kisah mistis di Raynham Hall, hingga pada akhirnya sebuah kejadian aneh terjadi pada tahun 1835 saat acara perjamuan Natal. Kisah ini diklaim oleh Lucia C. Stone.
Pada pertemuan natal tahun 1835, pemilik Raynham Hall saat itu, Lord Charles Townsend mengundang tamu-tamunya untuk berkunjung ke kediamannya yang megah tersebut. Di antara tamu-tamu itu ada dua pria bernama Mr. Hawkins dan Kolonel Loftus yang mengaku melihat seorang penampakan di tangga utama.
Menurut kesaksian keduanya, ketika mereka kembali ke kamar tidur ketika pertemuan natal usai, mereka melihat seorang wanita dengan gaun kuno berwarna cokelat berdiri di tangga utama. Wanita itu memandang pada mereka dengan tatapan kosong dan ada cahaya aneh di sekitar wajahnya. Tetapi baik Hawkins maupun Loftus tak begitu menaruh perhatian pada wanita itu. Keduanya menganggapnya sebagai salah satu tamu undangan Lord Charles Townsend.
Malam berikutnya, Loftus kembali melihat wanita bergaun cokelat itu di tangga. Loftus kemudian menggambar sketsa wanita tersebut. Beberapa orang kemudian juga mengklaim melihat wanita yang sama. Rupanya wanita itu sama sekali bukan tamu di acara itu. Dan inilah awal mula dari kisah The Brown Lady of Raynham Hall.
Setahun kemudian, seorang penulis terkenal dan juga teman Charles Dickens bernama Frederick Marryat, yang merasa penasaran dengan kisah penampakan wanita dengan gaun cokelat di Raynham Hall kemudian memutuskan untuk menguji kebenaran cerita penampakan ini.
Marryat kemudian memberitahu putrinya, Florence, tentang pengalamannya bertemu dengan sosok misterius bergaun cokelat di Raynham Hall. Ia mengatakan bahwa dirinya sempat mengejar sosok itu dengan revolver di tangannya. Begini ceritanya.
Baca juga: Misteri Hantu-Hantu di Gedung Putih (White House)
Frederick Marryat |
Marryat kemudian memberitahu putrinya, Florence, tentang pengalamannya bertemu dengan sosok misterius bergaun cokelat di Raynham Hall. Ia mengatakan bahwa dirinya sempat mengejar sosok itu dengan revolver di tangannya. Begini ceritanya.
Baca juga: Misteri Hantu-Hantu di Gedung Putih (White House)
Selama dua malam Marryat menunggu di lokasi di mana orang-orang ribut mengklaim melihat penampakan hantu. Tetapi anehnya tak ada sama sekali penampakan seperti yang diceritakan. Marryat kemudian berpikir bahwa mungkin rumor itu sebenarnya tak lebih dari sekedar tipuan yang dibuat untuk menakut-nakuti orang jahat agar tak mendatangi Raynham Hall.
Tetapi pikirannya itu berubah total pada malam berikutnya. Pada malam ketiga, Marryat pergi ke tempat tidurnya ketika dua keponakan Townsend yang baru tiba dari London mengetuk pintu kamarnya. Dua orang itu meminta Marryat untuk melihat senjata yang baru mereka beli. Keduanya bahkan sempat bercanda akan melindungi Marryat dari gangguan hantu.
Saat akan kembali ke kamar, mereka melihat lampu di koridor menyala. Awalnya mereka mengira bahwa salah seorang tamu tengah pergi keluar dari kamarnya. Saat itulah sesosok wanita dengan gaun berwarna coklat kuno terlihat sedang berdiri di dekat jendela. Penampakan itu kemudian berbalik sembari memperlihatkan senyuman jahat.
Marryat langsung mengarahkan revolvernya pada penampakan itu, lalu langsung menembakkannya. Tiba-tiba penampakan itu menghilang dan mereka menemukan peluru tadi bersarang di dinding ruangan tersebut.
Pada tahun 1926, putra Townsend mengklaim bertemu dengan penampakan itu. Segera setelah melihat sosok misterius itu, dia menjadi sangat sedih ketika melihat foto Dorothy Walpole yang tergantung di rumah itu. Ia mengklaim bahwa wanita yang dilihatnya di lorong tak lain adalah Dorothy Walpole.
