Misteri Harta Karun Beale Ciphers
Pada tahun 1820an, seorang pemilik penginapan didatangani pria bernama Thomas Beale, yang memberikan sebuah kotak padanya. Beale tak pernah terlihat lagi sejak itu dan sang pemilik penginapan baru membuka kotak tersebut 23 tahun kemudian. Setelah beberapa dasawarsa, kotak itu berpindah tangan kepada teman pemilik penginapan tadi. Kotak itu rupanya berisikan tiga teks sandi berupa angka-angka tak beraturan dengan pesan terenskripsi di dalamnya. Pesan-pesan itu ternyata mengarah pada sebuah harta karun yang dikuburkan di lokasi rahasia di Bedford County.
Sebuah pamflet tahun 1885 berjudul "The Beale Papers" membuat heboh Bedford County, Virginia. Pamflet tersebut berisikan 3 teks sandi yang diduga menunjukkan sebuah harta karun yang disembunyikan di wilayah itu pada sekitar tahun 1820an. Pamflet tersebut segera disambut antusias oleh para kriptografer dan tentu saja pemburu harta karun.
Menurut cerita yang beredar dalam pamflet tahun 1885 tersebut, seorang pria Amerika bernama Thomas Jefferson Beale menemukan harta yang berisikan emas, perak, dan berbagai permata lainnya di sebuah lokasi pertambangan yang berada di utara Santa Fe.
Beale dan beberapa orang rekannya yang terlibat dalam penggalian tersebut kemudian mengangkut harta-harta tersebut ke Bedford County dan memutuskan untuk menguburkan harta itu di sebuah tempat yang aman. Beale lalu menuliskan 3 lembar surat yang berisikan kode-kode berupa deretan angka-angka acak. Kertas pertama menunjukkan lokasi detail di mana harta itu dikuburkan, lembaran kedua menjabarkan harta benda apa saja yang terkubur di dalamnya, sedangkan lembar terakhir berisikan daftar nama-nama pemilik harta dan kerabat mereka.
Beale menempatkan seluruh harta benda itu ke dalam sebuah kotak besi. Beale kemudian berangkat berkuda ke kota Lynchburg, Virginia dan mendatangi Hotel Washington. Pria itu kemudian memberikan petunjuk kepada Robert Morriss, seorang pemilik penginapan tersebut sebelum akhirnya ia menghilang dan tak pernah terlihat lagi sejak itu.
Menurut keterangan Morriss, pria bernama Beale itu memiliki tinggi sekitar 6 kaki, dengan mata hitam pekat dan rambut berwarna sama. Yang paling menonjol dari Beale menurut Morriss adalah pria itu berkulit gelap seolah terpapar matahari dalam waktu lama yang membakar kulitya. Tetapi secara keseluruhan menurut Morriss, pria itu benar-benar tampan.
Beale menghabiskan musim dingin di Lynchburg dan di sana ia sangat populer di kalangan wanita. Pria itu tak pernah mengatakan tentang latar belakangnya, keluarganya, dan apa yang dilakukannya di sana. Kemudian pada akhir Maret ia tiba-tiba pergi.
Dua tahun kemudian, Beale kembali lagi ke hotel itu dan sama seperti dua tahun sebelumnya, ia juga menghabiskan musim dingin di Lynchburg dan pergi saat musim semi tiba. Tetapi sebelum ia pergi, ia menyerahkan sebuah kotak besi terkunci, yang menurut keterangan berisikan kertas yang sangat penting dan bernilai tinggi.
Morriss kemudian menerima kotak tersebut dan menjaganya sesuai dengan apa yang diminta Beale. Ia juga diminta untuk menjaga kotak tersebut dan tak membukanya sampai waktu yang ditentukan. Tenggat waktunya adalah 10 tahun. Jika dalam jangka waktu tersebut ia atau rekan-rekannya yang kembali, maka ia dapat membuka kotak itu.
