Kasus Pembunuhan Berantai The Cleveland Torso Murders aka The Mad Butcher
Salah satu kasus pembunuhan berantai yang tak terpecahkan adalah The Cleveland Torso Murder atau The Mad Butcher. Beraksi di wilayah kumuh Kingsbury Run, Cleveland, selama 4 tahun, pelaku tak pernah dapat diidentifikasi dan diadili. Korbannya paling tidak mencapai 13 orang yang semuanya dibunuh dengan cara brutal. Mereka semua ditemukan dengan kepala terpenggal dan tubuh yang terpotong-potong...
Antara tahun 1935-1938, seorang pembunuh berantai beraksi di wilayah Kingsbury Run, Cleveland, Ohio. Sang pembunuh berantai dikenal karena beraksi secara sadis. Ia memenggal kepala korbannya saat mereka masih hidup, sebagian dikebiri, dan semua korban ditemukan dalam keadaan tubuh tak lagi utuh.
Butuh waktu berhari-hari untuk menemukan anggota-anggota tubuh yang saling tercerai berai dan dibuang di tempat yang berbeda, dalam beberapa kasus bahkan beberapa bagian tubuh tak pernah ditemukan.
Butuh waktu berhari-hari untuk menemukan anggota-anggota tubuh yang saling tercerai berai dan dibuang di tempat yang berbeda, dalam beberapa kasus bahkan beberapa bagian tubuh tak pernah ditemukan.
Kingsbury Run adalah tempat yang kumuh, suram, dan sangat berbahaya pada era tahun 1930an. Gelandangan di mana-mana sebagai akibat dari Depresi Besar yang melanda Amerika kala itu. Saat itu banyak orang kehilangan pekerjaan dan menderita kesulitan ekonomi.
Kawasan Kingsbury Run pada tahun 1930an |
Area kosong di Kingsbury Run kemudian menjadi tempat bagi para tunawisma untuk mendirikan tempat tinggal ala kadarnya. Sementara itu area di sebelah timur, penuh dengan bar, sarang judi, dan rumah bordil yang dikenal dengan "The Roaring Third".
Penemuan Korban The Cleveland Torso Murderer
Penemuan Korban The Cleveland Torso Murderer
Reputasi sebagai tempat yang berbahaya bertambah saat di wilayah itu ditemukan mayat seorang wanita pada September 1934. Mayat itu tampak telah diamputasi pada bagian lututnya. Jasadnya ditemukan seorang pria muda yang melihatnya hanyut di tepi Danau Erie di sebelah timur Bratenahl. Kolonel A.J. Pierce menemukan pada mayat itu terdapat semacam bahan kimia yang membuat kulit mayat menjadi merah, keras, dan kasar.
Pencarian terhadap potongan tubuh lainnya, membawa polisi pada penemuan bagian tubuh lainnya. Tubuh itu adalah tubuh dari seorang wanita berusia 30 tahunan yang kemudian disebut dengan Lady of Lake. Kepala wanita ini tak pernah ditemukan.
Tapi polisi tak menetapkan bahwa ini adalah korban pertama pembunuh berantai tersebut, sehingga ia disebut sebagai korban ke-0. Tapi bertahun-tahun kemudian para detektif menyadari bahwa korban cocok dengan pola pembunuhan sang pembunuh berantai.
Mayat Lady of the Lake |
Tapi polisi tak menetapkan bahwa ini adalah korban pertama pembunuh berantai tersebut, sehingga ia disebut sebagai korban ke-0. Tapi bertahun-tahun kemudian para detektif menyadari bahwa korban cocok dengan pola pembunuhan sang pembunuh berantai.
Pada September 1985, dua orang remaja laki-laki menemukan mayat terpotong di bagian pinggul dan telah dikebiri di bukit Jackass. Mayat itu adalah seorang laki-laki kulit putih berusia sekitar 20 tahunan. Tubuhnya tampak telah dibersihkan di suatu tempat sebelum diletakkan di tempat anak-anak tadi menemukannya.
Jasad Edward Andrassy |
Pada jasadnya yang masih melekat hanyalah sepasang kaos kaki, sementara itu ada pula luka bakar di pergelangan tangannya. Kolonel Pierce dapat memastikan bahwa penyebab kematiannya tak lain ada pemenggalan kepala.
