Kisah Misterius Vera Renczi
Seorang wanita duduk terpekur di antara peti-peti mati di sebuah ruangan bawah tanah. Dengan lirih ia mengatakan pada polisi yang menginvestigasi, "Ini putraku. Ia mengancam akan melaporkanku". Peti-peti mati itu berjumlah 35 buah dan semuanya berisikan mayat pria yang dulu pernah bersamanya...
Ada banyak kasus pembunuhan berantai yang ada di dunia. Pelakunya kebanyakan pria, namun tak sedikit juga dilakoni oleh wanita. Perbedaannya adalah jika wanita maka cenderung akan melakukan pembunuhan pada orang-orang terdekatnya, bisa anggota keluarganya, pasangannya, sampai anak-anaknya sendiri.
Salah satu kasus pembunuh berantai wanita di dunia adalah kasus Vera Renczi. Wanita ini biasa dijuluki Black Widow karena seringkali memakai pakaian serba hitam. Laporan awal kasusnya pernah dipublikasikan di Amerika Serikat pada Mei tahun 1925.
Vera Renczi, Sang Pembunuh Berantai
Ada banyak kasus pembunuhan berantai yang ada di dunia. Pelakunya kebanyakan pria, namun tak sedikit juga dilakoni oleh wanita. Perbedaannya adalah jika wanita maka cenderung akan melakukan pembunuhan pada orang-orang terdekatnya, bisa anggota keluarganya, pasangannya, sampai anak-anaknya sendiri.
Salah satu kasus pembunuh berantai wanita di dunia adalah kasus Vera Renczi. Wanita ini biasa dijuluki Black Widow karena seringkali memakai pakaian serba hitam. Laporan awal kasusnya pernah dipublikasikan di Amerika Serikat pada Mei tahun 1925.
Vera Renczi, Sang Pembunuh Berantai
Namanya Vera Renczi, tetapi nama aslinya tidak pernah diketahui. Ia lahir di Bucharest, Rumania pada tahun 1903. Vera terlahir bukan dari keluarga biasa. Ia merupakan putri keluarga kaya raya, ayahnya adalah pengusaha sukses yang juga merupakan keturunan kaum bangsawan Hungaria.
Vera dibesarkan dengan sangat mewah. Ia memiliki kehidupan yang mudah dan serba berkecukupan. Saat menginjak usia 13 tahun, ibunya yang berasal dari Rumania, meninggal dunia. Ia dan ayahnya kemudian pindah ke Berkerekul, sebuah kota yang dulu berada di Yugoslavia. Di sana mereka memulai kehidupan yang baru.
Namun rupanya Vera tumbuh menjadi gadis yang tak suka dikekang. Ia biasa terlihat pergi bersama banyak pria, terutama pria yang usianya jauh lebih tua. Bahkan pernah suatu ketika ia kabur dari sebuah asrama pria pada tengah malam. Ayahnya sungguh gusar dengan perangai putrinya yang buruk. Jadi saat Vera memperkenalkan seorang pria untuk dinikahinya, ayahnya sangat lega. Walaupun pria itu berusia jauh lebih tua dari Vera yang bahkan belum genap berusia 20 tahun saat itu.
Pria itu adalah seorang bankir Austria bernama Karl Schick. Tak lama setelah pernikahannya, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Lorenzo. Kehidupan pernikahan mereka relatif harmonis, sampai pada akhirnya sang suami terlihat sangat sibuk bekerja hingga kerap pulang larut malam.
Vera yang melihat hal ini segera menuduh suaminya berselingkuh, meskipun tak pernah ada bukti. Para tetangganya mencemooh Vera karena tahu pria itu adalah pria yang dikenal baik di lingkungannya.
Pada suatu malam, karena kecemburuan yang tak beralasan, ia meracuni sang suami. Ia menaburkan racun arsenik ke dalam wine pada makan malam. Karl Schick tewas setelah menenggak wine tersebut. Namun kepada keluarga, teman-teman, dan tetangganya, Vera mengaku bahwa sang suami pergi begitu saja dan telah menelantarkan dirinya dan putranya demi wanita lain. Karena Karl tak pernah muncul, dan pastinya tak akan pernah muncul, para tetangga mulai mempercayai cerita Vera.
Selang setahun kemudian tiba-tiba Vera mengatakan kepada orang-orang bahwa suaminya, Karl Schick telah meninggal dunia karena kecelakaan mobil. Semua orang mempercayainya. Tak ada yang menyadari bahwa pria itu sebenarnya berada di ruang bawah tanah rumahnya, terbujur kaku di dalam sebuah peti mati.
Setelah resmi menjanda, Vera kemudian bebas berkeliaran mencari pria-pria di jalanan kota Berkerekul. Ia berkencan dengan banyak pria, hingga akhirnya ia bertemu dengan Josef Renczi yang kemudian menjadi suaminya, sekaligus suami terakhirnya. Nama belakang Vera diambil dari nama suami keduanya ini.
Pernikahan Vera dan Josef hanya bertahan beberapa bulan. Sama seperti suami terdahulunya, Josef tiba-tiba menghilang dan Vera memberitahukan pada tetangga dan temannya bahwa Josef pergi begitu saja meninggalkannya. Padahal yang terjadi adalah pria itu tewas diracun dan mayatnya diletakkan di ruang bawah tanah rumahnya.
Pada suatu hari Vera menghadiri sebuah pesta. Di sana ia melihat seorang bankir muda dan tampan. Namun sang bankir telah beristri. Vera tak patah arang. Ia mencari segala macam cara agar pria itu jadi miliknya. Berbekal dengan kecantikannya, Vera kemudian berhasil menggaet bankir muda itu dan berhubungan dengannya, secara sembunyi-sembunyi.