Namun Morriss sendiri baru membuka kotak itu setelah 23 tahun berlalu. Ia berasumsi mungkin Beale sudah meninggal. Maka ia pun memutuskan membuka kotak itu. Ketika dibuka ia kaget sekaligus gembira dengan apa yang dibacanya. Di dalamnya ia menemukan catatan yang ditulis Beale dalam Bahasa Inggris biasa, dan juga tiga lembar penuh dengan angka-angka aneh.
Pada catatan berbahasa Inggris itu mengungkapkan bahwa pada April 1817, atau 3 tahun sebelum pertemuan pertamanya dengan Morriss, Beale dan 29 orang rekannya memulai perjalanan melintasi Amerika.
Setelah melakukan perjalanan melalui daerah perburuan di dataran Barat, mereka tiba di Santa Fe, sebelum menuju ke utara mencari kerau. Saat itulah salah seorang pria menemukan sesuatu yang berkilau di balik celah bebatuan.
Catatan itu menjelaskan Beale dan rekan-rekannya menambang di situs itu selama 18 bulan lamanya dan berhasil mengumpulkan emas dan perak dalam jumlah sangat besar. Mereka kemudian sepakat bahwa harta itu harus dipindahkan ke sebuah tempat aman. Mereka kemudian membawanya ke Virginia, di mana mereka menguburkannya di sebuah lokasi rahasia.
Untuk mengurangi beratnya, Beale juga sempat menukarkan beberapa emas dan perak dengan perhiasan. Setelah itu pada tahun 1820, ia melakukan perjalanan ke Lynchburg, menemukan lokasi yang cocok dan memutuskan untuk menguburkan harta itu di sana.
Pada tahun tersebut, Beale bertemu dengan Morriss untuk pertama kalinya. Dan saat Beale pergi pada musim semi, ia pergi mengerjakan pertambangan dengan rekan-rekannya. Karena khawatir dengan keselamatan mereka, Beale diminta untuk menemukan orang yang tepat dan dapat diandalkan untuk mewariskan harta itu jika terjadi kematian mendadak. Beale kemudian memilih Morriss untuk mempercayakan surat-surat berisi kode di mana harta itu disembunyikan.
Morriss kemudian segera mencoba memecahkan kode ketiga teks sandi tersebut. Tahun berganti tahun berlalu hingga tak terasa 20 tahun sudah pria itu mencoba memecahkan arti deret angka itu seorang diri.. Morriss tak dapat memecahkan deretan angka-angka acak tersebut bahkan hingga akhir hayatnya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia menyerahkan kertas-kertas itu kepada seorang teman baiknya yang tak disebutkan namanya pada tahun 1862. Morriss meninggal di usia 84 tahun. Teman baiknya tersebut, sama seperti Morriss, berusaha bertahun-tahun mencoba memecahkan apa arti dari deretan angka-angka tersebut.
Pada suatu hari teman Morriss itu menggunakan teks Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat sebagai kuncinya dan ia berhasil mengurai apa maksud di dalam deretan angka pada teks yang kedua. Teks itu rupanya berisikan deskripsi harta-harta apa saja yang dikuburkan oleh Beale dan rekan-rekannya pada tahun 1820an.
Sebuah pamflet tahun 1885 berjudul "The Beale Papers" membuat heboh Bedford County, Virginia. Pamflet tersebut berisikan 3 teks sandi yang diduga menunjukkan sebuah harta karun yang disembunyikan di wilayah itu pada sekitar tahun 1820an. Pamflet tersebut segera disambut antusias oleh para kriptografer dan tentu saja pemburu harta karun.
Menurut cerita yang beredar dalam pamflet tahun 1885 tersebut, seorang pria Amerika bernama Thomas Jefferson Beale menemukan harta yang berisikan emas, perak, dan berbagai permata lainnya di sebuah lokasi pertambangan yang berada di utara Santa Fe.