Saat sidik jari korban diidentifikasi, polisi berhasil mendapatkan identitas aslinya. Namanya adalah Edward Andrassy, 28 tahun. Andrassy memiliki beberapa catatan kriminal di kepolisian, ia juga dikabarkan merupakan seorang gay dan sering mengunjungi rumah bordil Roaring Third.
Edward Andrassy |
Polisi kemudian menemukan mayat kedua. Pada mayat kedua ini, kepalanya dipenggal dan kemaluannya dikebiri. Usianya sekitar 40 tahunan. Kulitnya juga sudah disuntik bahan kimia. Mayat ini diperkirakan telah mati beberapa minggu sebelumnya.
Penemuan mayat Edward Andrassy dan mayat kedua menambah panjang daftar mayat yang ditemukan di Kingsbury Run yang dikaitkan dengan pembunuh tak dikenal yang yang dijuluki sebagai "The Mad Butcher of Kingsbury Run" dan kemudian dikenal dengan sebutan "Cleveland Torso Murderer".
Baca juga: Kasus The Monster of Florence
Pada Januari 1936, jasad setengah bagian tubuh wanita yang terbungkus koran rapi dan dimasukkan ke dalam keranjang ditemukan di samping gedung Hart Manufacturing di Central Avenue dekat East 20th Street. Semuanya kecuali kepala ditemukan sekitar 10 hari kemudian di tanah kosong di Orange Avenue.
Sama seperti kasus Edward Andrassy, penyebab kematian korban adalah pemenggalan kepala. Saat pemeriksaan sidik jari dilakukan, terungkap bahwa wanita itu bernama Florence Polillo, seorang pelayan bar dan pelacur. Pada saat kematiannya ia tinggal di East 32 Street & Carnegie, tepat di tepi Roaring Third.
Kemudian di bulan Juni di tahun yang sama di Kingsbury Run, dua bocah laki-laki menemukan kepala seorang laki-laki kulit putih dibungkus dengan sepasang celana panjang dekat jembatan East 55th Street.
Keesokan paginya, polisi menemukan mayat laki-laki berusia 20 tahunan dibuang di depan gedung polisi Railnad Nikel. Mayat itu tampak telah dibersihkan dan kehabisan darah. Mayat itu utuh kecuali bagian kepalanya hilang. Terlepas dari serangkaian tes sidik jari dan ada 6 tato berbeda di tubuhnya, polisi tidak pernah dapat menemukan identitasnya.
Sebulan kemudian yaitu Juli 1936, lagi-lagi ditemukan mayat. Kali ini lelaki kulit putih yang usianya sekitar 40 tahun dipenggal ketika berjalan melalui hutan di dekat Clinton Road dan Big Creek. Korban diperkirakan telah meninggal dunia 2 bulan sebelumnya. Kepalanya telah dipenggal dan ditemukan tak jauh dari sisa jasad tadi. Dilihat dari bekas darah yang merembes ke tanah, diduga kuat ia memang dibunuh ditempat di mana jasad itu ditemukan.
Pada September 1936, tubuh seorang pria tak dikenal ditemukan di sebuah selokan. Tubuh yang ditemukan itu hanya tubuh bagian bawah dan kaki. Korban berusia sekitar 20 tahun. Penyebab kematian adalah pemenggalan kepala dan identitasnya tak diketahui.
Koroner Pierce menduga bahwa kemungkinan besar pembunuh berantai ini adalah orang yang tahu dengan baik anatomi tubuh manusia. Kepala mereka dipenggal dengan satu kali tebasan yang membuat korbannya meninggal seketika. Jika dilihat dari bekas tebasan di leher, pelaku benar-benar seorang yang sangat ahli dan tidak ragu-ragu melakukan aksinya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Berantai Zodiac Killer
Direktur Keselamatan yang baru, Eliot Ness menerima tekanan yang meningkat dari publik dan juga walikota Harold Burton. Departemen Kepolisian menempatkan detektif Peter Merylo dan Martin Zelewski pada kasus ini. Pada saat itu ada pergantian dari Kolonel Pierce yang digantikan oleh Sam Gerber. Sementara itu korban dari keganasan pembunuh berantai ini terus berjatuhan.
