Kasus Misterius Julia Wallace
Salah satu "impossible murder" yang masih misterius dan belum terpecahkan adalah kasus pembunuhan yang terjadi di Inggris pada tahun 1931. Pembunuhan yang terjadi di ruang tertutup ini adalah salah satu "cold case" yang paling menarik perhatian. Bahkan penulis novel detektive terkenal Dorothy L. Sayers menaruh minat besar pada kasus ini.
Hanya berjarak kurang dari dua tahun setelah Amerika dihebohkan dengan kasus pembunuhan ruangan tertutup, di mana seorang pria pemilik Laundry bernama Isador Fink ditemukan tewas di apartemennya, di Inggris, kasus pembunuhan ruang tertutup yang hampir serupa kembali terjadi.
Baca juga : Kasus Isidor Fink, Misteri Pembunuhan di Ruang Tertutup
Pada tanggal 21 Januari 1931, terjadi pembunuhan pada seorang ibu rumah tangga bernama Julia Wallace di Liverpool, Inggris. Ia ditemukan tewas mengenaskan di ruang tamu rumahnya seorang diri. Anehnya, rumah itu dalam keadaan tertutup rapat dan terkunci dari dalam.
Julia Wallace |
William Herbert Wallace, 52 tahun, suami Julia adalah seorang salesman asuransi Prudential. Bersama dengan istrinya, mereka menempati sebuah rumah di 29 Wolverton Street, Liverpool. William juga merupakan anggota klub catur populer, Liverpool Central Chess Club.
William Herbert Wallace |
Sang suami kemudian dituduh sebagai dalang atas pembunuhan tersebut. Sang suami membantah tuduhan bahwa dirinya telah menghabisi nyawa istrinya sendiri. Menurut kesaksiannya, ada hal ganjil yang seolah sengaja menempatkannya sebagai terduga pembunuh. Hal ganjil itu dimulai dua hari sebelumnya.
Pada tanggal 19 Januari 1931 malam, di cafe lokal yang bersebelahan dengan klub catur yang biasa didatangi William, terdengar panggilan telepon masuk yang ditujukan pada pada dirinya. Saat itu William belum datang, jadi pegawai cafe yang menerima telepon.
Tak lama kemudian William datang. Pegawai tadi pun menyampaikan pesan dari penelepon yang mengaku bernama R.M Qualtrough. Penelepon itu berpesan agar William datang menemuinya untuk membicarakan mengenai polis asuransi. William diminta datang ke rumahnya di 25 Menlove Gardens East pada malam berikutnya.
Klub Catur |
William tidak pernah mendengar alamat itu sebelumnya, begitu pun dengan sang penelepon R.M Qualtrough. William juga belum pernah mendapat panggilan telepon di klub catur sebelumnya. Sebenarnya ia enggan untuk memenuhi permintaan itu. Namun saat itu adalah masa depresi di Inggris. Jadi demi untuk memperoleh komisi, William akhirnya berangkat juga. Ia meninggalkan istrinya, Julia di rumah.
Pukul 7.30 malam itu William berangkat menuju alamat yang dimaksud. Sesampainya di Menlove Garden, William bingung, karena alamat yang dimaksud sama sekali tak ada. Ada banyak Menlove Garden, namun Menlove Garden North, South, dan West. Sama sekali tidak ada Menlove Garden East seperti alamat yang dimaksud. William hilir mudik bertanya ke sana-sini. Ia juga bertanya pada seorang pemilik toko dan seorang polisi yang tengah bertugas, namun alamat itu rupanya fiktif.
William kemudian memutuskan kembali ke rumah. Sesampainya di rumah, ia menemukan pintu depan terkunci dari dalam. Saat itu kebetulan pasangan John dan Florence Johnston, tetangga Wallace melihatnya tengah kebingungan di depan rumah. William kemudian berhasil masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang dengan kunci cadangan, karena pintu belakang juga terkunci. Sementara itu pasangan Johnston menunggu di depan.
William masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah saat itu gelap gulita karena lampu dimatikan. William kemudian menyalakan lampu tengah dan terkejut setengah mati mendapati istrinya tewas dalam kondisi mengenaskan.
Julia terbujur kaku di ruang tengah. Darah berceceran di mana-mana hingga ke dinding. Uang sebesar 4 poundsterling yang tersimpan di lemari hilang. Diduga pelaku adalah perampok yang hendak menguasai harta benda korban. Namun kemudian kejanggalan ditemukan. Anehnya, selain uang 4 poundsterling tadi, tidak ada barang lainnya yang hilang, bahkan termasuk uang yang ada di dalam tas tangan Julia yang tergeletak di meja dapur masih tetap utuh. Selain itu juga tidak ada ruangan atau benda-benda lain yang diacak-acak.
William lalu memanggil pasangan Johnston meminta tolong. Pasangan inilah yang kemudian memanggil polisi. Sekitar 25 menit kemudian, dua petugas dari Merseyside Police datang. Dua orang petugas itu adalah Fred Williams dan Sergeant Breslin.
Kedua polisi ini menemukan di bawah tubuh Julia terdapat bekas mantel merek Macintosh yang terbakar. Selain itu juga ditemukan batangan logam dekat perapian yang diduga dijadikan alat untuk memukul kepala korban. Detektif Hubert Rory Moore yang datang tak lama setelah itu langsung mengarahkan dugaan pada William.
William Herbert ditahan |
Beberapa minggu kemudian, tanggal 22 Februari 1931 William ditangkap. Ia kemudian menjalani proses penyelidikan. Meskipun pada proses investigasi, beberapa saksi dihadirkan namun tetap saja William dinyatakan bersalah. Saksi-saksi itu antara lain, pemilik toko dan petugas polisi tempat William bertanya saat mencari alamat, serta pegawai cafe yang menerima panggilan telepon.
Pihak penuntut menduga bahwa William lah yang sebenarnya menelepon pada malam itu berpura-pura sebagai R.M Qualthrough yang memberikan alamat palsu. Lalu William sengaja pergi ke alamat itu sebagai alibi bahwa ia tidak berada di rumah pada saat kejadian. William tentu saja menolak tuduhan itu. Bahkan pegawai cafe yang menerima panggilan telepon itu bersikeras bahwa suara pria yang mengaku bernama Qualthrough itu sama sekali tak terdengar seperti suara William.
Namun William tetap dinyatakan bersalah dan dituntut hukuman gantung. Namun setelah mengajukan banding, ia akhirnya terbebas dari hukuman tersebut.
Setelah dinyatakan bebas, Wallace kemudian pindah dari Liverpool dan meninggal dunia tak lama setelah itu yaitu tahun 1933. Sampai saat ini kasus pembunuhan Julia Wallace masih misterius. Siapa sebenarnya R.M Qualthrough? Beberapa orang menduga bahwa dalag dibalik pembunuhan Julia Wallace adalah rekan kerja William yang dipecat karena tuduhan menggelapkan uang.
Kasus pembunuhan misterius Julia Wallace banyak mendapatkan perhatian. Salah satunya dari seorang penulis novel detektif kenamaan, sahabat Agatha Christie bernama Dorothy L. Sayers. Sayers bahkan menulis sebuah essay mengenai kasus ini yang bertajuk "The Murder of Julia Wallace".
Referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/William_Herbert_Wallace
https://www.theguardian.com/books/2013/oct/28/pd-james-murder-julia-wallace
Posting Komentar untuk "Kasus Misterius Julia Wallace"