Misteri Lubang Uang di Oak Island
Tiga orang remaja laki-laki pergi ke Oak Island untuk menjelajahi pulau. Saat sedang menikmati keindahan pulau itu, mereka tanpa sengaja menemukan sesuatu yang tidak biasa. Deretan pohon oak tumbang berjejer rapi. Di antara pohon-pohon itulah mereka menemukan sebuah lubang yang tertutup tanah liat. Di lubang inilah yang kemudian dipercaya tersimpan harta karun yang terus menjadi perburuan hingga hari ini...
Pulau Oak adalah sebuah pulau yang terletak di Lunenberg County, tepatnya di sebelah selatan pantai Nova Scotia, Kanada. Pulau pribadi yang memiliki luas 140 are (57 ha) ini sebenarnya hanyalah sebuah pulau biasa, bahkan tidak terdapat sumber daya alam yang cukup menonjol di pulau ini. Untuk dapat akses masuk ke dalamnya pun saat ini dibutuhkan izin khusus.
Namun ada keistimewaan di pulau ini yang membuatnya menjadi legendaris dan terkenal di seluruh dunia, terutama bagi para pemburu harta karun. Keistimewaan itu adalah pulau ini dipercaya sebagai lokasi terdapatnya lubang uang (money pit) yaitu sebuah lubang yang diduga berisikan harta karun.
Kisah legendaris lubang uang (money pit) ini berawal dari tahun 1795. Pada waktu itu ada 3 orang remaja laki-laki berusia 16 tahun bernama Daniel McInnis bersama dengan dua temannya John Smith dan Anthony Vaughn. Mereka bertiga sepakat untuk pergi berpetualang ke Pulau Oak. Dengan mengendarai kano ketiganya tiba di dermaga Smith's Cove.
Saat mereka sedang di perjalanan itulah tba-tiba mereka menyadari ada sesuatu yang aneh di tempat itu. Ada banyak sekali jejeran pohon oak yang tumbang di dalam hutan. Anehnya batang-batang pohon tersebut berjejer rapi dengan satu pohon oak tua masih tegak berdiri di tengahnya. Karena penasaran mereka pun mulai menyelidiki.
Mereka kemudian menemukan sebuah lubang yang ditutupi oleh dinding tanah liat di antara batang pohon yang tumbang tadi. Karena merasa sangat penasaran, ketiganya lalu membuka tutup tanah liat itu dan mulai menggali.
Setelah melakukan penggalian sampai ke kedalaman 3 meter, mereka menemukan potongan kayu yang disusun bersilangan. Tambah penasaran, mereka menggali lagi. Pada kedalaman 6 meter, ketiganya kembali menemukan dinding tanah liat seperti sebelumnya. Mereka meyakini bahwa memang ada sesuatu yang tersembunyi di dalam sana. Penggalian bahkan dilakukan sampai 8 tahun lamanya.
Pada tahun 1802, sebuah perusahaan bernama Onslow Company yang dipimpin oleh Simon Lynd merasa tertarik untuk meneliti adanya lubang uang di Oak Island. Ia bersama dengan pekerjanya lalu melakukan penggalian dengan teknologi yang tentu saja lebih modern. Mereka kemudian menggali sampai ke kedalaman 90 meter. Dan ajaibnya di setiap 10 meter, mereka menemukan lapisan penutup tanah liat seperti apa yang ditemukan oleh McInnis dan teman-temannya.
Pada kedalaman 100 meter akhirnya perusahaan ini memutuskan untuk menghentikan penggalian karena hanya mendapati lumpur dan air laut. Bertahun-tahun lamanya tidak ada lagi yang melakukan penggalian.
Penggalian kemudian dilanjutkan selama tahun 1866, 1893, 1909, 1931, 1936, dan selanjutnya hingga abad ini. Namun tak ada penemuan berarti yang didapatkan. Lalu mengapa orang-orang tetap menggali dan percaya di lubang itu memang menyimpan harta karun? Apalagi beberapa pengamat percaya bahwa sebenarnya tidak ada sama sekali harta karun di pulau itu seperti banyak rumor dan legenda yang berkembang.
Rupanya meskipun tak mendapatkan harta karun seperti perkiraan, namun rupanya ditemukan beberapa benda selama proses penggalian yang berlangsung lebih dari dua abad ini. Penemuan-penemuan ini antara lain adalah sebuah batu dengan simbol yang ditemukan tahun 1804, sebuah pedang, beberapa koin kuno, dan peti kayu. Benda-benda yang ditemukan inilah yang membawa harapan bagi para pemburu harta karun bahwa memang benar ada sesuatu yang sangat berharga di dalam sana.
Menurut para sejarawan, Pulau Oak memang dahulunya merupakan tempat yang beberapa kali disinggahi oleh Knight Templar untuk bersembunyi pada masa pelariannya. Nah, dipercaya bahwa dalam pelarian tersebut, mereka membawa serta harta benda yang bernilai sangat tinggi. Harta itu kemudian diduga disembunyikan di suatu tempat di Pulau Oak.
Meskipun banyak pula para pengamat yang yakin bahwa harta karun di Oak Island hanya dibesar-besarkan saja, namun pernyataan itu sama sekali tidak menyurutkan niat para pemburu harta karun untuk menjajal keberuntungan mereka menjelajah pulau tersebut meskipun nyawa sebagai taruhannya.
menurut saya memang itu tempat menyimpan barang berharga, tapi isinya sudah dipindahkan ke tempat lain puluhan tahun yang lalu. lubang itu tak dipakai lagi, itulah sebabnya ditutup tanah liat.
BalasHapus