Pada Februari 1937, tubuh seorang wanita yang terbawa arus ke pantai timur Brahtenahl ditemukan. Usianya sekitar 20 tahunan, Mayat ini tidak pernah dapat diidentifikasi. Penyebab kematian bukan pemenggalan. Tampaknya ia sudah mati begitu kepalanya dipenggal.
Lalu pada Juli 1937, seorang remaja menemukan tengkorak manusia di bawah jembatan Lorain-Carnegie. Di sebelahnya ada tas goni berisi sisa-sisa kerangka dari seorang wanita kulit hitam yang usianya ditaksir sekitar 40 tahunan. Dari pemeriksaan gigi, wanita itu diidentifikasi sebagai Rose Wallace dari Scovill Avenue.
Masih di bulan yang sama, korban ke-9 ditemukan. Jasadnya ditemukan tanpa kepala di perairan Sungai Cuyahoga. Korban yang berusia 30 tahunan ini ditemukan dalam kondisi perut telah dihancurkan dan jantungnya robek.
Pada April 1938, korban berikutnya kembali ditemukan di Sungai Cuyahoga. Kali ini yang ditemukan adalah tubuh bagian bawah yaitu kaki. Sebulan kemudian barulah bagian tubuh lainnya ditemukan di dua tas goni. Untuk pertama kalinya, Koroner Gerber menemukan adanya obat-obatan dalam tubuh korban yang membuatnya menduga bahwa para korban mungkin saja diberikan obat tertentu untuk melumpuhkan sebelum eksekusi.
Beberapa bulan kemudian, Agustus 1938, ditemukan lagi tubuh seorang wanita yang terbungkus blazer biru berkancing dan dibungkus lagi dengan selimut tua. Kaki dan tangan korban ditemukan terpisah di dalam kotakyang dibungkus dengan kertas lalu diikat dengan karet gelang. Kepalanya juga dibungkus dengan cara yang sama. Beberapa bagian tubuh korban seolah sudah didinginkan sebelumnya.
Saat polisi tengah mencari potongan tubuh lainnya, polisi menemukan sisa jasad diletakkan hanya beberapa meter dari jendela kantor Eliot Ness. Sang pembunuh berantai seolah sedang mengejek petugas yang telah frustasi dengan kasus ini.
Lalu pada tengah malam tanggal 18 Agustus 1938, Eliot dan 35 orang petugas polisi dan detektif menggerebek Kingsbury Run. Dia mengusir sekitar 300 orang dan atas perintah Eliot Ness pula sekitar 100 rumah kumuh di sana dibakar habis.
Tindakan ini mendapat kritikan tajam pers dan publik. Masyarakat pun semakin takut. Para kritikus mengatakan bahwa tindakan Ness tidak akan menyelesaikan kasus. Namun tak ada lagi mayat yang ditemukan setelah pembakaran ini.
Orang-Orang yang Diduga Pelaku Pembunuhan Berantai The Cleveland Torso Murderer
Pada Juli 1939, Sheriff County Martin O'Donnell menangkap pria bernama Frank Dolezal (52) atas tuduhan pembunuhan Florence Polillo. Dolezal diketahui tinggal bersama wanita itu selama beberapa waktu dan penyelidikan selanjutnya mengungkap bahwa ia juga mengenal Edward Andrassy dan juga Rose Wallace.
Dolezal juga diketahui sering mengunjungi bar di Roaring Third. Orang-orang menggambarkannya sebagai pria pemarah dan akan mengancam ketika mabuk.
Setelah ditangkap, pengakuan Dolezal membingungkan tetapi dengan detail yang rapi seolah-olah ia telah dilatih sebelumnya. Meskipun polisi awalnya mengklaim bahwa Dolezal telah mengaku, namun ada spekulasi kuat ia telah dilatih sebelumnya. Namun sebelum pria itu menghadapi pengadilan, ia ditemukan tewas gantung diri di selnya.
Baca juga: 7 Anak-Anak Pembunuh Berantai Terkejam di Dunia
Setelah kematiannya itu, proses otopsi mengungkap bahwa 6 tulang rusuk pria itu patah saat berada dalam tahanan O'Donnell. Padahal sebelum dibawa ke kantor polisi ia masih baik-baik saja. Publik kemudian menduga bahwa kesaksiannya ada di bawah tekanan dan ia diperintahkan untuk mengakui apa yang tidak dilakukannya. Kemudian terungkap bahwa O'Donnell adalah satu-satunya orang yang percaya kalau Dolezal adalah Cleveland Torso Murderer.
