Hilang Misterius di Kereta, Misteri Terbesar Bapak Sinematografi Louis Le Prince
Mungkin tak banyak yang mengenal Louis Le Prince. Tapi pria asal Perancis ini sebenarnya adalah bapak sinematografi yang secara resmi diakui sebagai orang pertama yang merekam gambar bergerak, cikal bakal industri film saat ini. Namun sang penemu yang terlupakan ini belum sempat melakukan demonstrasi publik di Amerika seperti yang direncanakannya karena ia menghilang misterius di kereta yang dinaikinya pada pertengahan September 1890...
Louis Aima Augustin Le Prince atau Louis Le Prince lahir pada 28 Agustus 1841 di Metz, Perancis. Ia adalah putra seorang perwira Legion d'Honneur, sebuah ordo Perancis yang diberikan oleh Napoleon Bonaparte pada tahun 1802 untuk perwira terhormat.
Le Prince muda tumbuh besar dengan menghabiskan waktu di studio teman ayahnya, yang merupakan pelopor fotografi Louis Jacques Mande Daguerre. Sejak kecil, Le Prince memang sudah menunjukkan ketertarikan dan bakat besar di bidang fotografi. Dari pria itulah Le Prince muda mendapatkan pelajaran tentang fotografi dan juga kimia.
Louis Le Prince |
Begitu menyelesaikan sekolah, Le Prince lalu melanjutkan pendidikannya di Paris dan Leipzig University di mana ia belajar kimia dan melukis.
Pada tahun 1866, atas undangan seorang teman di masa kuliahnya yang bernama John Whitley, Le Prince kemudian pindah ke Leeds, Yorkshire Barat. Tiga tahun kemudian ia menikahi saudara perempuan John, Elizabeth Whitley yang merupakan seniman berbakat.
Bersama dengan Elizabeth, Le Prince kemudian mendirikan sekolah seni terapan yang dinamai Sekolah Teknik Leeds. Sekolah ini mengajarkan penggabungan fotografi pada logam dan keramik. Sekolah yang didirikan pasangan ini segera menarik minat banyak siswa yang ingin belajar di sana.
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1881 keluarga kecil ini kemudian pindah ke Amerika Serikat sebagai agen dari Whitley Partners. Di negara Paman Sam itu, Le Prince mengelola sekelompok kecil seniman Perancis yang ada di sana, sekaligus mulai bereksperimen dengan gambar-gambar film dan menggunakan kamera 16 lensa.
Kamera lensa tunggal |
Di masa-masa itulah, Le Prince giat melakukan eksperimennya memproduksi foto bergerak, merancang kamera dengan menggunakan 16 lensa, yang kemudian ia patenkan. Setelah kembali ke Leeds bersama dengan keluarganya di bulan Mei 1887, Le Prince kemudian membangun dan mematenkan kamera lensa tunggal pada pertengahan akhir 1888.
160 Woodhouse Lane, Leeds, adalah tempat di mana Le Prince mengembangkan temuannya dibantu juga oleh putranya, Adolphe.
Akhirnya pada 14 Oktober 1888, Le Prince berhasil memotret "Roundhay Garden Scene" yang merupakan film bergerak pertama di dunia, menggunakan kamera lensa tunggal dan juga negatif kertas Eastman. Pada periode 1889-1890, ia juga membuat proyektor bersama James Longley.
Karir Le Prince dalam industri film gambar bergerak tampaknya akan bersinar, apalagi ia memang dijadwalkan akan mendemonstrasikan penemuannya di beberapa negara. Bahkan pada pertengahan September, ia berencana akan berangkat ke New York untuk demonstrasi publik terhadap temuannya itu. Namun rencananya itu tak pernah terwujud. Le Prince menghilang secara misterius di kereta yang ditumpanginya.
Pada awal September 1890, Le Prince yang tengah berada di Perancis berencana pulang ke New York. Tetapi beberapa hari sebelum itu, ia pergi ke Bourges, Perancis tengah untuk mengunjungi beberapa orang temannya yang ada di sana.
