Misteri Black Hole, Sang Monster di Ruang Angkasa
Sebuah fenomena spektakuler sekaligus misterius yang terdapat di angkasa luas terungkap pada abad ke 20. Fenomena ini tak lain adalah ditemukannya lubang hitam. Lubang Hitam ini memiliki kekuatan gravitasi yang sangat dahsyat. Begitu besarnya gaya gravitasinya, sehingga cahaya pun tidak dapat lepas dari isapannya. Lubang Hitam ini juga populer dengan sebutan Black Hole.
Black Hole boleh jadi adalah salah satu fenomena luar angkasa yang menakjubkan sekaligus mengerikan. Begitu mengerikannya, bahkan para ahli menjulukinya sebagai monster di angkasa. Keberadaannya sampai saat ini masih terus diteliti dan tentu saja menimbulkan perdebatan dan pertanyaan di antara para ilmuwan.
Lalu apa sebenarnya Black Hole itu?
Lalu apa sebenarnya Black Hole itu?
Black Hole adalah sebuah objek yang terdapat di luar angkasa yang memiliki massa yang sangat besar, namun memiliki tingkat kerapatan yang tak terhingga. Uniknya, massa yang besar ini justru memiliki volume kecil atau bahkan nol yang kemudian mengakibatkan gaya gravitasi yang ditimbulkannya menjadi sangat besar.
Gaya gravitasi yang sangat besar dari Black Hole ini bahkan dapat menarik cahaya yang melewatinya. Bukan hanya itu saja, bintang pun dapat ditelan masuk ke dalam Black Hole ini. Di bawah ini adalah gambaran ketika sebuah bintang melewati Black Hole dan ditelan masuk ke dalamnya.
Ilustrasi ketika sebuah bintang ditelan oleh Black Hole |
Kemampuan Black Hole yang dapat menelan dan menarik masuk cahaya bahkan hingga bintang ke dalam lubang hitamnya lah yang kemudian membuat fenomena ini begitu mengerikan. Entah bagaimana jadinya bila bumi kita masuk ke dalam Black Hole ini.
Bagaimana Black Hole Terbentuk di Luar Angkasa?
Menurut para ahli, Black Hole terbentuk saat sebuah bintang mengalami kehabisan bahan bakar. Bintang tersebut kemudian mengalami kehancuran di dalam dirinya sendiri. Mengapa ia dapat hancur di dalam dirinya sendiri? Rupanya, gaya gravitasinya lebih besar daripada energi atom dan nuklir internal. Hal ini mengakibatkan suatu objek menjadi tidak begitu kuat untuk menahan gaya gravitasinya sendiri yang pada akhirnya membentuk sebuah titik lubang hitam yang ada di luar angkasa.
Albert Einstein suatu ketika di tahun 1915 pernah memaparkan mengenai Black Hole ini. Menurut ahli fisika ini, sebenarnya Black Hole mengikuti hukum fisika, salah satunya hukum gravitasi. Namun yang menjadi berbeda adalah karena gaya gravitasi yang dimilikinya sangatlah kuat, benda-benda besar mendistorsi empat dimensi ruang dan waktu kontinum. Nah, inilah distorsi yang berada di Black Hole yang dirasakan sebagai gaya gravitasi.
Awal Mula Dipaparkannya Teori Black Hole
Black Hole pertama kali dipaparkan secara teoritis pada abad ke-18 oleh seorang geolog bernama John Michell dan seorang ahli matematika bernama Pierre-Simon Laplace. Kemudian, teori Black Hole mengalami perkembangan oleh seorang astronom asal Jerman bernama Karl Schwarszchild pada sekitar tahun 1916. Schwarszchild sendiri melakukan pengembangan teori dengan mengacu pada teori relativitas general Albert Einstein. Black Hole kemudian mulai dikenal ketika dibahas oleh Stephen Hawking.
Istilah Black Hole atau Lubang Hitam sendiri pertama kali dipopulerkan pada tahun 1967 oleh seorang fisikawan teoritis asal Amerika Serikat bernama John Archibald Wheeler. Wheeler terkenal memiliki ketertarikan pada teori relativitas Albert Einstein dan mulai melakukan penelitian terhadap Black Hole usai Perang Dunia II.
Karakteristik Black Hole
Black Hole mempunyai beberapa karakteristik yang sangat unik bila dibandingkan dengan materi lainnya yang berada di luar angkasa. Berikut ini adalah beberapa karakteristik unik Black Hole (Lubang Hitam):
Perkembangan Penelitian Black Hole
Mulai abad ke 20, penelitian mengenai keberadaan Black Hole mulai mengalami perkembangan yang cukup pesat. Menariknya, seperti namanya "lubang hitam", Black Hole tidak memancarkan cahaya. Hal ini membuat Black Hole ini tidak dapat diamati hanya dengan teleskop biasa. Pengamatan terhadap Black Hole membutuhkan teleskop khusus yang mampu mendeteksi cahaya yang tidak tampak.