Beberapa waktu kemudian, seorang dokter bernama Francis Sweeney ditangkap. Ia diyakini sebegai The Cleveland Torso Murderer. Sweeney adalah mantan prajurit medis pada Perang Dunia I yang bertanggung jawab pada kegaiatan amputasi prajurit di lapangan. Dia secara pribadi diwawancarai oleh Nes dan diberi 2 tes poligraf terpisah. Tetapi ia gagal dalam tes tersebut.
Dia kemudian diketahui menderita penyakit mental. Ness yang merasa telah menemukan pembunuh yang sebenarnya terus menekan Sweeney. Sayangnya Sweeney rupanya adalah sepupu anggota Kongres Martin Sweeney. Hal ini jelas akan tambah memperumit masalah. Apalagi setelah itu, Francis Sweeney secara sukarela menyerahkan diri ke lembaga mental, menempatkannya di luar jangkauan hukum Eliot Ness.
Secara kebetulan pula, setelah Sweeney masuk ke rumah sakit jiwa, pembunuhan dan penemuan mayat tak lagi terjadi. Namun polisi Cleveland terus menyelidiki kasus kejahatan ini.
Sejak tahun 1939, tak ada informasi baru yang ditemukan pada kasus ini. Setelah itu kasus The Mad Butcher atau The Cleveland Torso Murderer menjadi salah satu kasus pembunuhan berantai yang tak terpecahkan, baik pelaku maupun motif kejahatannya.
Temuan terbaru pada tahun 2011, putri mendiang detektif Peter Merylo menghubungi Museum Kepolisian Cleveland dengan informasi bahwa ia memiliki salinan file ayahnya tentang kasus ini. Dokumen-dokumen tersebut termasuk di antaranya hasil otopsi, catatan dari rumah sakit jiwa, dan beberapa hasil wawancara dengan Sweeney.
Penemuan mayat Edward Andrassy dan mayat kedua menambah panjang daftar mayat yang ditemukan di Kingsbury Run yang dikaitkan dengan pembunuh tak dikenal yang yang dijuluki sebagai "The Mad Butcher of Kingsbury Run" dan kemudian dikenal dengan sebutan "Cleveland Torso Murderer".
Baca juga: Kasus The Monster of Florence
Pada Januari 1936, jasad setengah bagian tubuh wanita yang terbungkus koran rapi dan dimasukkan ke dalam keranjang ditemukan di samping gedung Hart Manufacturing di Central Avenue dekat East 20th Street. Semuanya kecuali kepala ditemukan sekitar 10 hari kemudian di tanah kosong di Orange Avenue.
Sama seperti kasus Edward Andrassy, penyebab kematian korban adalah pemenggalan kepala. Saat pemeriksaan sidik jari dilakukan, terungkap bahwa wanita itu bernama Florence Polillo, seorang pelayan bar dan pelacur. Pada saat kematiannya ia tinggal di East 32 Street & Carnegie, tepat di tepi Roaring Third.
Florence Polillo dan penemuan jasadnya |
Kemudian di bulan Juni di tahun yang sama di Kingsbury Run, dua bocah laki-laki menemukan kepala seorang laki-laki kulit putih dibungkus dengan sepasang celana panjang dekat jembatan East 55th Street.
Keesokan paginya, polisi menemukan mayat laki-laki berusia 20 tahunan dibuang di depan gedung polisi Railnad Nikel. Mayat itu tampak telah dibersihkan dan kehabisan darah. Mayat itu utuh kecuali bagian kepalanya hilang. Terlepas dari serangkaian tes sidik jari dan ada 6 tato berbeda di tubuhnya, polisi tidak pernah dapat menemukan identitasnya.
Pria bertato yang tak diketahui identitasnya |
Sebulan kemudian yaitu Juli 1936, lagi-lagi ditemukan mayat. Kali ini lelaki kulit putih yang usianya sekitar 40 tahun dipenggal ketika berjalan melalui hutan di dekat Clinton Road dan Big Creek. Korban diperkirakan telah meninggal dunia 2 bulan sebelumnya. Kepalanya telah dipenggal dan ditemukan tak jauh dari sisa jasad tadi. Dilihat dari bekas darah yang merembes ke tanah, diduga kuat ia memang dibunuh ditempat di mana jasad itu ditemukan.