Kemudian pada 13 September, Le Prince berangkat ke Burgundy, Dijon, di mana ia tinggal selama beberapa hari di rumah saudara laki-lakinya, Albert. Tiga hari kemudian, Le Prince diantar oleh Arthur, saudara laki-lakinya yang lain ke stasiun kereta. Di sana, ia kemudian naik kereta ekspres Dijon yang menuju ke Paris. Le Prince melambaikan tangan pada Arthur sesaat sebelum kereta itu berangkat. Itu adalah terakhir kalinya ia terlihat, sebelum menghilang selama-lamanya.
Di stasiun kereta Paris, teman-teman Le Prince telah menunggu. Memang mereka berencana akan pergi ke New York bersama-sama. Tetapi begitu kereta berhenti, pria itu tak menampakkan diri, bahkan hingga seluruh penumpang kereta turun. Teman-temannya kemudian memeriksa barangkali pria itu tertidur atau semacamnya. Tetapi begitu diperiksa, kereta itu kosong. Le Prince tak ada di sana begitu juga dengan kopernya.
Perlu diketahui bahwa kereta rute Dijon-Paris tak memiliki pemberhentian dan saudara Le Prince, Arthur juga telah mengkonfirmasi bahwa pria itu memang naik ke dalam kereta sebelum kereta berangkat. Lalu ke mana perginya Le Prince?
Sementara itu petugas kereta juga mengatakan tidak ada penumpang dengan perilaku aneh atau adanya orang yang keluar darurat di pintu kereta. Sama sekali tidak ada yang aneh pada perjalanan rute Dijon-Paris hari itu.
Polisi Perancis, Scotland Yard, keluarga, dan juga rekan Le Prince melakukan pencarian, tetapi tidak menemukan pria itu baik hidup atau pun mati. Mereka juga tidak menemukan koper atau benda-benda milik Le Prince di sepanjang jalur kereta yang disisir.
Le Prince secara resmi dinyatakan telah meninggal dunia pada 1897. Lebih dari seabad kemudian, pada tahun 2003, sebuah arsip kepolisian ditemukan. Di dalamnya ditemukan foto dari seorang korban tenggelam dari tahun 1890 yang diduga adalah Le Prince.
Selama lebih dari seabad lamanya pula, misteri hilangnya Louis Le Prince tetap tak terjawab. Ada banyak teori yang mencoba menjawab alasan kepergiannya. Mulai dari teori menghilang secara sengaja untuk memulai hidup baru, bunuh diri, hingga pembunuhan yang menyeret nama inventor besar dunia, Thomas Edison. Berikut ini adalah teori-teori menghilangnya Le Prince.
1. Sengaja Menghilang
Teori ini sebenarnya tak begitu populer. Namun sepanjang sejarah memang ada beberapa kasus di mana seseorang menghilangkan dirinya dengan sengaja demi memulai kehidupannya yang baru. Contohnya kasus menghilangnya Ettore Majorana yang beberapa waktu lalu pernah dibahas merinding.com. Ilmuwan dan ahli fisika jenius asal Italia itu hilang misterius di kapal yang dinaikinya dari Palermo ke Naples.
Baca selengkapnya: Ettore Majorana, Ilmuwan Jenius yang Hilang Misterius
Ia diduga sengaja menghilang, walaupun belum dapat dipastikan. Beberapa tahun kemudian beberapa orang sempat melaporkan bahwa mereka melihat pria itu. Ada yang bersaksi melihatnya di Argentina, ada pula yang bilang bertemu dengan pria yang mirip sekali dengan Majorana di Roma, Italia.
Bisa jadi ini pula yang terjadi dengan Le Prince. Tapi sayang, tampaknya tak ada yang melaporkan telah melihat Louis Le Prince sejak ia menghilang.
Pada tahun 1966, Jacques Deslandes mengajukan teori dalam Historie comparee du cinema, mengklaim bahwa Le Prince secara sukarela menghilangkan dirinya sendiri demi kenyamanan keluarga. Wartawan Leo Sauvage mengutip catatan yang ditujukan kepadanya oleh Pierre Grass, direktur perpustakaan kota Dijon pada tahun 1977.
