7 Ekspedisi Penjelajahan yang Berakhir Tragis
Kita tentu mengenal penjelajah-penjelajah terkenal dunia, sebut saja Columbus, Marcopolo, hingga Vasco da Gama yang secara gemilang mampu mencatat nama mereka sebagai penjelajah tersohor dunia setelah berhasil menemukan tempat-tempat baru.
Sebenarnya aktivitas para penjelajah yang berpetualang mencapai wilayah-wilayah yang belum dijajaki sebelumnya sungguh penuh dengan resiko. Para penjelajah harus berhadapan dengan kondisi alam dan iklim yang tak bersahabat, hewan-hewan buas, penduduk lokal, hingga ancaman penyakit yang kemungkinan besar dampat membawa dampak hilangnya mereka tanpa jejak hingga yang terburuk berupa kematian.
Dalam sejarah terdapat kisah-kisah ekspedisi penjelajahan yang gagal. Para penjelajah ini bukan hanya gagal namun juga harus berhadapan dengan akhir kisah tragis dalam hidup mereka. Beberapa hilang bak ditelan bumi, sementara sebagian lagi ditemukan dalam kondisi naas. Berikut ini adalah 7 ekspedisi penjelajahan yang berakhir tragis.
1. Ekspedisi Franklin
Pada 19 Mei 1845 Sir John Franklin bersama dengan 110 awak kapal berangkat dari Inggris membawa misi menemukan jalur baru yang belum terpeakan di sekitar wilayah Kutub Utara. Dengan menggunakan dua kapal modern bernama Erebus dan Terror rombongan berangkat. Tak ada halagnan berarti selama di perjalanan hingga pada suatu hari kapal mengalami kerusakan dan terperangkapdi wilayah es membeku di Selat Victoria, Kutub Utara.
Para kru kapal terakhir terlihat oleh rombongan kapal penangkap paus pada 26 Juni 1845 sebelum akhirnya seluruh awak kapal beserta sang kapten, Franklin, dinyatakan hilang. Pecarian besar-besaran pun dilakukan guna menemukan jejak kru kapal selama bertahun-tahun, sampai akhirya tiga jenazah kru kapal ditemukan dalam keadaan telah menjadi mumi.
Baca selengkapnya : Insiden Ekspedisi Franklin
2. Salomon August Andree
Salomon August Andree adalah fisikawan, insinyur, dan penjelajah kutub asal Swedia. Pada tahun 1897, ia dengan berani melakukan ekspedisi berbahaya yang disebut juga Polar Expedition. Ekspedisi itu mencoba untuk mencapai Kutub Utara dengan menggunakan balon udara, sesuatu yang belum pernah dilakukan siapa pun saat itu.
Andree lalu berangkat bersama dengan dua orang rekannya. Rencana ekspedisi ini sebenarnya sudah berbahaya sejak awal. Banyak orang yang menduga saat itu balon udara tersebut tak akan pernah mampu mencapai wilayah Kutub Utara. Namun Andree tetap pada keyakinannya dan berharap ekspedisi itu berhasil.
Hanya setelah 10 jam mengudara, balon udara tersebut sudah bermasalah. Saat itu mereka harus menghadapi cuaca buruk, badai dan angin kencang yang menerpa tampaknya tak mampu ditoleransi oleh balon udara yang telah jauh hari mereka persiapkan. Parahnya lagi hujan dari badai itu menciptakan es di dalam balon udara. Segera saja mereka harus mendarat darurat di permukaan es setelah melalui perjalanan sejauh 300 mil.
Membutuhkan waktu 2 bulan peralan sebelum akhirnya tiga orang ini mampu mencapai White Island yang terletak tak jauh dari Svalbard. Namun naasnya mereka tewas karena mengkonsumsi daging beruang kutub.
3. Abubakari
Pada tahun 1310, penguasa Mali di barat Afrika bernama Abubakari II saat itu memberangkatkan 400 kapal untuk melakukan penjelajahan dan menemukan wilayah baru. Ratusan kapal yang memuat para awak beserta persediaan makanan dalam jumlah besar itu kemudian berangkat. Namun sayangnya pada ekspedisi pertama ini, Abubakari gagal.