Namun kemudian istri bankir itu hamil, karena itulah bankir itu kemudian berniat untuk menyudahi hubungan terlarangnya dengan Vera. Ia kemudian pergi menemuinya. Tetapi rupanya itu adalah petemuan terakhir mereka. Bankir itu mati di tangan Vera yang sekarang telah menjadi pembunuh berantai.
Istri bankir itu kemudian curiga karena sang suami tak pernah kembali ke rumah. Ia telah menaruh curiga pada Vera. Segera saja istri bankir itu menghubungi polisi yang segera melakukan penyelidikan pada Vera. Tetapi pada penyelidikan awal polisi tak mendapatkan apa pun. Jadi kasus itu ditutup.
Namun rupanya istri bankir itu tak menyerah. Ia mencari segala informasi tentang Vera dari para tetangga dan teman-temannya. Ia berkeliling di sekitar kediaman wanita itu. Ia juga berhasil mengumpulkan bukti bahwa Vera terlibat dalam kasus menghilangnya puluhan pria.
Polisi kemudian kembali membuka kasus ini. Mereka memeriksa rumah Vera Renczi. Mereka terkejut mendapati puluhan peti mati di ruangan bawah tanah. Peti itu semuanya berjumlah 35 peti dengan mayat manusia di dalamnya. Salah satu peti mati berisikan anak laki-laki.
Pada saat penggerebekan, polisi menemukan Vera duduk terpekur di antara peti-peti tersebut. Saat polisi menanyainya, Vera berkata dengan lirih sambil menunjuk sebuah peti berisikan mayat anak laki-laki, "Ini anakku. Ia mengancam akan melaporkanku". Setelah diselidiki mayat anak laki-laki itu tak lain adalah Lorenzo, putra Vera Renczi dari pernikahan pertamanya. Lorenzo adalah korban Vera yang ke 12.
Ketika ditanyai apa yang membuatnya begitu tega menghabisi pria-pria yang dulu dicintainya, Vera menjawab bahwa ia tak ingin pria yang dicintainya itu pergi meninggalkannya demi wanita lain. Ia juga mengatakan ingin tetap "menjaga" pria-pria itu bersama dengannya selamanya.
Vera Renczi dijatuhi hukuman penjara. Beberapa tahun kemudian ia menjadi gila. Ia seringkali terlihat menghabiskan waktu dengan tertawa dan berbicara dengan para kekasihnya yang sudah tiada. Beberapa tahun kemudian sang pembunuh berantai itu meninggal dunia di dalam penjara.
Pada suatu hari Vera menghadiri sebuah pesta. Di sana ia melihat seorang bankir muda dan tampan. Namun sang bankir telah beristri. Vera tak patah arang. Ia mencari segala macam cara agar pria itu jadi miliknya. Berbekal dengan kecantikannya, Vera kemudian berhasil menggaet bankir muda itu dan berhubungan dengannya, secara sembunyi-sembunyi.
Namun kemudian istri bankir itu hamil, karena itulah bankir itu kemudian berniat untuk menyudahi hubungan terlarangnya dengan Vera. Ia kemudian pergi menemuinya. Tetapi rupanya itu adalah petemuan terakhir mereka. Bankir itu mati di tangan Vera yang sekarang telah menjadi pembunuh berantai.
Istri bankir itu kemudian curiga karena sang suami tak pernah kembali ke rumah. Ia telah menaruh curiga pada Vera. Segera saja istri bankir itu menghubungi polisi yang segera melakukan penyelidikan pada Vera. Tetapi pada penyelidikan awal polisi tak mendapatkan apa pun. Jadi kasus itu ditutup.
Namun rupanya istri bankir itu tak menyerah. Ia mencari segala informasi tentang Vera dari para tetangga dan teman-temannya. Ia berkeliling di sekitar kediaman wanita itu. Ia juga berhasil mengumpulkan bukti bahwa Vera terlibat dalam kasus menghilangnya puluhan pria.
Polisi kemudian kembali membuka kasus ini. Mereka memeriksa rumah Vera Renczi. Mereka terkejut mendapati puluhan peti mati di ruangan bawah tanah. Peti itu semuanya berjumlah 35 peti dengan mayat manusia di dalamnya. Salah satu peti mati berisikan anak laki-laki.
Pada saat penggerebekan, polisi menemukan Vera duduk terpekur di antara peti-peti tersebut. Saat polisi menanyainya, Vera berkata dengan lirih sambil menunjuk sebuah peti berisikan mayat anak laki-laki, "Ini anakku. Ia mengancam akan melaporkanku". Setelah diselidiki mayat anak laki-laki itu tak lain adalah Lorenzo, putra Vera Renczi dari pernikahan pertamanya. Lorenzo adalah korban Vera yang ke 12.
Ketika ditanyai apa yang membuatnya begitu tega menghabisi pria-pria yang dulu dicintainya, Vera menjawab bahwa ia tak ingin pria yang dicintainya itu pergi meninggalkannya demi wanita lain. Ia juga mengatakan ingin tetap "menjaga" pria-pria itu bersama dengannya selamanya.
Vera Renczi dijatuhi hukuman penjara. Beberapa tahun kemudian ia menjadi gila. Ia seringkali terlihat menghabiskan waktu dengan tertawa dan berbicara dengan para kekasihnya yang sudah tiada. Beberapa tahun kemudian sang pembunuh berantai itu meninggal dunia di dalam penjara.
Referensi :
http://www.unmyst3.com/2013/03/vera-renczi.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Vera_Renczi
http://www.unmyst3.com/2013/03/vera-renczi.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Vera_Renczi
Posting Komentar untuk "Kisah Misterius Vera Renczi"