7 Kisah Para Korban Pembunuhan yang Memecahkan Kasusnya Sendiri
Sudah menjadi rahasia umum bahwa tak semua kasus pembunuhan menemukan titik terang yang berujung pada tertangkapnya pelaku yang akhirnya mendapatkan hukuman dan ganjaran atas perbuatannya. Pada beberapa kasus, jangankan menangkap pelaku, terkadang mengungkap dalang di balik pembunuhan saja tak berhasil dilakukan karena tak adanya barang bukti dan saksi.
Para pembunuh biasanya akan berusaha dengan berbagai cara untuk menghilangkan barang bukti sampai menyembunyikan jasad korbannya. Itulah mengapa biasanya polisi tak berhasil mengungkap beberapa kasus pembunuhan.
Nah, ada beberapa kisah yang pernah terjadi di dunia di mana para korban pembunuhan memecahkan kasus mereka sendiri. Beberapa melalui perantara orang lain dengan merasukinya dan beberapa menampakkan diri di hadapan kerabat terdekat dengan langsung menunjukkan siapa pelakunya. Berikut ini adalah 7 kisah para korban pembunuhan yang memecahkan kasusnya sendiri.
1. Postingan Terakhir Simon Ng
Mungkin tak pernah terlintas dalam benak seorang blogger bernama Simon Ng bahwa postingan terakhir blognya yang diterbitkan hanya beberapa saat sebelum pembunuhan terhadap dirinya terjadi, akan menjadi barang bukti sekaligus petunjuk bagi polisi untuk menemukan pelaku.
Sharon Ng, adik Simon memiliki mantan kekasih bernama Jin Lin yang datang ke apartemen mereka dan meminta tiang pancingnya kembali. Simon kemudian menuliskan apa yang terjadi di blog pribadinya. Saat ia memposting tulisannya, Jin Lin masih berada di apartemen mereka.
Dalam blognya, Simon menuliskan : "He's already in the house. He is still here right now, smoking, and walking all around the house". Menurut Simon, pria itu merokok dan mondar-mandir dengan memakai sepatu di seluruh ruangan. Padahal menurut Simon, ia belum lama membersihkan lantainya.
Hanya beberapa menit setelah memposting tulisannya, Lin menikam Simon berkali-kali di dadanya. Ia lalu menggeledah apartemen tersebut dan mengambil beberapa barang. Tak lama kemudian Sharon datang. Ia terkejut mendapati keadaan apartemen yang sangat berantakan. Saat ia tengah mencari kakaknya, Lin kemudian menikam wanita itu dengan brutal.
Kedua kakak beradik itu tewas. Tetapi polisi berhasil meringkus Jin Lin berkat postingan terakhir Simon. Jin Lin dihukum penjara seumur hidup.
Dalam blognya, Simon menuliskan : "He's already in the house. He is still here right now, smoking, and walking all around the house". Menurut Simon, pria itu merokok dan mondar-mandir dengan memakai sepatu di seluruh ruangan. Padahal menurut Simon, ia belum lama membersihkan lantainya.
Hanya beberapa menit setelah memposting tulisannya, Lin menikam Simon berkali-kali di dadanya. Ia lalu menggeledah apartemen tersebut dan mengambil beberapa barang. Tak lama kemudian Sharon datang. Ia terkejut mendapati keadaan apartemen yang sangat berantakan. Saat ia tengah mencari kakaknya, Lin kemudian menikam wanita itu dengan brutal.
Kedua kakak beradik itu tewas. Tetapi polisi berhasil meringkus Jin Lin berkat postingan terakhir Simon. Jin Lin dihukum penjara seumur hidup.
2. Catherine Ballesteros yang Membisikkan Nama Pembunuhnya Pada Ibunya
Jasad Catherine Ballesteros ditemukan dengan banyak luka tikaman, ia telah ditusuk sampai 33 kali. Ada jejak kaki berdarah di lantai dan juga gagang pintu. Polisi juga mendapati beberapa barang milik Catherine menghilang. Setelah pemeriksaan didapati darah lain di TKP yang diduga milik pelaku.
Tapi polisi tak sampai melakukan tes DNA, karena hantu Catherine membisikkan nama "Baba" di telinga ibunya, Emer. Saat orang tuanya datang ke kamar mayat untuk memeriksa jasad putrinya tersebut.
Rupanya di lingkungan rumah Catherine memang ada seorang pria bernama Baba dan ia adalah seorang pencuri kambuhan. Ryan "Baba" Viscarra, nama pria itu yang kemudian ditangkap dan sidik jari serta darah yang ditemukan di TKP sesuai.
3. Arwah Teresita Basa Merasuki Remy Chua Untuk Mengungkap Pembunuhnya
Pada tanggal 21 Februari 1977 terjadi sebuah kebakaran di sebuah gedung apartemen di Chicago. Pemadam kebakaran memang berhasil memadamkan api, tapi mereka menemukan sesosok mayat di bawah kasur yang hangus.
Mayat itu adalah Teresita Basa, 47 tahun, seorang terapis. Pada mayat tersebut ditemukan beberapa luka tusukan di bagian dada. Tapi polisi tak dapat melacak siapa pelaku pembunuhan tersebut. Sementara itu hantu Teresita memasuki tubuh istri salah satu petugas pemadam bernama Remy Chua. Melalui tubuh Remy, Teresita menceritakan bahwa ia dibunuh oleh seorang pria bernama Allan Showery. Bukan hanya membunuhnya, Showery juga mengambil perhiasannya.