Pada September 1936, tubuh seorang pria tak dikenal ditemukan di sebuah selokan. Tubuh yang ditemukan itu hanya tubuh bagian bawah dan kaki. Korban berusia sekitar 20 tahun. Penyebab kematian adalah pemenggalan kepala dan identitasnya tak diketahui.
Seorang petugas investigasi tengah memeriksa tengkorak korban |
Koroner Pierce menduga bahwa kemungkinan besar pembunuh berantai ini adalah orang yang tahu dengan baik anatomi tubuh manusia. Kepala mereka dipenggal dengan satu kali tebasan yang membuat korbannya meninggal seketika. Jika dilihat dari bekas tebasan di leher, pelaku benar-benar seorang yang sangat ahli dan tidak ragu-ragu melakukan aksinya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Berantai Zodiac Killer
Direktur Keselamatan yang baru, Eliot Ness menerima tekanan yang meningkat dari publik dan juga walikota Harold Burton. Departemen Kepolisian menempatkan detektif Peter Merylo dan Martin Zelewski pada kasus ini. Pada saat itu ada pergantian dari Kolonel Pierce yang digantikan oleh Sam Gerber. Sementara itu korban dari keganasan pembunuh berantai ini terus berjatuhan.
Eliot Ness |
Pada Februari 1937, tubuh seorang wanita yang terbawa arus ke pantai timur Brahtenahl ditemukan. Usianya sekitar 20 tahunan, Mayat ini tidak pernah dapat diidentifikasi. Penyebab kematian bukan pemenggalan. Tampaknya ia sudah mati begitu kepalanya dipenggal.
Lalu pada Juli 1937, seorang remaja menemukan tengkorak manusia di bawah jembatan Lorain-Carnegie. Di sebelahnya ada tas goni berisi sisa-sisa kerangka dari seorang wanita kulit hitam yang usianya ditaksir sekitar 40 tahunan. Dari pemeriksaan gigi, wanita itu diidentifikasi sebagai Rose Wallace dari Scovill Avenue.
Rose Wallace, korban yang diidentifikasi lewat gigi |
Masih di bulan yang sama, korban ke-9 ditemukan. Jasadnya ditemukan tanpa kepala di perairan Sungai Cuyahoga. Korban yang berusia 30 tahunan ini ditemukan dalam kondisi perut telah dihancurkan dan jantungnya robek.
Pada April 1938, korban berikutnya kembali ditemukan di Sungai Cuyahoga. Kali ini yang ditemukan adalah tubuh bagian bawah yaitu kaki. Sebulan kemudian barulah bagian tubuh lainnya ditemukan di dua tas goni. Untuk pertama kalinya, Koroner Gerber menemukan adanya obat-obatan dalam tubuh korban yang membuatnya menduga bahwa para korban mungkin saja diberikan obat tertentu untuk melumpuhkan sebelum eksekusi.
Penemuan salah satu jasad korban |
Beberapa bulan kemudian, Agustus 1938, ditemukan lagi tubuh seorang wanita yang terbungkus blazer biru berkancing dan dibungkus lagi dengan selimut tua. Kaki dan tangan korban ditemukan terpisah di dalam kotakyang dibungkus dengan kertas lalu diikat dengan karet gelang. Kepalanya juga dibungkus dengan cara yang sama. Beberapa bagian tubuh korban seolah sudah didinginkan sebelumnya.
Saat polisi tengah mencari potongan tubuh lainnya, polisi menemukan sisa jasad diletakkan hanya beberapa meter dari jendela kantor Eliot Ness. Sang pembunuh berantai seolah sedang mengejek petugas yang telah frustasi dengan kasus ini.
Lalu pada tengah malam tanggal 18 Agustus 1938, Eliot dan 35 orang petugas polisi dan detektif menggerebek Kingsbury Run. Dia mengusir sekitar 300 orang dan atas perintah Eliot Ness pula sekitar 100 rumah kumuh di sana dibakar habis.
Kingsbury Run setelah pembakaran |
Tindakan ini mendapat kritikan tajam pers dan publik. Masyarakat pun semakin takut. Para kritikus mengatakan bahwa tindakan Ness tidak akan menyelesaikan kasus. Namun tak ada lagi mayat yang ditemukan setelah pembakaran ini.