Beale dan beberapa orang rekannya yang terlibat dalam penggalian tersebut kemudian mengangkut harta-harta tersebut ke Bedford County dan memutuskan untuk menguburkan harta itu di sebuah tempat yang aman. Beale lalu menuliskan 3 lembar surat yang berisikan kode-kode berupa deretan angka-angka acak. Kertas pertama menunjukkan lokasi detail di mana harta itu dikuburkan, lembaran kedua menjabarkan harta benda apa saja yang terkubur di dalamnya, sedangkan lembar terakhir berisikan daftar nama-nama pemilik harta dan kerabat mereka.
Teks sandi Beale Cipher yang pertama |
Beale menempatkan seluruh harta benda itu ke dalam sebuah kotak besi. Beale kemudian berangkat berkuda ke kota Lynchburg, Virginia dan mendatangi Hotel Washington. Pria itu kemudian memberikan petunjuk kepada Robert Morriss, seorang pemilik penginapan tersebut sebelum akhirnya ia menghilang dan tak pernah terlihat lagi sejak itu.
Menurut keterangan Morriss, pria bernama Beale itu memiliki tinggi sekitar 6 kaki, dengan mata hitam pekat dan rambut berwarna sama. Yang paling menonjol dari Beale menurut Morriss adalah pria itu berkulit gelap seolah terpapar matahari dalam waktu lama yang membakar kulitya. Tetapi secara keseluruhan menurut Morriss, pria itu benar-benar tampan.
Beale menghabiskan musim dingin di Lynchburg dan di sana ia sangat populer di kalangan wanita. Pria itu tak pernah mengatakan tentang latar belakangnya, keluarganya, dan apa yang dilakukannya di sana. Kemudian pada akhir Maret ia tiba-tiba pergi.
Dua tahun kemudian, Beale kembali lagi ke hotel itu dan sama seperti dua tahun sebelumnya, ia juga menghabiskan musim dingin di Lynchburg dan pergi saat musim semi tiba. Tetapi sebelum ia pergi, ia menyerahkan sebuah kotak besi terkunci, yang menurut keterangan berisikan kertas yang sangat penting dan bernilai tinggi.
Morriss kemudian menerima kotak tersebut dan menjaganya sesuai dengan apa yang diminta Beale. Ia juga diminta untuk menjaga kotak tersebut dan tak membukanya sampai waktu yang ditentukan. Tenggat waktunya adalah 10 tahun. Jika dalam jangka waktu tersebut ia atau rekan-rekannya yang kembali, maka ia dapat membuka kotak itu.
Namun Morriss sendiri baru membuka kotak itu setelah 23 tahun berlalu. Ia berasumsi mungkin Beale sudah meninggal. Maka ia pun memutuskan membuka kotak itu. Ketika dibuka ia kaget sekaligus gembira dengan apa yang dibacanya. Di dalamnya ia menemukan catatan yang ditulis Beale dalam Bahasa Inggris biasa, dan juga tiga lembar penuh dengan angka-angka aneh.
Pada catatan berbahasa Inggris itu mengungkapkan bahwa pada April 1817, atau 3 tahun sebelum pertemuan pertamanya dengan Morriss, Beale dan 29 orang rekannya memulai perjalanan melintasi Amerika.
Setelah melakukan perjalanan melalui daerah perburuan di dataran Barat, mereka tiba di Santa Fe, sebelum menuju ke utara mencari kerau. Saat itulah salah seorang pria menemukan sesuatu yang berkilau di balik celah bebatuan.
Catatan itu menjelaskan Beale dan rekan-rekannya menambang di situs itu selama 18 bulan lamanya dan berhasil mengumpulkan emas dan perak dalam jumlah sangat besar. Mereka kemudian sepakat bahwa harta itu harus dipindahkan ke sebuah tempat aman. Mereka kemudian membawanya ke Virginia, di mana mereka menguburkannya di sebuah lokasi rahasia.
Bedford County, Virginia, tahun 1800an |
Untuk mengurangi beratnya, Beale juga sempat menukarkan beberapa emas dan perak dengan perhiasan. Setelah itu pada tahun 1820, ia melakukan perjalanan ke Lynchburg, menemukan lokasi yang cocok dan memutuskan untuk menguburkan harta itu di sana.