Catatan itu berisi klaim bahwa Le Prince meninggal pada tahun 1898 di Chicago. LePrince pindah ke sana atas permintaan keluarganya karena ia homoseksual. Tetapi Grass menolak alasan itu. Alasannya tak ada bukti sama sekali yang menunjukkan bahwa Le Prince adalah seorang gay. Lagi pula ia memiliki seorang istri dan anak.
2. Bunuh Diri
Seorang sejarawan film bernama Georges Potonniee mewawancarai cucu saudara laki-laki Le Prince. Ia mengatakan bahwa Le Prince dulunya memang berniat bunuh diri lantaran tengah mengalami kebangkrutan. Menurutnya, Le Prince memang telah mengatur agar tubuh dan barang-barang miliknya tidak pernah ditemukan.
Namun menurut Potonniee alasan ini cukup aneh, Mengapa ia ingin bunuh diri. Padahal saat itu Le Prince tengah berada di puncak karirnya. Ia berhasil membuat film dari gambar bergerak dan akan melakukan demonstrasi untuk penemuannya di New York. Ia juga bangga dengan penemuannya.
Selain itu, Le Prince juga memiliki keluarga yang baik. Ia punya istri dan anak yang mendukung karirnya. Bahkan anak laki-laki tertuanya selalu membantunya saat melakukan berbagai eksperimen. Jadi tak ada alasan baginya untuk mengakhiri hidup.
3. Pembunuhan oleh Saudara
Pada tahun 1967, Jean Mitty mengajukan sebuah teori di Historie du cinema bahwa Le Prince sebenarnya telah dibunuh. Pembunuhnya tak lain adalah saudaranya sendiri. Mitry mencatat bahwa jika memang Le Prince benar-benar ingin menghilang, ia bisa melakukannya kapan pun. Jadi itu alasan yang tak masuk akal.
Menurut teorinya, Le Prince tidak pernah naik ke kereta Dijon-Paris. Saudara laki-laki yang mengantarnya dan satu-satunya orang yang terakhir melihatnya di kereta dan dalam keadaan masih hidup, patut dicurigai. Pasalnya ia mengklaim melihat Le Prince benar-benar naik ke kereta tersebut dan tidak turun. Bisa saja ia mengarang cerita telah mengantarkan Le Prince ke stasiun, tetapi sebenarnya ada yang disembunyikannya.
Mungkin bisa dikatakan, Arthur memiliki kesempatan untuk menghabisi nyawa saudaranya itu. Motifnya tak lain adalah uang.
4. Pembunuhan yang Melibatkan Thomas Alva Edison
Dari semua teori barangkali ini adalah teori yang paling terkenal sekaligus menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Teori ini tak lain adalah pembunuhan yang melibatkan Thomas Edison.
Pada tahun 1889, Le Prince mematenkan proyektor barunya sekaligus melakukan demonstarsi atas temuannya. Nah, ia juga berencana akan mematenkan temuannya dalam bidang sinematografi. Hal ini lalu memicu kecurigaan keluarga Le Prince terhadap Thomas Edison atas paten yang dikenal sebagai "Equity 6928". American Mutoscope Comapne kemudian memprakarsai litigasi terhadap Edison terhadap hak paten atas Equity 6928 tersebut.
Christopher Rawlence membahas kecurigaan keluarga Le Prince terhadap Edison atas paten tersebut dalam buku dan dokumenter tahun 1990 "The Missing Reel". Kebetulan sekali memang pada saat Le Prince menghilang ia sebenarnya hendak mematenkan temuannya itu. Di bulan September itu ia memang dijadwalkan akan berangkat ke New York untuk demonstrasi temuannya.
Bertahun-tahun kemudian, seorang mahasiswa pasca sarjana di University of New York bernama Alexis Bedford tengah mempelajari kimia dan fotografi. Ia memang sedang melakukan penelitian selama 1,5 tahun terakhir dan sering mengunjungi perpustakaan di sana untuk mencari referensi.