Orang-Orang yang Diduga Pelaku Pembunuhan Berantai The Cleveland Torso Murderer
Pada Juli 1939, Sheriff County Martin O'Donnell menangkap pria bernama Frank Dolezal (52) atas tuduhan pembunuhan Florence Polillo. Dolezal diketahui tinggal bersama wanita itu selama beberapa waktu dan penyelidikan selanjutnya mengungkap bahwa ia juga mengenal Edward Andrassy dan juga Rose Wallace.
Dolezal juga diketahui sering mengunjungi bar di Roaring Third. Orang-orang menggambarkannya sebagai pria pemarah dan akan mengancam ketika mabuk.
Frank Dolezal |
Setelah ditangkap, pengakuan Dolezal membingungkan tetapi dengan detail yang rapi seolah-olah ia telah dilatih sebelumnya. Meskipun polisi awalnya mengklaim bahwa Dolezal telah mengaku, namun ada spekulasi kuat ia telah dilatih sebelumnya. Namun sebelum pria itu menghadapi pengadilan, ia ditemukan tewas gantung diri di selnya.
Baca juga: 7 Anak-Anak Pembunuh Berantai Terkejam di Dunia
Setelah kematiannya itu, proses otopsi mengungkap bahwa 6 tulang rusuk pria itu patah saat berada dalam tahanan O'Donnell. Padahal sebelum dibawa ke kantor polisi ia masih baik-baik saja. Publik kemudian menduga bahwa kesaksiannya ada di bawah tekanan dan ia diperintahkan untuk mengakui apa yang tidak dilakukannya. Kemudian terungkap bahwa O'Donnell adalah satu-satunya orang yang percaya kalau Dolezal adalah Cleveland Torso Murderer.
Beberapa waktu kemudian, seorang dokter bernama Francis Sweeney ditangkap. Ia diyakini sebegai The Cleveland Torso Murderer. Sweeney adalah mantan prajurit medis pada Perang Dunia I yang bertanggung jawab pada kegaiatan amputasi prajurit di lapangan. Dia secara pribadi diwawancarai oleh Nes dan diberi 2 tes poligraf terpisah. Tetapi ia gagal dalam tes tersebut.
Francis Sweeney |
Dia kemudian diketahui menderita penyakit mental. Ness yang merasa telah menemukan pembunuh yang sebenarnya terus menekan Sweeney. Sayangnya Sweeney rupanya adalah sepupu anggota Kongres Martin Sweeney. Hal ini jelas akan tambah memperumit masalah. Apalagi setelah itu, Francis Sweeney secara sukarela menyerahkan diri ke lembaga mental, menempatkannya di luar jangkauan hukum Eliot Ness.
Secara kebetulan pula, setelah Sweeney masuk ke rumah sakit jiwa, pembunuhan dan penemuan mayat tak lagi terjadi. Namun polisi Cleveland terus menyelidiki kasus kejahatan ini.
Cetakan wajah para korban pembunuh berantai The Cleveland Torso Murders / The Mad Butcher |
Sejak tahun 1939, tak ada informasi baru yang ditemukan pada kasus ini. Setelah itu kasus The Mad Butcher atau The Cleveland Torso Murderer menjadi salah satu kasus pembunuhan berantai yang tak terpecahkan, baik pelaku maupun motif kejahatannya.
Temuan terbaru pada tahun 2011, putri mendiang detektif Peter Merylo menghubungi Museum Kepolisian Cleveland dengan informasi bahwa ia memiliki salinan file ayahnya tentang kasus ini. Dokumen-dokumen tersebut termasuk di antaranya hasil otopsi, catatan dari rumah sakit jiwa, dan beberapa hasil wawancara dengan Sweeney.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Cleveland_Torso_Murderer
https://www.clevelandpolicemuseum.org/collections/torso-murders/
https://allthatsinteresting.com/cleveland-torso-murderer
https://en.wikipedia.org/wiki/Cleveland_Torso_Murderer
https://www.clevelandpolicemuseum.org/collections/torso-murders/
https://allthatsinteresting.com/cleveland-torso-murderer
Damn,, gila serem banget. Emang sinting tu orang..manusia dipotong2 gitu. Psiko tingkat dewa.. hiii...
BalasHapusAda temuan baru tahun 2011, berarti masih ada kelanjutannya kan min?
BalasHapusKami tunggu min :D