Misteri Hilangnya Bob Freeberg, Pilot Amerika yang Berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia
"Pada suatu hari seorang pemuda muncul entah dari mana. Ia memperkenalkan dirinya. Namaku Bob Freeberg. Aku orang Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh simpati pada perjuangan Anda. Bantuan apa yang dapat kuberikan?"
(Petikan dalam biografi Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adams)
Pria itu bernama Bobby Earl Freeberg. Bob yang berasal dari Parsons, Kansas, ini adalah seorang mantan penerbang tempur Angkatan Laut Amerika Serikat pada era Perang Dunia II. Tak lama setelah PDII usai, ia kemudian menjadi seorang pilot carter komersil Filipina CALI (Commercial Airlines Incorporated).
Bob Freeberg |
Saat berada di Singapura, Bob bertemu dengan Petit Muharto Kartodirdjo, seorang co-pilot Indonesia. Kepadanyalah Bob menyatakan kesediaannya untuk membantu Indonesia dengan kemampuan yang dimilikinya. Bersama dengan Petit, Bob kemudian mulai melakukan penerbangan menembus blokade udara Belanda membantu rakyat Indonesia.
Beberapa kliping tentang Petit Muharto |
Bob membantu menyelundupkan ke luar negeri beberapa komoditas Indonesia seperti karet, candu, kina, perak, hingga emas. Kemudian ia akan membawa pakaian, obat-obatan, dan senjata ke Indonesia. Bob juga banyak membantu TNI dalam operasi militer.
Saat itu Indonesia belum memiliki satu pun juga pesawat angkut sendiri. Lalu Bob berinisiatif untuk menabung dan membeli sebuah pesawat angkut DC-3 Dakota. Sebagai catatan, setelah perang pasifik banyak pesawat-pesawat yang dijual secara bebas kepada publik. Salah satu dari pesawat inilah yang kemudian dibeli oleh Bob. Pesawat ini kemudian diregistrasikan dengan nama RI-002 dan menjadi pesawat kargo pertama yang dimiliki Indonesia.
Pesawat kargo Douglas DC-3 yang diregistrasi menjadi RI 002 |
Pada tanggal 17 Oktober 1947, Bob menerbangkan pesawat RI-002 dari bandara Maguwo ke Kotawaringin, Kalimantan Tengah. Bob juga seringkali mengantarkan Presiden Soekarno berkeliling Sumatera untuk meminta sumbangan rakyat untuk membantu perjuangan bangsa Indonesia. Rakyat Aceh kala itu menyumbang 20 kg emas yang kemudian digunakan untuk membeli sebuah pesawat Dakota. Pesawat itu dinamakan Seulawah yang berarti Gunung Emas. Pesawat inilah yang kemudian diregistrasi dengan nomor RI-001.
Bob Freeberg memang berstatus sebagai pilot komersil. Namun sejatinya ia terlibat dalam perjuangan bangsa Indonesia. Dirinya tak pernah rela bangsa ini mendapatkan perlakuan keji dari penjajah Belanda. Ia begitu mencintai tanah air ini, seperti dalam setiap surat-surat yang dikirimkannya kepada keluarganya di Parsons.
Pada tahun 1948, Presiden Soekarno menugaskan salah seorang orang kepercayaannya, Samaun Bakri untuk mengambil emas seberat 20 kg dari Cikotok, Banten. Rencananya emas sebanyak itu akan digunakan untuk pembelian beberapa pesawat ke India.
Samaun Bakri |
Pagi hari tanggal 30 September 1948 pesawat lepas landas dari pangkalan udara Maguwo, Yogyakarta. Rencananya pesawat RI-002 tersebut akan menuu ke lapangan udara Gorda di Tangerang menuju ke Tanjung Karang, Lampung. Rencananya setelah dari Tanjung Karang, pesawat akan melanjutkan perjalanan ke Bukit Tinggi sebelum akhirnya terbang ke India.
Pesawat itu sendiri mengangkut 5 kru dan satu penumpang. Bob Freeberg bertindak sebagai pilot ditemani oleh co-pilot Bambang Saptoadji. Ada pula seorang co-pilot cadangan bernama Santoso. Bersama mereka juga ikut seorang ahli teknis bernama Sumadi dan seorang operator radio, Suryatman. Pesawat itu membawa beberapa perlengkapan medis dan juga membawa 20 kg emas yang didapatkan di Cikotok. Namun malangnya pesawat itu dikabarkan menghilang pada tanggal 1 Oktober 1948.
Berita hilangnya pesawat RI 002 |
Pada tanggal 14 April 1978 atau 30 tahun setelah kecelakaan naas itu, seorang petani menemukan bangkai pesawat tersebut. Pesawat itu jatuh di Bukit Punggur, Lampung Utara. Semua kerangka jenazah penumpang pesawat berhasil ditemukan, kecuali kerangka jenazah Bobby Earl Freeberg. Selain itu pula 20 kg emas yang dibawa saat perjalanan raib tanpa jejak.
Reruntuhan pesawat RI 002 yang ditemukan di semak-semak |
Jenazah para kru pesawat RI 002 yang berhasil ditemukan kemudian dimakamkan sebagai pahlawan di Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang, Bandar Lampung pada 22 Juni 1978.
Presiden Soekarno dalam biografinya yang ditulis oleh Cindy Adams mengungkapkan rasa kehilangannya atas kepergian Bob yang banyak membantu dan juga ikut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia pada masa awal revolusi kemerdekaan.
"Dia mengalami kecelakaan saat aku mengirimnya untuk membawa uang guna membantu gerilya di Sumatera. Tak pernah aku akan melupakan kawanku orang Amerika, Bob Freeberg."
Keponakan Bob Freeberg, Marsha Freeberg Bickham yakin pamannya tidak meninggal dalam kecelakaan pesawat itu. Ia percaya bahwa pamannya berhasil selamat dari kecelakaan namun berhasil ditangkap dan ditahan oleh Belanda. Ia kemungkinan besar meninggal sebagai tahanan Belanda.
Menurut Marsha, tak lama setelah pesawat RI-002 menghilang, seorang senator asal Kansas bernama Clyde Reed mengatakan kepada orang tua Bob bahwa putranya tersebut masih hidup dan mereka tengah mengusahakannya untuk bisa keluar dari penjara. Namun kepastian nasib Bob tak diketahui lagi setelah itu karena sang senator meningga dunia setahun kemudian karena pneumonia.
Referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Freeberg
https://www.kaskus.co.id/thread/53e556e231e2e60a228b45c6/mengenal-bob-earl-freeberg--pilot-amerika-yang-membantu-kemerdekaan-indonesia/
Nemu situs keren ini..
BalasHapusHalo Rico! Selamat datang di blog Merinding ^^
Hapus