Pada tahun tersebut, Beale bertemu dengan Morriss untuk pertama kalinya. Dan saat Beale pergi pada musim semi, ia pergi mengerjakan pertambangan dengan rekan-rekannya. Karena khawatir dengan keselamatan mereka, Beale diminta untuk menemukan orang yang tepat dan dapat diandalkan untuk mewariskan harta itu jika terjadi kematian mendadak. Beale kemudian memilih Morriss untuk mempercayakan surat-surat berisi kode di mana harta itu disembunyikan.
Morriss kemudian segera mencoba memecahkan kode ketiga teks sandi tersebut. Tahun berganti tahun berlalu hingga tak terasa 20 tahun sudah pria itu mencoba memecahkan arti deret angka itu seorang diri.. Morriss tak dapat memecahkan deretan angka-angka acak tersebut bahkan hingga akhir hayatnya.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia menyerahkan kertas-kertas itu kepada seorang teman baiknya yang tak disebutkan namanya pada tahun 1862. Morriss meninggal di usia 84 tahun. Teman baiknya tersebut, sama seperti Morriss, berusaha bertahun-tahun mencoba memecahkan apa arti dari deretan angka-angka tersebut.
Pada suatu hari teman Morriss itu menggunakan teks Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat sebagai kuncinya dan ia berhasil mengurai apa maksud di dalam deretan angka pada teks yang kedua. Teks itu rupanya berisikan deskripsi harta-harta apa saja yang dikuburkan oleh Beale dan rekan-rekannya pada tahun 1820an.
Teks sandi Beale yang kedua yang berhasil dipecahkan |
"Aku telah menyimpan di Bedford County, sekitar empat mil dari Buford's, dalam penggalian atau lemari besi, enam kaki di bawah permukaan tanah... Simpanan itu terdiri dari dua ribu sembilan ratus dua puluh satu pon emas dan lima ribu seratus pon perak; juga perhiasan, diperoleh di St. Louis dengan imbalan perak untuk menghemat transportasi... Di atas dikemas dengan mana dalam kotak besi dan penutup besi, dan diletakkan di atas batu yang kokoh, dan ditutupi dengan yang lain...."
Namun ia tak mampu menguraikan dua teks yang tersisa, meskipun menggunakan kunci yang sama yaitu Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Termasuk yang paling penting, tentu saja adalah lokasi detail di mana harta karun itu dikuburkan. Setelah merasa putus asa, ia kemudian memutuskan untuk memuat cerita ini dan sandi-sandi tersebut ke dalam sebuah pamflet "The Beale Papers" yang terbit pada tahun 1885 atas nama anonim.
Namun ia tak mampu menguraikan dua teks yang tersisa, meskipun menggunakan kunci yang sama yaitu Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Termasuk yang paling penting, tentu saja adalah lokasi detail di mana harta karun itu dikuburkan. Setelah merasa putus asa, ia kemudian memutuskan untuk memuat cerita ini dan sandi-sandi tersebut ke dalam sebuah pamflet "The Beale Papers" yang terbit pada tahun 1885 atas nama anonim.
Sampul The Beale Papers |
Terbitnya pamflet ini tak ayal membuat kehebohan luar biasa. Di mana-mana orang-orang berusaha untuk memecahkan kode misterius tersebut. Apalagi begitu mengetahui nilai dari harta karun yang terkubur itu (nilainya saat ini mencapai 10 juta Poundsterling).
Para pemburu harta karun yang tak mampu memecahkan kode, namun tak sabar untuk segera mendapatkan harta bergegas ke perbukitan Bedford County membawa sekop mereka. Mereka mulai menggali di sana-sini; sandi kedua bahkan menujukkan sebuah lokasi dalam jarak 7 km dari Buford's Tavern. Tapi para pemburu harta yang tak sabar itu tak pernah mendapatkan apa pun kecuali tanah berbatu.