Polisi kemudian berhasil meringkus Allan Showery setelah menemukan perhiasan milik Teresita berada di tangan kekasih Showery.
4. Hantu Zona Esther Shue Mendatangi Ibunya
Pada musim dingin tahun 1897, Elva "Zona" Esther Shue di Greenbrier County, Virginia Barat, meninggal dunia, kematiannya disebut sebagai sebuah kecelakaan. Ibunya yang bernama Mary Jane Heaster tak percaya begitu saja pada kesimpulan yang tak masuk akal tersebut.
Hantu Zona kemudian mendatangi ibunya sampai 4 kali dan mengatakan bahwa kematiannya bukanlah karena kecelakaan, melainkan dibunuh. Orang yang harus bertanggung jawab atas kematiannya tak lain adalah suaminya sendiri, Edward Stribbling Trout Shue.
Hantu Zona memperagakan kepalanya diputar dan lehernya patah di hadapan sang ibu. Setelah otopsi yang dilakukan oleh paramedis profesional dilakukan, diketahuilah bahwa leher wanita itu patah. Edward dinyatakan bersalah atas pembunuhan terhadap Zona dan dihukum penjara. Pria itu hanya dipenjara selama 3 tahun sebelum akhirnya tewas karena penyakit misterius di selnya.
Baca selengkapnya: Greenbrier Ghost, Kisah Hantu yang Mengungkap Kasus Pembunuhan
5. Amarjit Chohan Meninggalkan Jejak Pembunuhnya dalam Kaos Kakinya
Amarjit Chohan bersama istri, anaknya, dan juga ibu mertuanya dibunuh pada tahun 2003. Untuk menyembunyikan bukti pembunuhannya, sang pelaku membuang jasad korbannya ke samudera. Tapi ada yang tak disadari oleh pelaku. Chohan telah mengambil alamatnya sebelum tewas.
Tampaknya, Chohan menemukan secarik surat saat dirinya disandera pelaku di rumah salah satu pelakunya, Kenneth Regan. Chohan mengambil carikan tersebut dan meletakkannya di dalam kaos kakinya.
Saat jasad Chohan ditemukan, carikan yang berisi alamat Regan ditemukan di dalam kaos kaki Chohan. Chohan meninggalkan semua informasi yang dibutuhkan polisi untuk menyelidiki ke rumah Kenneth Regan. Regan akhirnya diringkus bersama dengan dua rekan kriminalnya yang lain yaitu Bill Horncy dan Peter Rees.
Tampaknya, Chohan menemukan secarik surat saat dirinya disandera pelaku di rumah salah satu pelakunya, Kenneth Regan. Chohan mengambil carikan tersebut dan meletakkannya di dalam kaos kakinya.
Saat jasad Chohan ditemukan, carikan yang berisi alamat Regan ditemukan di dalam kaos kaki Chohan. Chohan meninggalkan semua informasi yang dibutuhkan polisi untuk menyelidiki ke rumah Kenneth Regan. Regan akhirnya diringkus bersama dengan dua rekan kriminalnya yang lain yaitu Bill Horncy dan Peter Rees.
6. Hantu Fred Fisher Menunjukkan di Mana Jasadnya Dikuburkan
Pada tahun 1826, seorang petani Australia bernama Frederick Fisher menghilang. George Worral, tetangganya, mengatakan ada sesuatu yang janggal saat ia tiba-tiba ingat bahwa temannya Fred tersebut telah menandai seluruh area perkebunan sebelum meninggalkan kota itu. Empat bulan berlalu sampai akhirnya kemunculan hantu Fred Fisher mengakhiri semua kebohongan untuk menutupi fakta kematiannya.
Hantu Fred muncul suatu hari di hadapan seorang pria bernama John Farley. Hantu Fred tersebut menunjuk ke arah sebuah lokasi di dekat sungai kecil sebelum akhirnya menghilang. Tentu saja penampakan itu menakui Farley. Namun pria itu kemudian mencoba menceri tahu kebenarannya.
Jasad Fred kemudian ditemukan terkubur dalam sebuah galian yang tak begitu dalam. Lokasinya persis seperti yang telah ditunjukkan hantu Fred. Jasadnya telah membusuk dengan sisa darah. Berkat penemuan ini, George Worral akhirnya mengakui bahwa dirinya lah yang telah membunuh Fred.
7. Hantu Ashley Howley Mendatangi Cenayang
Ashley Howley baru berusia 20 tahun saat kekasihnya yang psikopat membunuhnya dan menyembunyikan jasadnya dengan menyemennya dan menguburnya di dekat rumah ayahnya. Polisi kemudian mencurigai Robert P. MacMichael terlibat dalam pembunuhan ini karena pria itu tiba-tiba saja menghilang. Anjing pelacak dan beberapa tim penceri telah dikerahkan, namun hasilnya nihil.
Arwah Howley mengunjungi seorang cenayang sebagai perantara yaitu Kristy Robinett saat wanita itu tidur dan memberinya detail yang mengerikan tentang pembunuhan Howley, termasuk di mana jasad Howley berada. MacMichael kemudian mengakui perbuatannya setelah jasad Howley ditemukan. Rupanya kekasihnya yang psikopat itu juga membunuh ibunya dan juga kekasihnya yang lain.
Posting Komentar untuk "7 Kisah Para Korban Pembunuhan yang Memecahkan Kasusnya Sendiri"