7 Ilmuwan Yang Terobsesi Menghidupkan Orang Mati
Kematian sejatinya adalah rahasia Tuhan dan merupakan proses alami yang harus dilalui setiap makhluk hidup termasuk manusia, baik karena penyakit, kecelakaan ataupun sebab lainnya. Bila makhluk hidup mati, maka otomatis tubuh atau jasadnya akan mengalami pembusukan.
Namun ternyata ada beberapa ilmuwan yang dikenal dengan berbagai eksperimennya untuk menghidupkan orang mati, beberapa juga diterapkan pada hewan. Ilmuwan-ilmuwan ini terobsesi dengan berbagai cara melawan takdir Tuhan. Kisah ilmuwan-ilmuwan dengan sederet eksperimen anehnya ini bahkan telah dimulai sejak berabad lampau.
Berikut ini adalah 7 ilmuwan dengan eksperimen-eksperimen gila yang ingin menghidupkan orang yang telah mati.
1. Johann Conrad Dippel
Ilmuwan dan ahli kimia asal Jerman yang lahir tahun 1673 ini adalah tokoh nyata yang menginspirasi Mary Shelley membuat cerita Frankenstein. Ilmuwan sekaligus dokter ini tinggal di sebuah puri dekat Darmstadt, Jerman. Kehidupannya diselimuti misteri dan legenda yang terus hidup hingga sekarang.
Dippel yang akrab disapa Conrad Frankenstein ini mendirikan sebuah laboratorium di purinya. Di sana ia bersama dengan asistennya yang bernama Igor menghabiskan waktu mencoba eksperimen-eksperimen aneh. Eksperimen-eksperimen yang dilakukannya mulai dari percobaan mengubah timah menjadi emas hingga mencoba mengidupkan orang mati.
Dippel adalah salah satu ilmuwan eksentrik yang tergila-gila pada konsep keabadian dan memikirkan kemungkianan agar memiliki kehidupan abadi. Ia melakukan eksperimen dengan memakai hewan-hewan atau bagian-bagian tubuh manusia yang telah mati kemudian disatukan kembali dan dihidupkan dengan cara dialiri listrik. Dippel juga terkenal dengan minyak ajaibnya yang disebut Dippel's oil yang terbuat dari tulang dan darah hewan.
2. Luigi Galvani
Luigi Galvani adalah seorang fisikawan dan dokter asal Italia dan tinggal di Bologna semasa hidupnya. Pada tahun 1771 ia melakukan pembedahan pada katak, ia melihat kaki katak tersebut bergerak-gerak saat pisau bedahnya menancap pada kaki tersebut.
Terinspirasi akan hal ini ia kemudian berpikir bahwa kilat dari badai mungkin mampu menggerakkan kaki katak karena kebetulan saat melakukan eksperimen tersebut, cuaca sedang badai buruk dan kilat menyambar-nyambar. Namun beberapa hari kemudian saat cuaca cerah, kaki katak tersebut juga dapat bergerak sehingga ia mendapatkan kesimpulan otot dan syaraf dapat mengalirkan energi. Ternyata ia telah menemukan listrik sederhana.
Ia pun mulai melakukan eksperimen dengan kaki katak yang kemudian menjadi amat terkenal. Eksperimen ini menggunakan besi dan kuningan yang dialiri elektron bermuatan listrik.
3. Giovanni Aldini
Giovanni Aldini adalah keponakan dari ilmuwan dan dokter Luigi Galvani. Aldini terinspirasi pada pamannya akan percobaan dan eksperimen menghidupkan orang mati. Namun parahnya Aldini menggunakan tubuh para tahanan yang dieksekusi di George Foster, Newgate, London.
Dalam percobaannya. Aldini menggunakan teknik stimulasi elektro. Ia melakukannya pada wajah mayat. Di mana pada saat dialiri elekto, rahang mayat tersebut akan bergetar. Kemudian mata mayat akan membuka. Pada beberapa kasus bahkan didapati tangan pada mayat-mayat itu mengepal.
Namun eksperimen-eksperimen Aldini tidak pernah membuktikan dapat menghidupkan orang yang telah mati. Dan sepertinya hal ini juga berlaku pada seluruh eksperimen ilmuwan lainnya.
4. Andrew Ure
Andrew Ure adalah seorang dokter asal Skotlandia yang terkenal dengan Galvanic Experimennya. Ya, sama seperti Aldini, ternyata Andrew Ure juga banyak terinspirasi pada Luigi Galvani.
Pada 4 November 1818, Andrew Ure melakukan percobaan pada tubuh seorang tahanan yang didakwa membunuh dan mencuri bernama Matthew Clydsdale. Setelah dilakukan eksekusi dengan cara digantung, mayat Clydsdale kemudian dijadikan bahan percobaan.
Ure mengklaim bahwa hasil percobaannya telah mengaktifkan dan menstimulasi saraf-saraf difragma. Dan dapat menghidupkan kembali orang-orang yang baru saja digantung atau tenggelam. Gambar di atas adalah percobaan Andrew Ure pada Matthew Clydsdale yang baru saja meninggal setelah menjalani hukuman gantung.
5. Kenneth Hayworth
Ure mengklaim bahwa hasil percobaannya telah mengaktifkan dan menstimulasi saraf-saraf difragma. Dan dapat menghidupkan kembali orang-orang yang baru saja digantung atau tenggelam. Gambar di atas adalah percobaan Andrew Ure pada Matthew Clydsdale yang baru saja meninggal setelah menjalani hukuman gantung.