Black Hole ternyata mampu menyerap cahaya, sebagaimana ia dapat menarik masuk bintang-bintang ke dalamnya. Namun para astronom dapat mengukur cahaya yang tampak, sinar X, serta gelombang radio yang dipancarkan oleh objek-objek yang berada di dekat Black Hole tersebut.
Seperti telah disebutkan di atas, keberadaan Black Hole ini termasuk fenomena yang spektakuler sekaligus mengerikan. Mengapa demikian? Karena ternyata Black Hole tidak hanya ada satu diluar angkasa, namun ada banyak! Apa sudah cukup membuat merinding.com? Tunggu dulu, beberapa di antaranya bahkan memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada matahari! Semakin besar suatu dimensi galaksi, maka dimensi Black Hole pun akan semakin besar pula.
Black Hole sendiri dikategorikan menjadi berbagai massa dan ukuran yaitu: Micro, Stellar, Intermediate, dan Supermassive. Untuk Suppermasive Black Hole, peneliti menemukan fakta mengejutkan bahwa lubang hitam ini memiliki massa 4 juta kali Matahari!
Pertanyaan dan Mitos-Mitos Seputar Black Hole
Para peneliti memang telah berhasil membuktikan kalau Black Hole itu memang benar adanya. Lalu ternyata timbul pertanyaan yang mengundang rasa penasaran baik itu dikalangan ilmuwan maupun penggemar astronomi di seluruh dunia. Misalnya saja mengenai mitos dan misteri apa yang sebenarnya ada di dalam Black Hole? Apa akibatnya bila kita masuk ke dalamnya? Beberapa mitos bahkan menyebutkan bahwa Black Hole adalah semacam pintu masuk ke dalam dimensi lain. Benarkah?
Black Hole ternyata mampu membengkokkan angkasa luar, hal inilah yang kemudian membuat Black Hole dapat menarik materi bahkan yang jaraknya jauh sekalipun. Bahkan bila manusia masuk ke dalamnya, dikatakan bahwa atom-atom di dalam tubuh akan terpisah dan manusia tidak akan mampu kembali lagi ke tempat sebelumnya.
Menurut Einstein, Black Hole bukanlah sebuah ruang kosong seperti dugaan awalnya. Black Hole berisikan sejumlah materi dari alam raya yang memiliki tekanan, kerapatan, dan temperatur yang tak terhingga. Hal ini, menurut teori relativitas, membuat keniscayaan ruang dan waktu tak ada lagi.
Lalu bagaimana caranya untuk menghindari Black Hole ini? Menurut sejumlah penelitian, ternyata diperlukan kecepatan di aas kecepatan cahaya, yaitu 299.792 kilometer per detik. Namun sayangnya tidak ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi pada bumi yang memiliki gravitasi lemah bila masuk ke dalamnya?!
Bagaimana Black Hole Terbentuk di Luar Angkasa?
Menurut para ahli, Black Hole terbentuk saat sebuah bintang mengalami kehabisan bahan bakar. Bintang tersebut kemudian mengalami kehancuran di dalam dirinya sendiri. Mengapa ia dapat hancur di dalam dirinya sendiri? Rupanya, gaya gravitasinya lebih besar daripada energi atom dan nuklir internal. Hal ini mengakibatkan suatu objek menjadi tidak begitu kuat untuk menahan gaya gravitasinya sendiri yang pada akhirnya membentuk sebuah titik lubang hitam yang ada di luar angkasa.
Albert Einstein suatu ketika di tahun 1915 pernah memaparkan mengenai Black Hole ini. Menurut ahli fisika ini, sebenarnya Black Hole mengikuti hukum fisika, salah satunya hukum gravitasi. Namun yang menjadi berbeda adalah karena gaya gravitasi yang dimilikinya sangatlah kuat, benda-benda besar mendistorsi empat dimensi ruang dan waktu kontinum. Nah, inilah distorsi yang berada di Black Hole yang dirasakan sebagai gaya gravitasi.
Awal Mula Dipaparkannya Teori Black Hole
Black Hole pertama kali dipaparkan secara teoritis pada abad ke-18 oleh seorang geolog bernama John Michell dan seorang ahli matematika bernama Pierre-Simon Laplace. Kemudian, teori Black Hole mengalami perkembangan oleh seorang astronom asal Jerman bernama Karl Schwarszchild pada sekitar tahun 1916. Schwarszchild sendiri melakukan pengembangan teori dengan mengacu pada teori relativitas general Albert Einstein. Black Hole kemudian mulai dikenal ketika dibahas oleh Stephen Hawking.