Saat sedang mencari-cari arsip lama ia menemukan beberapa kertas tulisan Thomas Edison mengenai pencahayaan. Saat membolak-balik halaman ia tanpa sengaja menemukan sebuah catatan kecil tertanggal 20 September 1890. Catatan itu merupakan tulisan tangan Thomas Edison yang isinya: "Eric menelepon saya hari ini dari Dijon. Itu sudah diselesaikan. Prince tak ada lagi. Ini adalah kabar baik, tetapi saya tersentak ketika dia memberi tahu saya. Pembunuhan bukanlah maksud saya.."
Penemuan ini segera ditindaklanjuti. Kepala perpustakaan tersebut kemudian memeriksa apakah benar itu adalah tulisan asli Thomas Edison. Setelah dilakukan pengecekan dan perbandingan dengan tulisan tangan Edison yang lainnya, dikonfirmasi bahwa catatan itu memang benar berasal dari Edison.
Pada awal tahun 1890, para pekerja Edison mulai bereksperimen dengan menggunakan strip film seluloid untuk menangkap gambar bergerak. Hasil publik pertama dari percobaan ini dipamerkan pada Mei 1891.
Sementara itu janda Le Prince dan putranya, Adolphe, berniat ingin memajukan perjuangan Louis Le Prince sebagai bapak sinematografi. Pada tahun 1898, Adolphe muncul sebagai saksi untuk pembelaan dalam kasus pengadilan yang diajukan Edison.
Pada gugatan itu, mengklaim bahwa Edison adalah penemu pertama sinematografi dan berhak atas royalti untuk penggunaan proses tersebut. Adolphe sendiri tidak diizinkan untuk menunjukkan 2 kamera milik ayahnya sebagai bukti dan akhirnya pengadilan memutuskan mendukung Edison. Namun setahun kemudian putusan itu dibatalkan.
Adolphe Le Prince, selaku putra tertua Le Prince berharap pengadilan dapat mendengar lebih banyak tentang presentasinya, bahwa ia telah bekerja dengan ayahnya dalam sejumlah eksperimen di sidang banding. Tetapi sayangnya hal itu tak pernah terwujud. Dua tahun kemudian Adolphe ditemukan tewas di Fire Island dekat New York saat berburu bebek.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Louis_Le_Prince
https://fstoppers.com/originals/mysterious-disappearance-louis-le-prince-father-cinematography-156151
https://www.unexplained-mysteries.com/forum/topic/228261-the-disappearance-of-louis-le-prince/
https://coolinterestingstuff.com/the-creepy-disappearance-of-louis-le-prince
Le Prince secara resmi dinyatakan telah meninggal dunia pada 1897. Lebih dari seabad kemudian, pada tahun 2003, sebuah arsip kepolisian ditemukan. Di dalamnya ditemukan foto dari seorang korban tenggelam dari tahun 1890 yang diduga adalah Le Prince.
Louis Le Prince |
Selama lebih dari seabad lamanya pula, misteri hilangnya Louis Le Prince tetap tak terjawab. Ada banyak teori yang mencoba menjawab alasan kepergiannya. Mulai dari teori menghilang secara sengaja untuk memulai hidup baru, bunuh diri, hingga pembunuhan yang menyeret nama inventor besar dunia, Thomas Edison. Berikut ini adalah teori-teori menghilangnya Le Prince.
1. Sengaja Menghilang
Teori ini sebenarnya tak begitu populer. Namun sepanjang sejarah memang ada beberapa kasus di mana seseorang menghilangkan dirinya dengan sengaja demi memulai kehidupannya yang baru. Contohnya kasus menghilangnya Ettore Majorana yang beberapa waktu lalu pernah dibahas merinding.com. Ilmuwan dan ahli fisika jenius asal Italia itu hilang misterius di kapal yang dinaikinya dari Palermo ke Naples.
Baca selengkapnya: Ettore Majorana, Ilmuwan Jenius yang Hilang Misterius
Ia diduga sengaja menghilang, walaupun belum dapat dipastikan. Beberapa tahun kemudian beberapa orang sempat melaporkan bahwa mereka melihat pria itu. Ada yang bersaksi melihatnya di Argentina, ada pula yang bilang bertemu dengan pria yang mirip sekali dengan Majorana di Roma, Italia.