Marryat langsung mengarahkan revolvernya pada penampakan itu, lalu langsung menembakkannya. Tiba-tiba penampakan itu menghilang dan mereka menemukan peluru tadi bersarang di dinding ruangan tersebut.
Pada tahun 1926, putra Townsend mengklaim bertemu dengan penampakan itu. Segera setelah melihat sosok misterius itu, dia menjadi sangat sedih ketika melihat foto Dorothy Walpole yang tergantung di rumah itu. Ia mengklaim bahwa wanita yang dilihatnya di lorong tak lain adalah Dorothy Walpole.
Raynham Hall |
Penampakan The Brown Lady Terus Berlanjut
Pada tahun 1936, Hubert C. Provand dan asistennya Indre Shira yang bekerja untuk majalah Country Life datang ke Raynham Hall. Kedatangan keduanya ke sana adalah untuk mengambil foto interior ruangan.
Pada 19 September 1936, mereka kemudian memasang kamera di depan tangga utama dan mulai mengambil beberapa foto. Saat itulah, Indre melihat sesuatu tengah menuruni anak tangga. Ia kemudian menyadari bahwa itu adalah penampakan wanita bergaun coklat yang telah lama didesas-desuskan terlihat di Raynham Hall.
Indre mengatakan apa yang dilihatnya itu pada Provand, tetapi pria itu sama sekali tak melihat apa pun di tangga seperti perkataan Indre. Atas saran Indre, Provand kemudian dengan cepat melepaskan tutup lensa, sementara Indre menekan pelatuk untuk mengaktifkan lampu kilat kamera.
Foto itu kemudian dicetak. Tampak sesosok misterius yang mirip kabut sedang menuruni anak tangga. Foto ini kemudian menuai kontroversi sekaligus merupakan satu-satunya foto Brown Lady of Raynham Hall.
Foto yang Penuh Kontroversi
Pada tahun 1936, Hubert C. Provand dan asistennya Indre Shira yang bekerja untuk majalah Country Life datang ke Raynham Hall. Kedatangan keduanya ke sana adalah untuk mengambil foto interior ruangan.
Pada 19 September 1936, mereka kemudian memasang kamera di depan tangga utama dan mulai mengambil beberapa foto. Saat itulah, Indre melihat sesuatu tengah menuruni anak tangga. Ia kemudian menyadari bahwa itu adalah penampakan wanita bergaun coklat yang telah lama didesas-desuskan terlihat di Raynham Hall.
Indre mengatakan apa yang dilihatnya itu pada Provand, tetapi pria itu sama sekali tak melihat apa pun di tangga seperti perkataan Indre. Atas saran Indre, Provand kemudian dengan cepat melepaskan tutup lensa, sementara Indre menekan pelatuk untuk mengaktifkan lampu kilat kamera.
Foto itu kemudian dicetak. Tampak sesosok misterius yang mirip kabut sedang menuruni anak tangga. Foto ini kemudian menuai kontroversi sekaligus merupakan satu-satunya foto Brown Lady of Raynham Hall.
Raynham Hall |
Foto yang Penuh Kontroversi
Foto itu kemudian diterbitkan di majalah Country Life pada 26 Desember 1936 dan juga Life Magazine sebulan kemudian, 4 Januari 1937. Foto ini segera menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Foto ini juga sempat menarik perhatian penyelidik supranatural terkemuka, Harry Price. Price mewawancarai Provand dan Indre dan menyimpulkan bahwa pernyataan keduanya dapat dipercaya.
Sementara itu, beberapa orang menyatakan keraguan mereka pada foto tersebut. Menurut mereka, teori untuk foto tersebut sebenarnya sangat sederhana. Kabut cahaya yang tampak seperti sosok misterius yang tengah menuruni anak tangga itu tak lain sebenarnya hanyalah kekaburan cahaya dari paparan ganda yang tak disengaja atau ada cahaya yang masuk ke kamera.
Baca juga: 7 Kisah Para Korban Pembunuhan yang Memecahkan Kasusnya Sendiri
Beberapa kritikus bahkan mengklaim bahwa Indre telah memalsukan gambar dengan sengaja meletakkan minyak atau zat tertentu pada lensa yang menyerupai seseorang sedang berjalan menuruni tangga.
