7 Penemuan Besar dalam Sejarah yang Ternyata Hasil Rekayasa
Sepanjang sejarah umat manusia, penemuan-penemuan besar telah berhasil tercatat. Penemuan-penemuan ini baik yang bersifat alam ataupun mesin sangatlah besar manfaatnya bagi perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan manusia di dunia. Namun dalam kenyataannya ada saja orang-orang yang merekayasa suatu alat atau makhluk hidup baik secara sengaja atau pun tidak sehingga saat ditemukan seolah-olah itu merupakan penemuan asli namun sebenarnya hanyalah sebuah tipuan belaka.
Berikut ini 7 penemuan-penemuan besar dalam sejarah dunia yang ternyata hanyalah rekayasa atau hoax saja.
1. Mesin Redheffer
Pada tahun 1813, seorang penemu asal Amerika bernama Charles Redheffer memperkenalkan mesin temuannya yang dapat bergerak secara terus menerus tanpa bantuan alat tertentu. Mesin ini pertama kali diperkenalkan di Philadelphia dan cukup membuat antusiasme publik saat itu. Ia bahkan menawarkan hasil temuannya pada pemerintah.
Namun seorang insinyur bernama Robert Fulton menyangsikan klaim Redheffer pada mesin yang disebut-sebut dapat bergerak abadi. Dari hasil penelusuran diketahui ada seorang pria tua yang berada di loteng dan memutar sebuah tongkat agar mesin tersebut dapat terus bekerja.
2. Putri Duyung dari Fiji
Pada tahun 1842, Dr.J.Griffin tiba di kota New York dengan membawa bangkai kering yang diduga putri duyung yang didapatnya dari Kepulauan Fiji, Pasifik Selatan. Duyung ini pun kemudian dipertontonkan di American Museum yang segera menjadi primadona di museum ini karena antusiasme penonton yang tinggi ingi melihat langsung putri duyung itu.
Namun ternyata setelah dilakukan penelitian, bangkai kering yang terlihat mengerikan itu sama sekali bukan duyung seperti dugaan banyak orang. Bangkai kering itu tak lain adalah jasad kera yang telah diawetkan melalui proses taksidermi. Bangkai kera itu disatukan dengan cara dijahit dengan bangkai ikan sehingga begitu disatukan akan terlihat seperti ikan duyung.
Menurut laporan masyarakat sekitar tempat ditemukannya putri duyung palsu itu, pada sekitar tahun 1810, nelayan Jepang yang bermukim di sekitar sana kerap membuat "putri duyung" untuk keperluan upacara adat keagamaan tradisional. Mungkin beberapa duyung yang dibuat itu terbawa arus air laut dan ditemukan.
3. Mesin Catur "The Turk"
Pada tahun 1770, seorang insinyur Hongaria bernama Wolfgang von Kempelen mengklaim dirinya berhasil membuat robot pecatur yang dapat bermain dengan lihai yang disebutnya The Turk. Robot pecatur ini dikisahkan sangat hebat dalam bermain catur melawan orang-orang yang ahli catur sekalipun. Tak kurang dari nama-nama besar dunia seperti Benjamin Franklin dan Napoleon Bonaparte pernah menjajal kemampuan The Turk.
The Turk pun kemudian berhasil melakukan tur dan kompetisi catur hingga melintasi Eropa dan Amerika. Namun pada tahun 1820, Edgar Allan Poe, novelis misteri terkenal asal Amerika berhasil membuktikan bahwa alat ini merupakan hasil rekayasa. Dalam penyelidikannya, ia berhasil menemukan seorang pemain catur handal bertubuh kecil yang diletakkan tersembunyi di dalam mesin catur itu.
4. Manusia Piltdown
Pada tanggal 18 Desember 1912, dua orang arkeolog amatir bernama Charles Dawson dan Smih Woodward mengklaim penemuan terbesar mereka di U.K Geological Society. Dua arkeolog ini kemudian mempresentasikan hasil penemuan mereka berupa tulang kepala, gigi serta rahang yang berhasil mereka dapatkan dari sebuah penggalian di Pildown, Sussex, Inggris.
Tengkorak kepala itu terlihat seperti tengkorak manusia dan kera. Dalam presentasinya, Dawson dan Woodward mengklaim telah menemukan mata rantai yang hilang dari teori evolusi Charles Darwin. Penemuan ini kemudian diberi nama Eoanthropus Dawsoni.
Namun setelah 40 tahun berlalu didapati kenyataan bahwa sebenarnya tulang kepala, rahang serta gigi itu bukanlah berasal dari spesies manusia purba. Tulang-tulang itu setelah diteliti hanya berusia ratusan tahun dan ternyata berasal dari tulang rahang orang utan, gigi kuda nil dan gajah.
5. Peri Cottingley
Peri Cottingley boleh jadi adalah contoh hoax klasik yang paling dikagumi pada abad ke 20. Peri Cottingley merupakan kumpulan foto hasil jepretan dua orang anak perempuan bernama Elsie Wright dan sepupunya Frances.
Foto-foto tersebut begitu memukau dengan beberapa peri dan elf yang berada di sekitar gadis-gadis kecil tersebut yang berlatarkan alam. Pada saat dipublikasikan pertama kali banyak yang menyangka foto-foto itu asli. Bagaimana tidak, meskipun di kemudian hari foto-foto itu terbukti hasil rekayasa, kemampuan seorang anak perempuan merekayasa hasil foto di mana saat itu teknologi pengambilan gambar belumlah semaju saat ini memang patut diapresiasi.
Seorang tokoh dan penulis terkenal, Sir Arthur Conan Doyle begitu terobsesi dan menyukai foto-foto hasil jepretan anak-anak ini. Begitu sukanya Conan Doyle pada foto-foto itu hingga ia menuliskan sepucuk surat yang ditulisnya langsung yang ditujukan pada Elsie Wright pada 30 Juni 1920.
6. Archaeoraptor
National Geographic mempublikasikan sebuah penemuan fosil langka asal Cina pada tahun 1999 yang disebut Archaeoraptor. Fosil yang ditemukan oleh Christopher Sloan ini diklaim merupakan fosil dari sepsies yang hilang antara burung dengan dinosaurus theopod. Meskipun demikian, sebenarnya banyak orang yang meragukan hasil dari penemuan Sloan ini.
Ternyata benar saja, seorang paleontolog bernama Zonghe Zhou menemukan keganjilan pada fosil ini. Melalui sebuah penelitian, didapati bahwa bagian atas fosil ini ternyata adalah fosil dari tulang burung primitif bernama Yornis, ekornya diambil dari Microraptor, sedangkan bagian tungkai dan kaki belum diketahui dari hewan apa.
7. Raksasa dari Cardiff
Namun kurang dari setahun berselang penemuan mayat itu berhasil diungkap sebagai tipuan. Raksasa Cardiff ternyata hanyalah sebuah patung yang terbuat dari gipsum yang dibuat menyerupai tubuh manusia namun dibuat setinggi 10 kaki. Menurut hasil penyelidikan, bongkahan manusia batu itu sengaja dibuat George Hull dan kemudian dikuburkan di lahan pertanian di Cardiff agar ditemukan.
Posting Komentar untuk "7 Penemuan Besar dalam Sejarah yang Ternyata Hasil Rekayasa"