Bisa jadi ini pula yang terjadi dengan Le Prince. Tapi sayang, tampaknya tak ada yang melaporkan telah melihat Louis Le Prince sejak ia menghilang.
Pada tahun 1966, Jacques Deslandes mengajukan teori dalam Historie comparee du cinema, mengklaim bahwa Le Prince secara sukarela menghilangkan dirinya sendiri demi kenyamanan keluarga. Wartawan Leo Sauvage mengutip catatan yang ditujukan kepadanya oleh Pierre Grass, direktur perpustakaan kota Dijon pada tahun 1977.
Catatan itu berisi klaim bahwa Le Prince meninggal pada tahun 1898 di Chicago. LePrince pindah ke sana atas permintaan keluarganya karena ia homoseksual. Tetapi Grass menolak alasan itu. Alasannya tak ada bukti sama sekali yang menunjukkan bahwa Le Prince adalah seorang gay. Lagi pula ia memiliki seorang istri dan anak.
2. Bunuh Diri
Seorang sejarawan film bernama Georges Potonniee mewawancarai cucu saudara laki-laki Le Prince. Ia mengatakan bahwa Le Prince dulunya memang berniat bunuh diri lantaran tengah mengalami kebangkrutan. Menurutnya, Le Prince memang telah mengatur agar tubuh dan barang-barang miliknya tidak pernah ditemukan.
Namun menurut Potonniee alasan ini cukup aneh, Mengapa ia ingin bunuh diri. Padahal saat itu Le Prince tengah berada di puncak karirnya. Ia berhasil membuat film dari gambar bergerak dan akan melakukan demonstrasi untuk penemuannya di New York. Ia juga bangga dengan penemuannya.
Selain itu, Le Prince juga memiliki keluarga yang baik. Ia punya istri dan anak yang mendukung karirnya. Bahkan anak laki-laki tertuanya selalu membantunya saat melakukan berbagai eksperimen. Jadi tak ada alasan baginya untuk mengakhiri hidup.
3. Pembunuhan oleh Saudara
Pada tahun 1967, Jean Mitty mengajukan sebuah teori di Historie du cinema bahwa Le Prince sebenarnya telah dibunuh. Pembunuhnya tak lain adalah saudaranya sendiri. Mitry mencatat bahwa jika memang Le Prince benar-benar ingin menghilang, ia bisa melakukannya kapan pun. Jadi itu alasan yang tak masuk akal.
Menurut teorinya, Le Prince tidak pernah naik ke kereta Dijon-Paris. Saudara laki-laki yang mengantarnya dan satu-satunya orang yang terakhir melihatnya di kereta dan dalam keadaan masih hidup, patut dicurigai. Pasalnya ia mengklaim melihat Le Prince benar-benar naik ke kereta tersebut dan tidak turun. Bisa saja ia mengarang cerita telah mengantarkan Le Prince ke stasiun, tetapi sebenarnya ada yang disembunyikannya.
Mungkin bisa dikatakan, Arthur memiliki kesempatan untuk menghabisi nyawa saudaranya itu. Motifnya tak lain adalah uang.
4. Pembunuhan yang Melibatkan Thomas Alva Edison
Dari semua teori barangkali ini adalah teori yang paling terkenal sekaligus menimbulkan kontroversi dan perdebatan. Teori ini tak lain adalah pembunuhan yang melibatkan Thomas Edison.
Thomas Alva Edison |
Pada tahun 1889, Le Prince mematenkan proyektor barunya sekaligus melakukan demonstarsi atas temuannya. Nah, ia juga berencana akan mematenkan temuannya dalam bidang sinematografi. Hal ini lalu memicu kecurigaan keluarga Le Prince terhadap Thomas Edison atas paten yang dikenal sebagai "Equity 6928". American Mutoscope Comapne kemudian memprakarsai litigasi terhadap Edison terhadap hak paten atas Equity 6928 tersebut.
