Kasus Sybil Isabel Dorsett
Pada suatu malam, seorang wanita muda terjebak di tengah badai salju di kota Philadelphia. Namun kenyataannya, ia tinggal di New York. Ia tidak ingat bagaimana ia bisa berada di sana dan apa yang dilakukannya di kota itu. Yang ia ingat hanyalah, tiga hari yang lalu dirinya baru saja keluar dari laboratorium kimia di kampusnya...
Prolog di atas adalah penggalan cerita yang diambil dari sebuah novel berjudul Sybil yang ditulis oleh Flora Rheta Schreiber pada tahun 1973. Novel ini berkisah mengenai seorang wanita bernama Sybil Isabel Dorsett yang memiliki kepribadian majemuk hingga 16 kepribadian dalam satu tubuh. Saat itu orang dengan kepribadian majemuk belum begitu populer sehingga novel psikologi ini sempat terkenal dan menjadi best seller. Namun sebenarnya Sybil terinspirasi dari kisah nyata.
Sang penulis, Schreiber, memang sengaja menggunakan nama samaran untuk menjaga privasi sang narasumber yang juga menjadi subjek dari novel tersebut yang bernama Shirley Ardell Mason.
Shirley Ardell Mason (1923-1998) adalah orang dengan masa kecil yang cukup traumatis. Ia seringkali mendapatkan siksaan fisik dari ibunya saat masih kanak-kanak. Hal inilah yang kemudian diduga menjadi penyebab dirinya memiliki kelainan kepribadian.
Pada sekitar tahun 1950an, Shirley (yang selanjutnya akan disebut Sybil) melanjutkan pendidikannya di Columbia University, New York. Saat itulah ia sering mengunjungi psikiater yang bernama Dr. Cornelia B. Wilbur. Sybil mengaku seringkali kehilangan ingatannya karena tubuhnya berganti-ganti kepribadian.
Misalnya saja saat ia tiba-tiba tersadar berada di Philadelphia pada suatu malam. Padahal dirinya saat itu tengah berkuliah di New York. Ia bahkan tidak tahu sama sekali apa yang dilakukannya di kota itu seorang diri.
Hal -hal aneh terus terjadi pada diri Sybil, sehingga membuatnya memutuskan untuk berkonsultasi pada Dr. Wilbur. Menurut pendapat Wilbur, Sybil menderita kelainan kepribadian di mana kepribadiannya terpecah-pecah. Saat diselidiki secara mendalam, Wilbur terkejut karena ternyata ada sebanyak 16 kepribadian yang berbada di dalam tubuh Sybil.
Enam belas kepribadian itu adalah Mary, Marcia, Helen, Clara, Marjorie, Nancy Lou, Ann Baldwin, Mike (pria), Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sybil Isabel Dorsett, Sybil Ann, Sid (pria), Vanessa Gaile, Victoria Antoinette Shcarleu, dan satu kepribadian terakhir yang tidak diketahui namanya.
Bila kalian pernah menonton film Split karya M. Night Shyamalan yang rilis tahun 2016 yang lalu maka kira-kira seperti itulah gambaran dari Sybil Isabel Dorsett. Namun diketahui bahwa Sybil tidak melakukan tindakan pidana seperti tokoh Kevin Wendell Crump dalam film tersebut. Baik Sybil maupun Dr. Wilbur seolah berhasil menyembunyikan kasus aneh ini dari perhatian publik. Bahkan Sybil kemudian memiliki profesi sebagai pengajar seni lukis.
Kasus lain yang sangat mirip dengan Sybil dan agak ekstrem adalah kasus William Stanley Milligan atau yang juga dikenal dengan Billy Milligan. Kisahnya begitu terkenal dan juga dibuat menjadi film bertajuk 24 Wajah Billy.
Billy Milligan memiliki 24 kepribadian. Ia bahkan terlibat dalam banyak kasus pidana seperti penculikan, pemerkosaan, hingga perampokan di Ohio State University. Namun pada saat diperiksa, ia terbukti mengidap kelainan jiwa. Saat itu publik mencurigai bahwa Billy hanya pura-pura gila, namun bertahun-tahun kemudian publik baru percaya bahwa Billy memang menderita kelainan kejiwaan.