Istilah Black Hole atau Lubang Hitam sendiri pertama kali dipopulerkan pada tahun 1967 oleh seorang fisikawan teoritis asal Amerika Serikat bernama John Archibald Wheeler. Wheeler terkenal memiliki ketertarikan pada teori relativitas Albert Einstein dan mulai melakukan penelitian terhadap Black Hole usai Perang Dunia II.
John Archibald Wheeler, pencetus nama Black Hole |
Karakteristik Black Hole
Black Hole mempunyai beberapa karakteristik yang sangat unik bila dibandingkan dengan materi lainnya yang berada di luar angkasa. Berikut ini adalah beberapa karakteristik unik Black Hole (Lubang Hitam):
- Black Hole memiliki berat dan massa yang berbeda-beda, bahkan beberapa di antaranya memiliki massa jauh lebih besar daripada matahari
- Black Hole mampu menyerap berbagai partikel apa pun yang berada di sekitarnya
- Black Hole bisa terbentuk, namun juga ternyata bisa mengalami kematian
- Black Hole tidak memancarkan radiasi
- Black Hole dapat bergabung dengan Black Hole lainnya sehingga menjadi satu lubang dengan ukuran lebih besar
- Black Hole dapat berputar dengan kecepatan dan sumbu rotasi tertentu
Perkembangan Penelitian Black Hole
Mulai abad ke 20, penelitian mengenai keberadaan Black Hole mulai mengalami perkembangan yang cukup pesat. Menariknya, seperti namanya "lubang hitam", Black Hole tidak memancarkan cahaya. Hal ini membuat Black Hole ini tidak dapat diamati hanya dengan teleskop biasa. Pengamatan terhadap Black Hole membutuhkan teleskop khusus yang mampu mendeteksi cahaya yang tidak tampak.
Black Hole ternyata mampu menyerap cahaya, sebagaimana ia dapat menarik masuk bintang-bintang ke dalamnya. Namun para astronom dapat mengukur cahaya yang tampak, sinar X, serta gelombang radio yang dipancarkan oleh objek-objek yang berada di dekat Black Hole tersebut.
Seperti telah disebutkan di atas, keberadaan Black Hole ini termasuk fenomena yang spektakuler sekaligus mengerikan. Mengapa demikian? Karena ternyata Black Hole tidak hanya ada satu diluar angkasa, namun ada banyak! Apa sudah cukup membuat merinding.com? Tunggu dulu, beberapa di antaranya bahkan memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada matahari! Semakin besar suatu dimensi galaksi, maka dimensi Black Hole pun akan semakin besar pula.
Ada begitu banyak Black Hole di luar angkasa bahkan melebihi apa yang kita perkirakan |
Black Hole sendiri dikategorikan menjadi berbagai massa dan ukuran yaitu: Micro, Stellar, Intermediate, dan Supermassive. Untuk Suppermasive Black Hole, peneliti menemukan fakta mengejutkan bahwa lubang hitam ini memiliki massa 4 juta kali Matahari!
Pertanyaan dan Mitos-Mitos Seputar Black Hole
Para peneliti memang telah berhasil membuktikan kalau Black Hole itu memang benar adanya. Lalu ternyata timbul pertanyaan yang mengundang rasa penasaran baik itu dikalangan ilmuwan maupun penggemar astronomi di seluruh dunia. Misalnya saja mengenai mitos dan misteri apa yang sebenarnya ada di dalam Black Hole? Apa akibatnya bila kita masuk ke dalamnya? Beberapa mitos bahkan menyebutkan bahwa Black Hole adalah semacam pintu masuk ke dalam dimensi lain. Benarkah?
Black Hole ternyata mampu membengkokkan angkasa luar, hal inilah yang kemudian membuat Black Hole dapat menarik materi bahkan yang jaraknya jauh sekalipun. Bahkan bila manusia masuk ke dalamnya, dikatakan bahwa atom-atom di dalam tubuh akan terpisah dan manusia tidak akan mampu kembali lagi ke tempat sebelumnya.
Menurut Einstein, Black Hole bukanlah sebuah ruang kosong seperti dugaan awalnya. Black Hole berisikan sejumlah materi dari alam raya yang memiliki tekanan, kerapatan, dan temperatur yang tak terhingga. Hal ini, menurut teori relativitas, membuat keniscayaan ruang dan waktu tak ada lagi.
Lalu bagaimana caranya untuk menghindari Black Hole ini? Menurut sejumlah penelitian, ternyata diperlukan kecepatan di aas kecepatan cahaya, yaitu 299.792 kilometer per detik. Namun sayangnya tidak ada kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. Bisa dibayangkan apa yang terjadi pada bumi yang memiliki gravitasi lemah bila masuk ke dalamnya?!
Posting Komentar untuk "Misteri Black Hole, Sang Monster di Ruang Angkasa"