Gregor MacGregor dan Kisah Koloni Palsu Poyais
Ada sebuah kisah penipuan luar biasa yang pernah terjadi pada abad ke 19. Seorang mantan prajurit Skotlandia mengklaim bahwa dirinya adalah Pangeran sebuah koloni bernama Poyais. Seperti judul di atas, koloni tersebut hanyalah koloni palsu. Penipuan ini berdampak bukan hanya kerugian materi namun juga sampai tewasnya ratusan orang. Dan inilah kisahnya...
Kisah Gregor MacGregor ini sungguh cerita yang mencengangkan mengenai bagaimana seseorang mampu melakukan penipuan besar-besaran, namun di akhir hayatnya justru dielu-elukan sebagai seorang pahlawan. Bahkan pemakamannya dilangsungkan dengan cara militer penuh penghormatan. Apakah kalian penasaran?
Baiklah, sebelum membahas mengenai koloni palsu bernama Poyais yang dikarang oleh MacGregor kita akan sedikit mengenal siapa pria ini sebenarnya.
Baiklah, sebelum membahas mengenai koloni palsu bernama Poyais yang dikarang oleh MacGregor kita akan sedikit mengenal siapa pria ini sebenarnya.
Gregor MacGregor adalah seorang tentara, petualang, sekaligus penipu ulung. Ia lahir di Britania Raya pada tahun 1786. MacGregor menjadi tentara Inggris pada tahun 1803-1810 dan bergabung dalam Perang Peninsular. Ia juga pernah berpartisipasi dalam Perang Kemerdekaan Venezuela tahun 1812, di mana dirinya berhasil menjadi jenderal.
Gregor MacGregor |
Karir militer MacGregor terus menanjak. Pada tahun 1817 ia bersama dengan pasukannya berhasil merebut Amelia Island di bawah mandat agen revolusioner untuk menaklukkan wilayah Florida dari cengkraman Spanyol. Hasilnya, ia sukses merebut Florida, bahkan sempat memproklamirkan wilayah itu menjadi Republik Florida.
Pada tahun 1821, MacGregor hendak kembali ke Inggris. Pada saat itulah ia mengklaim bahwa dirinya telah dijadikan Cazique of Poyais. Cazique dalam bahasa Spanyol-Amerika berarti kepala suku. MacGregor sendiri tampaknya lebih suka disebut Pangeran Poyais (Prince of Poyais). Ia diangkat langsung oleh Raja George Frederic Augustus dari Mosquito Coast di Teluk Honduras.
Lokasi Poyais |
Menurut pengakuannya, pada tanggal 29 April 1820, George Frederic Augustus menandatangani sebuah dokumen di mana di sana tertuang bahwa MacGregor mewarisi wilayah Mosquito seluas 8.000.000 acre (12.500 mil2 atau 32.375 km2).
Wilayah ini lebih luas daripada Wales di Inggris dan memiliki sumber daya yang luar biasa melimpah serta tanah yang subur. Tak hanya itu, tempat ini disebut bebas dari ancaman penyakit tropis yang kala itu menjadi momok menakutkan bagi orang-orang Eropa.
Wilayah ini lebih luas daripada Wales di Inggris dan memiliki sumber daya yang luar biasa melimpah serta tanah yang subur. Tak hanya itu, tempat ini disebut bebas dari ancaman penyakit tropis yang kala itu menjadi momok menakutkan bagi orang-orang Eropa.
Pelabuhan Black River di Teritorial Poyais yang diambil dari The Sketch of Mosquito Shore |
MacGregor juga mengklaim telah membentuk pemerintahan demokrasinya sendiri lengkap dengan angkatan perang. Bisa dikatakan ini merupakan sebuah negara baru. Jadi ia mempromosikan tempat tersebut hingga mengundang para investor yang tertarik untuk menanamkan uangnya pada investasi ini.
Selain menarik minat sejumlah investor, dirinya juga menawarkan orang-orang untuk menjadi penduduk tetap di sana. MacGregor bahkan menjual lahan seluas 1 acre seharga 3 shilling dan 3 pence, sebuah harga yang sangat murah. Ia juga berhasil mendapatkan pinjaman sebesar 200.000 poundsterling untuk kepentingan pemerintahan negara Poyais.
Surat Pinjaman Poyais |
MacGregor kemudian juga mempublikasikan sebuah buku panduan berjudul "Sketch of the Mosquito Shore, including The Territory of Poyais, Descriptive of the Country" yang ditulis oleh Kapten Thomas Strangeways. Buku ini berisikan penjelasan mengenai wilayah Poyais beserta dengan keuntungan menggiurkan bagi calon investor yang akan berinvestasi.
The Sketch of Mosquito Shore |
Ratusan orang tertarik dan akhirnya menginvestasikan uang mereka. Pada tahun 1822-1826 sekitar 250 orang investor dan calon penghuni baru Poyais diundang datang ke sana. Sebuah kapal bernama Honduras Packet akhirnya membawa mereka ke Poyais. Di dalam kapal juga memuat peti penuh dengan Dollar Poyais, mata uang yang dikatakan berlaku di sana. Para investor dan juga turis berbondong-bondong menukarkan uang poundsterling mereka.
Dollar Poyais |
Namun apa yang mereka dapati sungguh di luar harapan. Sesampainya di lokasi yang disebut-sebut sebagai dunia baru itu, mereka mendapati kenyataan bahwa tempat itu hanyalah hutan belantara yang tak tersentuh. Sama sekali tak ada pemukiman seperti yang dikatakan sebelumnya. Hanya ada gubuk sementara.
Tak dapat dibayangkan bagaimana perasaan para investor dan calon penghuni baru Poyais. Harapan mereka yang runtuh harus ditambah lagi dengan penyakit tropis yang mulai menyerang mereka. Satu per satu tewas. Bahkan seorang pria memutuskan untuk bunuh diri setelah menghabiskan seluruh uang tabungannya demi membeli sebidang tanah di Poyais. Lebih dari separuh dari mereka tewas, hingga akhirnya diselamatkan oleh sebuah kapal yang melintas dan membawa mereka yang selamat ke British Honduras.
Sementara itu MacGregor telah menetap di Prancis dan tengah mencari korban baru. Anehnya, penipuannya yang tidak hanya merugikan secara materi, namun juga telah menewaskan ratusan orang ini tak terendus.
Namun ia akhirnya ditangkap dan menjalani masa tahanan yang sangat singkat yaitu 6 bulan, Desember 1825-Juli 1826 di La Force Prison, Paris.
Pada tahun 1838, MacGregor pindah ke Venezuela, di mana dirinya disambut bak pahlawan karena dahulunya ia ikut berperan dalam Perang Kemerdekaan Venezuela. Ia tinggal di Caracas hingga akhir hayatnya tahun 1845, di usia 58 tahun. Pemakamannya dilangsungkan secara militer di Caracas Cathedral.
Posting Komentar untuk "Gregor MacGregor dan Kisah Koloni Palsu Poyais"