Abubakari menolak kegagalannya itu dan berusaha kembali setelah dirinya turun tahta. Dengan armada lebih dari 2000 kapal Abubakari kembali menemukan ekspedisi. Namun pada penjelajahannya kali ini, ia beserta krunya menghilang.
Ada banyak spekulasi mengenai nasib Abubakari, salah satunya mempercayai mantan penguasa Mali ini sebenarnya telah berhasil mencapai pantai Brasil. Sekitar 200 tahun kemudian saat Columbus datang ke Amerika Selatan, ia menemukan senjata yang diduga berasal dari Afrika barat. Apakah itu milik orang-orang Abubakari?
4. Percy Fawcett
Letnan Kolonel Percy Fawcett adalah penjelajah asal Inggris. Pada tahun 1920 ia menemukan sebuah manuskrip di Perpustakaan Nasional Rio de Jeneiro yang berisikan kisah ekspedisi penjelajah Portugis yang mengklaim telah menemukan dinding sebuah kota peradaban tersembunyi yang kemudian dikenal dengan The Lost City of Z di hutan Amazon.
Fawcett kemudian mulai memetakan rencana untuk menemukan peradaban kuno yang hilang tersebut. Ekspedisi pertama dan kedua yang dilakukan tahun 1921 gagal total dengan kenyataan yang harus dihadapi bahwa medan yang dilalui sangat berat dengan ancaman binatang buas, suku setempat, dan juga penyakit mematikan.
Akhirnya pada tahun 1925 ekspedisi ketiga dilakukan dengan persiapan yang jauh lebih matang dari sebelumnya. Namun ekspedisi yang juga menyertakan putra tertua Fawcett beserta dengan sahabat karibnya itu berakhir dengan hilangnya sang penjelajah beserta dengan seluruh timnya.
Baca selengkapnya : Percy Fawcett dan Ekspedisi Maut Pencarian Kota Z yang Hilang
5. Gaspar dan Miguel Corte-Real
Gaspar dan Miguel Corte-Real adalah dua bersaudara penjelajah asal Portugis. Keduanya melakukan pelayaran dengan dana dari kerajaan Portugis.
Pada tahun 1500 Raja Manuel I mengirim mereka untuk melakukan penjelajahan dan mencari wilayah utara dan Asia. Dalam ekspedisi itu mereka berhasil mencapai Greenland yang mereka percayai sebagai Asia Timur. Pelayaran kedua kemudian dijalankan Gaspar bersama timnya pada tahun 1501. Namun pada pelayaran ini Gaspar menghilang.
Setahun kemudian saudaranya, Miguel Corte-Real mencari keberadaan Gaspar yang hilang, namun sayangnya bukannya menemukan jejak saudaranya itu, Miguel juga ikut menghilang.
6. Panfilo de Narvaez
Narvaez adalah penakluk asal Spanyol dan juga pemburu harta karun Amerika. Ia berlayar ke Florida dengan 600 orang pria dengan menggunakan 5 buah kapal. Namun dalam pelayarannya itu kapal mereka diterjang badai, sehingga sejumlah kapal mengalami kerusakan. Akhirnya perjalanan dihentikan sementara.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan dan berhasil mencapai pantai Florida. Namun rupanya suku lokal setempat tengah berselisih sehingga menyebabkan situasi memanas dan sangat berbahaya. Mengetahui hal ini Narvaez kemudian memilih naik rakit bersama dengan beberapa awak dan berlayar ke lautan. Namun malangnya ia tak pernah terlihat lagi setelah itu.
7. Donner Party
Donner Party atau Donner Reed party adalah ekspedisi yang dipimpin oleh penjelajah Amerika bernama George Donner dan James F. Reed. Pada Mei 1846, mereka merencanakan perjalanan ke California dengan kereta kuda. Namun rupanya ekspedisi itu sungguh berat sehingga menyebabkan banyak anggota yang tewas. Bahkan dari 84 orang, hanya tersisa 48 yang bertahan hidup.
Sebuah kisah ironis sekaligus mengerikan akhirnya terungkap. Saat mereka mulai kehabisan cadangan bahan makanan dan mulai dilanda kelaparan hebat, satu per satu mulai melakukan praktik kanibalisme. Ya, mereka memakan daging temannya sendiri. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu ekspedisi paling tragis dalam sejarah Amerika.
Posting Komentar untuk "7 Ekspedisi Penjelajahan yang Berakhir Tragis"