Joe Nickell yang memeriksa foto tersebut mengatakan bahwa ada bukti paparan ganda di foto tersebut. John Fairley dan Simon Welfare mengatakan bahwa ada garis pucat di atas anak tangga yang menunjukkan bahwa satu gambar telah ditindih di atas gambar lain. Cahaya yang dipantulkan di bagian atas pegangan tangga kanan terlihat ada dua.
Sementara itu, seorang pesulap bernama John Booth mengeluarkan argumennya. Menurutnya sangat mudah untuk melakukan duplikasi pada foto tersebut dengan metode naturalistik. Booth kemudian memerintahkan pada Ron Wilson untuk menutupi dirinya dengan seprei dan menuruni tangga besar di The Magic Castle di Hollywood. Hasilnya sangat menakjubkan, terlihat sosok berkabut yang sangat mirip dengan foto penampakan Raynham Hall.
Teori lainnya mengatakan bahwa penampakan itu sangat mirip dengan patung Bunda Maria yang biasa ditemukan di gereja. Bidang cahaya yang menutupi sepertiga bagian bawah gambar, menyerupai bentuk "V" terbalik, yang sangat indikatif, karena pakaian luar di atasnya menggantung ke bawah di kedua sisi pada sudut. Kepala yang ditutupi dan tangan yang tampak menyatu juga terlihat seperti sedang berdoa. Maka tak salah banyak yang menganggapnya mirip Bunda Maria.
Baca juga: 7 Kisah Para Korban Pembunuhan yang Memecahkan Kasusnya Sendiri
Beberapa kritikus bahkan mengklaim bahwa Indre telah memalsukan gambar dengan sengaja meletakkan minyak atau zat tertentu pada lensa yang menyerupai seseorang sedang berjalan menuruni tangga.
Foto hantu wanita bergaun cokelat di Raynham Hall |
Joe Nickell yang memeriksa foto tersebut mengatakan bahwa ada bukti paparan ganda di foto tersebut. John Fairley dan Simon Welfare mengatakan bahwa ada garis pucat di atas anak tangga yang menunjukkan bahwa satu gambar telah ditindih di atas gambar lain. Cahaya yang dipantulkan di bagian atas pegangan tangga kanan terlihat ada dua.
Sementara itu, seorang pesulap bernama John Booth mengeluarkan argumennya. Menurutnya sangat mudah untuk melakukan duplikasi pada foto tersebut dengan metode naturalistik. Booth kemudian memerintahkan pada Ron Wilson untuk menutupi dirinya dengan seprei dan menuruni tangga besar di The Magic Castle di Hollywood. Hasilnya sangat menakjubkan, terlihat sosok berkabut yang sangat mirip dengan foto penampakan Raynham Hall.
Teori lainnya mengatakan bahwa penampakan itu sangat mirip dengan patung Bunda Maria yang biasa ditemukan di gereja. Bidang cahaya yang menutupi sepertiga bagian bawah gambar, menyerupai bentuk "V" terbalik, yang sangat indikatif, karena pakaian luar di atasnya menggantung ke bawah di kedua sisi pada sudut. Kepala yang ditutupi dan tangan yang tampak menyatu juga terlihat seperti sedang berdoa. Maka tak salah banyak yang menganggapnya mirip Bunda Maria.
Raynham Hall sendiri saat ini masih dimiliki keluarga Townsend. Banyak yang bertanya-tanya apakah anggota keluarga itu kini masih melihat adanya penampakan sosok di anak tangga. Terlepas dari benar ada atau tidaknya keberadaan sosok Brown Lady yang misterius itu di Raynham Hall, kini rumah megah itu menjadi terkenal di seluruh dunia.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Brown_Lady_of_Raynham_Hall
https://the-line-up.com/raynham-hall-brown-lady
http://www.theparanormalguide.com/blog/the-brown-lady-of-raynham-hall
https://www.ststworld.com/brown-lady-of-raynham-hall/
Posting Komentar untuk "Misteri Hantu Wanita Bergaun Cokelat di Raynham Hall"