Sama seperti Sybil, masa kecil Billy ternyata memang dipenuhi dengan kekerasan fisik. Sehingga diduga itulah yang menjadikannya menciptakan pribadi-pribadi lainnya di dalam dirinya dengan tujuan untuk menjalani hidup secara normal terlepas dari segala trauma. Namun yang terjadi malah sebaliknya, ia justru menghidupkan karakter-karakter berbeda dan misterius dalam dirinya.
Sampai saat ini tidak diketahui apa sebenarnya yang dapat membuat seseorang dengan kelainan kepribadian majemuk seperti ini tiba-tiba memiliki kemampuan yang tidak dimiliki atau tidak pernah dipelajari sebelumnya.
Contohnya saja Billy yang begitu berganti kepribadian, ia mampu berbahasa dengan logat Australia yang fasih, padahal ia tidak pernah ke Australia atau mempelajarinya. Atau bagaimana ia bisa memiliki kemampuan memahat kayu, melukis, menjadi ahli sains, dan memahami ilmu kedokteran padahal ia tidak pernah mempelajarinya sebelumnya?
Kembali lagi ke kasus Sybil Isabel Dorsett, setelah buku tentang dirinya meledak (kisah nyata dirinya saat itu tidak pernah dipublikasikan) Sybil sempat berpindah-pindah tempat tinggal mulai dari Point Pleasant, West Virginia hingga ke Lexington, Kentucky.
Dikabarkan bahwa Sybil menjalani hidupnya dengan tenang seperti orang-orang pada umumnya dan tetap menjalin komunikasi dengan dokter Wilbur. Sybil juga diketahui menjadi seorang pengajar seni hingga akhirnya meninggal dunia di usia 75 tahun karena sakit.
Namun bagian menarik lainnya dari kasus Sybil ini adalah banyak yang meragukan kebenaran kasus Sybil. Dugaan menyeruak bahwa kepribadian majemuk yang dimiliki Sybil Isabel Dorsett tak lain adalah hasil dari sugesti yang diberikan oleh Dr.Wilbur selama Sybil menjalani sesi terapi. Hal ini diperkuat pula dengan tidak adanya satu pun jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Dr. Wilbur mengenai kasus ini.
Prolog di atas adalah penggalan cerita yang diambil dari sebuah novel berjudul Sybil yang ditulis oleh Flora Rheta Schreiber pada tahun 1973. Novel ini berkisah mengenai seorang wanita bernama Sybil Isabel Dorsett yang memiliki kepribadian majemuk hingga 16 kepribadian dalam satu tubuh. Saat itu orang dengan kepribadian majemuk belum begitu populer sehingga novel psikologi ini sempat terkenal dan menjadi best seller. Namun sebenarnya Sybil terinspirasi dari kisah nyata.
Novel Sybil karangan Flora Rheta Schreiber |
Sang penulis, Schreiber, memang sengaja menggunakan nama samaran untuk menjaga privasi sang narasumber yang juga menjadi subjek dari novel tersebut yang bernama Shirley Ardell Mason.
Shirley Ardell Mason (1923-1998) adalah orang dengan masa kecil yang cukup traumatis. Ia seringkali mendapatkan siksaan fisik dari ibunya saat masih kanak-kanak. Hal inilah yang kemudian diduga menjadi penyebab dirinya memiliki kelainan kepribadian.
Pada sekitar tahun 1950an, Shirley (yang selanjutnya akan disebut Sybil) melanjutkan pendidikannya di Columbia University, New York. Saat itulah ia sering mengunjungi psikiater yang bernama Dr. Cornelia B. Wilbur. Sybil mengaku seringkali kehilangan ingatannya karena tubuhnya berganti-ganti kepribadian.
Misalnya saja saat ia tiba-tiba tersadar berada di Philadelphia pada suatu malam. Padahal dirinya saat itu tengah berkuliah di New York. Ia bahkan tidak tahu sama sekali apa yang dilakukannya di kota itu seorang diri.
Dr. Cornelia B. Wilbur |
Hal -hal aneh terus terjadi pada diri Sybil, sehingga membuatnya memutuskan untuk berkonsultasi pada Dr. Wilbur. Menurut pendapat Wilbur, Sybil menderita kelainan kepribadian di mana kepribadiannya terpecah-pecah. Saat diselidiki secara mendalam, Wilbur terkejut karena ternyata ada sebanyak 16 kepribadian yang berbada di dalam tubuh Sybil.