Di antara para pemburu harta yang paling antusias dan bersemangat itu adalah George dan Clayton Hart. Tak kurang dari puluhan tahun mereka meneliti kertas-kertas sandi tersebut. Sebelum akhirnya pada tahun 1912 Clayton menyerah, yang disusul oleh George tahun 1952.
Orang yang antusias lainnya adalah Hiram Herbert Jr. yang pertama kali mendengar tentang harta ini pada tahun 1923. Obsesinya pada harta karun Beale saampai tahun 1970an, tetapi pria itu juga bernasib sama seperti George dan Clayton bersaudara.
Tokoh-tokoh lainnya yang memiliki minat yang sama antara lain kriptoanalisis profesional, Herbert O. Yardley yang mendirikan US Cipher Bureau; kolonel William Friedman dari Signal Intelligence Service, bahkan menjadikan Beale Cipher sebagai program pelatihan; ada pula Carl Hammer seorang pensiunan direktur komputer di Sperry Univac.
Meskipun sebagian besar orang begitu antusias dengan harta karun Beale, tetapi ada juga kelompok orang-orang yang justru sebaliknya. Mereka mencemooh sandi-sandi rahasia itu dan menganggapnya tak lebih dari sekedar tipuan cerdas.
Seorang kriptografer bernama Jim Gillogly dan juga ahli bahasa forensik, Joe Nickell masuk ke dalam kelompok ini. Dalam sebuah artikel pada majalah Sejarah dan Biografi Virginia, keduanya berargumen bahwa orang yang menerbitkan pamflet tersebut, James B. Ward, tak lain adalah orang yang sama yang menuliskan lembaran surat asli yang berisi sandi-sandi tersebut. Jadi keduanya mencoba menghadirkan argumen meyakinkan bahwa Thomas J. Beale sesungguhnya hanyalah tokoh fiktif!
Menurut mereka, gaya penulisan antara lembaran yang berisikan kode-kode rahasia itu sama persis dengan yang diterbitkan pada tahun 1885, termasuk di antaranya kosa kata, tata bahasa, hingga tanda baca yang digunakan.
Joe Nickell bahkan menunjukkan bahwa surat-surat asli yang seharusnya dituliskan pada tahun 1820an itu menggunakan kata-kata yang tak pernah digunakan di Amerika sampai tahun 1840an. Hal ini menunjukkan bahwa surat-surat yang asli itu mustahil ditulis pada tahun 1820an.
Upaya menemukan jejak pria bernama Thomas J. Beale juga sudah pernah dilakukan, tetapi malah menemui jalan buntu. Seolah-olah pria bernama Beale itu memang tak pernah ada sebelumnya. Mungkinkah Beale Papers sebenarnya tak lebih dari tipuan cerdas yang dilakukan oleh pria bernama James B. Ward untuk mendapatkan uang?
Perlu diketahui bahwa pamflet tersebut dijual dengan harga 50 sen saat itu atau setara dengan $13 saat ini. Namun itu angka yang sangat kecil. Jika itu semua hanya tipuan, mengapa ia melakukannya hanya demi sedikit uang?
Terlepas dari bukti-bukti yang menunjukkan bahwa cerita tentang Thomas J. Beale tak lebih dari tipuan, para kriptografer terus berusaha memecahkan kode-kode yang tersisa. Sementara itu, para pemburu harta juga terus berusaha menyisir pedesaan Bedford County berharap menemukan kilauan emas dan permata dari dalam tanah yang tak kunjung ditemukan bahkan setelah ratusan tahun berlalu.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Beale_ciphers
https://simonsingh.net/media/articles/maths-and-science/the-beale-treasure-ciphers/
https://www.ancient-origins.net/unexplained-phenomena/lost-treasure-beale-ciphers-003824
Para pemburu harta karun yang tak mampu memecahkan kode, namun tak sabar untuk segera mendapatkan harta bergegas ke perbukitan Bedford County membawa sekop mereka. Mereka mulai menggali di sana-sini; sandi kedua bahkan menujukkan sebuah lokasi dalam jarak 7 km dari Buford's Tavern. Tapi para pemburu harta yang tak sabar itu tak pernah mendapatkan apa pun kecuali tanah berbatu.
