Fenomena Makhluk Hidup di Dalam Batu Padat

Seekor kodok ditemukan di dalam batuan padat bahkan beberapa di antaranya masih dalam kondisi hidup? Kedengarannya tidak masuk akal. Namun fenomena aneh dan ganjil ini benar-benar ada dan kasusnya bahkan telah ditemukan sejak berabad lampau. Fenomena misterius ini seolah ingin menjungkirbalikkan logika ilmu pengetahuan yang menyatakan bahwa makhluk hidup tidak mungkin dapat bertahan tanpa air dan oksigen...

Fenomena misterius makhluk hidup yang ditemukan di dalam batuan padat merupakan salah satu fenomena yang belum dapat dijelaskan sepenuhnya. Para ilmuwan dan peneliti sulit menjelaskan bagaimana hewan-hewan seperti katak dan kadal dapat ditemukan berada dalam sebuah batu padat tak berongga dan hidup di dalamnya selama bertahun-tahun.

Fenomena ganjil ini pertama kali dilaporkan oleh seorang kepala ahli bedah Henry III Perancis bernama Ambroise Pare pada tahun 1761. Saat itu, ia melihat seorang pekerja sedang memecahkan bongkahan batu granit d wilayah dekat desa Meudon.

Saat batu itu dipecahkan, ia menemukan sebuah rongga di dalam batu. Di rongga itulah ditemukan seekor kodok besar dalam kondisi hidup. Kodok itu berwarna persis seperti batu tempatnya tinggal, namun ketika ia melompat keluar berangsur-angsur warna tubuhnya berubah.

Secara logika, kodok itu tidak mungkin dapat bertahan hidup di dalam batu padat itu tanpa air dan oksigen. Dan ternyata setelah diperiksa memang tidak ada rongga pada batu itu yang memungkinkan kodok tersebut dapat masuk atau bahkan mendapatkan oksigen.

Seekor kodok ditemukan dalam sebuah batu padat

Beberapa tahun setelah penemuan pertama yang dilaporkan itulah, muncul beberapa laporan serupa pada sekitar abad 19dan terdokumentasi pada jurnal-jurnal ilmiah. Pada tahun 1821, majalah Tilloch Philosophical melaporkan penemuan kadal di dalam batu. Dilaporkan seorang tukang batu bernama David Virtue menemukan seekor kadal ketika hendak memecahkan batu.

Kadal yang ditemukannya itu berada pada batu yang telah memiliki rongga yang persis seperti bentuk dan ukuran tubuhnya. Awalnya kadal itu dikira mati karena tak bergerak sama sekali. Namun beberapa waktu kemudian kadal itu bergerak dan kemudian melompat keluar.

Selama Perang Dunia II fenomena aneh ini juga ternyata banyak ditemukan oleh para pasukan Inggris. Saat sedang melakukan pengerjaan pembukaan jalan, mereka biasanya memecahkan batu-batuan. Nah, saat itulah mereka terkadang menemukan kodok, kadal, berada di dalam batu-batuan padat tersebut. Dan biasanya pada beberapa kasus hewan-hewan tersebut masih dalam keadaan hidup. 

Seekor kodok di dalam batu

Pada umumnya kasus-kasus penemuan makhluk hidup ini terjadi di dalam batuan beku seperti granit dan obsidian. Ternyata makhluk hidup yang ditemukan juga tidak hanya kodok ataupun kadal saja, misalnya pada sebuah kasus yang terjadi di Fort Worth, Texas. Saat itu tahun 1976 beberapa orang pekerja bangunan sedang membongkar dinding beton yang telah mereka bangun setahun sebelumnya.

Saat proses penghancuran dinding beton itulah ditemukan seekor kura-kura hijau mendiami salah satu beton. Ternyata di dalam beton tersebut ada sebuah rongga yang menyerupai bentuk tubuh kura-kura tersebut. Kura-kura hijau ini juga ditemukan dalam kondisi hidup.

Teori Makhluk Hidup Dalam Batu Padat

Ada sebuah teori yang mencoba menjawab dan menjelaskan secara ilmiah bagaimana makhluk hidup dapat hidup di dalam sebuah batu padat tanpa air dan oksigen.

Sebuah teori menyatakan bahwa bisa saja saat masih berbentuk kecebong, hewan itu masuk ke dalam bebatuan melalui celah yang sangat kecil. Kodok itu pun tumbuh dan berkembang di dalamnya sementara rongga batu di dalamnya semakin besar menyesuaikan dengan bentuk tubuh kodok tadi. Sementara itu, kodok itu hidup dengan memakan serangga kecil yang terjebak di dalamnya. Kodok ini juga kemungkinan minum dari air yang merembes ke dalam batu.

Namun teori ini lemah karena ternyata ada pula penemuan seekor kodok yang hidup di dalam batu tanpa rongga sama sekali dan berada jauh di dalam tanah. Lalu bagaimana sebenarnya makhluk-makhluk ini bisa bertahan hidup? Sepertinya fenomena ini masih belum terjawab.

Eya Mystery and World History Enthusiast

Berbagi :