Enam belas kepribadian itu adalah Mary, Marcia, Helen, Clara, Marjorie, Nancy Lou, Ann Baldwin, Mike (pria), Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sybil Isabel Dorsett, Sybil Ann, Sid (pria), Vanessa Gaile, Victoria Antoinette Shcarleu, dan satu kepribadian terakhir yang tidak diketahui namanya.
Bila kalian pernah menonton film Split karya M. Night Shyamalan yang rilis tahun 2016 yang lalu maka kira-kira seperti itulah gambaran dari Sybil Isabel Dorsett. Namun diketahui bahwa Sybil tidak melakukan tindakan pidana seperti tokoh Kevin Wendell Crump dalam film tersebut. Baik Sybil maupun Dr. Wilbur seolah berhasil menyembunyikan kasus aneh ini dari perhatian publik. Bahkan Sybil kemudian memiliki profesi sebagai pengajar seni lukis.
Kasus lain yang sangat mirip dengan Sybil dan agak ekstrem adalah kasus William Stanley Milligan atau yang juga dikenal dengan Billy Milligan. Kisahnya begitu terkenal dan juga dibuat menjadi film bertajuk 24 Wajah Billy.
Billy Milligan |
Billy Milligan memiliki 24 kepribadian. Ia bahkan terlibat dalam banyak kasus pidana seperti penculikan, pemerkosaan, hingga perampokan di Ohio State University. Namun pada saat diperiksa, ia terbukti mengidap kelainan jiwa. Saat itu publik mencurigai bahwa Billy hanya pura-pura gila, namun bertahun-tahun kemudian publik baru percaya bahwa Billy memang menderita kelainan kejiwaan.
Sama seperti Sybil, masa kecil Billy ternyata memang dipenuhi dengan kekerasan fisik. Sehingga diduga itulah yang menjadikannya menciptakan pribadi-pribadi lainnya di dalam dirinya dengan tujuan untuk menjalani hidup secara normal terlepas dari segala trauma. Namun yang terjadi malah sebaliknya, ia justru menghidupkan karakter-karakter berbeda dan misterius dalam dirinya.
Sampai saat ini tidak diketahui apa sebenarnya yang dapat membuat seseorang dengan kelainan kepribadian majemuk seperti ini tiba-tiba memiliki kemampuan yang tidak dimiliki atau tidak pernah dipelajari sebelumnya.
Contohnya saja Billy yang begitu berganti kepribadian, ia mampu berbahasa dengan logat Australia yang fasih, padahal ia tidak pernah ke Australia atau mempelajarinya. Atau bagaimana ia bisa memiliki kemampuan memahat kayu, melukis, menjadi ahli sains, dan memahami ilmu kedokteran padahal ia tidak pernah mempelajarinya sebelumnya?
Kembali lagi ke kasus Sybil Isabel Dorsett, setelah buku tentang dirinya meledak (kisah nyata dirinya saat itu tidak pernah dipublikasikan) Sybil sempat berpindah-pindah tempat tinggal mulai dari Point Pleasant, West Virginia hingga ke Lexington, Kentucky.
Dikabarkan bahwa Sybil menjalani hidupnya dengan tenang seperti orang-orang pada umumnya dan tetap menjalin komunikasi dengan dokter Wilbur. Sybil juga diketahui menjadi seorang pengajar seni hingga akhirnya meninggal dunia di usia 75 tahun karena sakit.
Sybil Isabel Dorsett/Shirley Ardell Mason menjadi guru seni |
Namun bagian menarik lainnya dari kasus Sybil ini adalah banyak yang meragukan kebenaran kasus Sybil. Dugaan menyeruak bahwa kepribadian majemuk yang dimiliki Sybil Isabel Dorsett tak lain adalah hasil dari sugesti yang diberikan oleh Dr.Wilbur selama Sybil menjalani sesi terapi. Hal ini diperkuat pula dengan tidak adanya satu pun jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Dr. Wilbur mengenai kasus ini.
Posting Komentar untuk "Kasus Sybil Isabel Dorsett"