Christopher Rawlence membahas kecurigaan keluarga Le Prince terhadap Edison atas paten tersebut dalam buku dan dokumenter tahun 1990 "The Missing Reel". Kebetulan sekali memang pada saat Le Prince menghilang ia sebenarnya hendak mematenkan temuannya itu. Di bulan September itu ia memang dijadwalkan akan berangkat ke New York untuk demonstrasi temuannya.
Bertahun-tahun kemudian, seorang mahasiswa pasca sarjana di University of New York bernama Alexis Bedford tengah mempelajari kimia dan fotografi. Ia memang sedang melakukan penelitian selama 1,5 tahun terakhir dan sering mengunjungi perpustakaan di sana untuk mencari referensi.
Saat sedang mencari-cari arsip lama ia menemukan beberapa kertas tulisan Thomas Edison mengenai pencahayaan. Saat membolak-balik halaman ia tanpa sengaja menemukan sebuah catatan kecil tertanggal 20 September 1890. Catatan itu merupakan tulisan tangan Thomas Edison yang isinya: "Eric menelepon saya hari ini dari Dijon. Itu sudah diselesaikan. Prince tak ada lagi. Ini adalah kabar baik, tetapi saya tersentak ketika dia memberi tahu saya. Pembunuhan bukanlah maksud saya.."
Penemuan ini segera ditindaklanjuti. Kepala perpustakaan tersebut kemudian memeriksa apakah benar itu adalah tulisan asli Thomas Edison. Setelah dilakukan pengecekan dan perbandingan dengan tulisan tangan Edison yang lainnya, dikonfirmasi bahwa catatan itu memang benar berasal dari Edison.
Pada awal tahun 1890, para pekerja Edison mulai bereksperimen dengan menggunakan strip film seluloid untuk menangkap gambar bergerak. Hasil publik pertama dari percobaan ini dipamerkan pada Mei 1891.
Sementara itu janda Le Prince dan putranya, Adolphe, berniat ingin memajukan perjuangan Louis Le Prince sebagai bapak sinematografi. Pada tahun 1898, Adolphe muncul sebagai saksi untuk pembelaan dalam kasus pengadilan yang diajukan Edison.
Pada gugatan itu, mengklaim bahwa Edison adalah penemu pertama sinematografi dan berhak atas royalti untuk penggunaan proses tersebut. Adolphe sendiri tidak diizinkan untuk menunjukkan 2 kamera milik ayahnya sebagai bukti dan akhirnya pengadilan memutuskan mendukung Edison. Namun setahun kemudian putusan itu dibatalkan.
Adolphe Le Prince, selaku putra tertua Le Prince berharap pengadilan dapat mendengar lebih banyak tentang presentasinya, bahwa ia telah bekerja dengan ayahnya dalam sejumlah eksperimen di sidang banding. Tetapi sayangnya hal itu tak pernah terwujud. Dua tahun kemudian Adolphe ditemukan tewas di Fire Island dekat New York saat berburu bebek.
Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Louis_Le_Prince
https://fstoppers.com/originals/mysterious-disappearance-louis-le-prince-father-cinematography-156151
https://www.unexplained-mysteries.com/forum/topic/228261-the-disappearance-of-louis-le-prince/
https://coolinterestingstuff.com/the-creepy-disappearance-of-louis-le-prince
Ironis seorang penemu Thomas Alfa Edison terlibat kasus ini dan juga kasus Gajah Topsy
BalasHapusYa ampun, baru baca komentar ini Harllie ^^ Sepertinya Edison terlibat banyak kasus ya, terutama terkait paten penemuan.
HapusMin kenapa gk dijadiin konten youtube aja pasti banyak yg nonton
BalasHapusMaaf komentarnya baru dibalas, tidak muncul dimoderasi.. Beberapa sudah dijadikan konten di Youtube kok, Johan ^^
Hapusga aneh edison gitu mah. pun terhadap tesla
BalasHapusEdison memang sepertinya punya lumayan banyak kasus terkait hal-hal semacam ini ya, Whinara..
Hapus