Di antara para pemburu harta yang paling antusias dan bersemangat itu adalah George dan Clayton Hart. Tak kurang dari puluhan tahun mereka meneliti kertas-kertas sandi tersebut. Sebelum akhirnya pada tahun 1912 Clayton menyerah, yang disusul oleh George tahun 1952.
Orang yang antusias lainnya adalah Hiram Herbert Jr. yang pertama kali mendengar tentang harta ini pada tahun 1923. Obsesinya pada harta karun Beale saampai tahun 1970an, tetapi pria itu juga bernasib sama seperti George dan Clayton bersaudara.
Tokoh-tokoh lainnya yang memiliki minat yang sama antara lain kriptoanalisis profesional, Herbert O. Yardley yang mendirikan US Cipher Bureau; kolonel William Friedman dari Signal Intelligence Service, bahkan menjadikan Beale Cipher sebagai program pelatihan; ada pula Carl Hammer seorang pensiunan direktur komputer di Sperry Univac.
Herbert Yardley, kriptografer Amerika yang juga antusias dengan Beale Ciphers |
Meskipun sebagian besar orang begitu antusias dengan harta karun Beale, tetapi ada juga kelompok orang-orang yang justru sebaliknya. Mereka mencemooh sandi-sandi rahasia itu dan menganggapnya tak lebih dari sekedar tipuan cerdas.
Seorang kriptografer bernama Jim Gillogly dan juga ahli bahasa forensik, Joe Nickell masuk ke dalam kelompok ini. Dalam sebuah artikel pada majalah Sejarah dan Biografi Virginia, keduanya berargumen bahwa orang yang menerbitkan pamflet tersebut, James B. Ward, tak lain adalah orang yang sama yang menuliskan lembaran surat asli yang berisi sandi-sandi tersebut. Jadi keduanya mencoba menghadirkan argumen meyakinkan bahwa Thomas J. Beale sesungguhnya hanyalah tokoh fiktif!
Menurut mereka, gaya penulisan antara lembaran yang berisikan kode-kode rahasia itu sama persis dengan yang diterbitkan pada tahun 1885, termasuk di antaranya kosa kata, tata bahasa, hingga tanda baca yang digunakan.
Teks ketiga Beale Cipher |
Joe Nickell bahkan menunjukkan bahwa surat-surat asli yang seharusnya dituliskan pada tahun 1820an itu menggunakan kata-kata yang tak pernah digunakan di Amerika sampai tahun 1840an. Hal ini menunjukkan bahwa surat-surat yang asli itu mustahil ditulis pada tahun 1820an.
Upaya menemukan jejak pria bernama Thomas J. Beale juga sudah pernah dilakukan, tetapi malah menemui jalan buntu. Seolah-olah pria bernama Beale itu memang tak pernah ada sebelumnya. Mungkinkah Beale Papers sebenarnya tak lebih dari tipuan cerdas yang dilakukan oleh pria bernama James B. Ward untuk mendapatkan uang?
Perlu diketahui bahwa pamflet tersebut dijual dengan harga 50 sen saat itu atau setara dengan $13 saat ini. Namun itu angka yang sangat kecil. Jika itu semua hanya tipuan, mengapa ia melakukannya hanya demi sedikit uang?
Terlepas dari bukti-bukti yang menunjukkan bahwa cerita tentang Thomas J. Beale tak lebih dari tipuan, para kriptografer terus berusaha memecahkan kode-kode yang tersisa. Sementara itu, para pemburu harta juga terus berusaha menyisir pedesaan Bedford County berharap menemukan kilauan emas dan permata dari dalam tanah yang tak kunjung ditemukan bahkan setelah ratusan tahun berlalu.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Beale_ciphers
https://simonsingh.net/media/articles/maths-and-science/the-beale-treasure-ciphers/
https://www.ancient-origins.net/unexplained-phenomena/lost-treasure-beale-ciphers-003824
Posting Komentar untuk "Misteri Harta Karun Beale Ciphers"