5. Kenneth Hayworth
Dr. Kenneth Hayworth adalah presiden dan co-founder The Brain Preservation Foundation di Ashburn, Virginia. Baru-baru ini ia mengejutkan dunia dengan ide gilanya mengawetkan otak manusia yang telah meninggal. Gunanya apa? Gunanya agar nanti otak tersebut dapat digunakan kembali.
Ilmuwan neurosains ini memang saat ini masih berfokus pada pengawetan otak binatang. Namun besar obsesinya dalam tahun-tahun mendatang, ia bisa merealisasikan idenya pada otak manusia.Tak tanggung-tanggung, ia menantang para ilmuwan neurosains di seluruh dunia untuk merealisasikan idenya. Ia bahkan menjanjikan hadiah berupa uang sebesar US $100.000 bagi siapa saja yang berhasil melakukannya.
Pada tantangan tersebut, ada 2 orang yang menerima tantangan. Yang pertama adalah seorang peneliti di Planck Institute of Medical Research, Jerman bernama Shawn Mikula yang menggunakan rekasi kimia untuk mengawetkan otak tikus. Sementara itu orang kedua datang dari 21st Century Medicine di Fontana, California yang mencoba mengawetkan otak kelinci dengan cara menginfus otak tersebut dengan bahan diksasif dan kemudian merendamnya di cairan kimia.
6. Robert Ettinger
Ilmuwan neurosains ini memang saat ini masih berfokus pada pengawetan otak binatang. Namun besar obsesinya dalam tahun-tahun mendatang, ia bisa merealisasikan idenya pada otak manusia.Tak tanggung-tanggung, ia menantang para ilmuwan neurosains di seluruh dunia untuk merealisasikan idenya. Ia bahkan menjanjikan hadiah berupa uang sebesar US $100.000 bagi siapa saja yang berhasil melakukannya.
Pada tantangan tersebut, ada 2 orang yang menerima tantangan. Yang pertama adalah seorang peneliti di Planck Institute of Medical Research, Jerman bernama Shawn Mikula yang menggunakan rekasi kimia untuk mengawetkan otak tikus. Sementara itu orang kedua datang dari 21st Century Medicine di Fontana, California yang mencoba mengawetkan otak kelinci dengan cara menginfus otak tersebut dengan bahan diksasif dan kemudian merendamnya di cairan kimia.
6. Robert Ettinger
Robert Ettinger terkenal akan teknik pembekuan mayat agar selnya tidak mengalami kerusakan dan dapat dihidupkan suatu saat nanti (cryonics). Ettinger juga sosok yang kontroversial sejak menerbitkan buku berjudul "The Prospect of Immortality" pada tahun 1962.
Ettinger mengklaim telah berhasil menyempurnakan penemuannya tersebut pada tahun 1976. Ia telah mengujicobakannya sendiri pada salah satu anggota keluarganya yaitu ibu kandungnya, Rhea Ettinger. Rhea Ettinger meninggal pada tahun 1977. Ia mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu, sel-sel ibunya tersebut masih sempurna.
Namun Ettinger harus meninggal dunia pada saat usianya 92 tahun. Ia berpesan pada anak-anaknya agar pada mayatnya nanti juga dilakukan proses cryonics. Ia mengharapkan jika teknologi sudah maju nantinya ia dapat dihidupkan kembali.
7. Josh Bocanegra
Josh Bocanegra adalah founder Humai, sebuah perusahaan asal Australia. Menurut Bocanegra dirinya telah menemukan sebuah teknologi yang memungkinkan orang yang telah meninggal bisa hidup kembali.
Teknik yang ia gunakan adalah dengan menggunakan nano teknologi dan kecerdasan manusia di mana nantinya pola perilaku, cara berbicara, dan sebagainya akan disimpan di sana yang nantinya akan diubah menjadi semacam sensor. Nah dengan sensor inilah nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh buatan. Sementara itu otak akan diambil dari otak manusia yang telah meninggal yang telah mengalami proses pembekuan (cryonics). Otak ini juga nantinya akan dimasukkan ke dalam tubuh buatan.
Ettinger mengklaim telah berhasil menyempurnakan penemuannya tersebut pada tahun 1976. Ia telah mengujicobakannya sendiri pada salah satu anggota keluarganya yaitu ibu kandungnya, Rhea Ettinger. Rhea Ettinger meninggal pada tahun 1977. Ia mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu, sel-sel ibunya tersebut masih sempurna.
Namun Ettinger harus meninggal dunia pada saat usianya 92 tahun. Ia berpesan pada anak-anaknya agar pada mayatnya nanti juga dilakukan proses cryonics. Ia mengharapkan jika teknologi sudah maju nantinya ia dapat dihidupkan kembali.
7. Josh Bocanegra
Josh Bocanegra adalah founder Humai, sebuah perusahaan asal Australia. Menurut Bocanegra dirinya telah menemukan sebuah teknologi yang memungkinkan orang yang telah meninggal bisa hidup kembali.
Teknik yang ia gunakan adalah dengan menggunakan nano teknologi dan kecerdasan manusia di mana nantinya pola perilaku, cara berbicara, dan sebagainya akan disimpan di sana yang nantinya akan diubah menjadi semacam sensor. Nah dengan sensor inilah nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh buatan. Sementara itu otak akan diambil dari otak manusia yang telah meninggal yang telah mengalami proses pembekuan (cryonics). Otak ini juga nantinya akan dimasukkan ke dalam tubuh buatan.
Posting Komentar untuk "7 Ilmuwan Yang Terobsesi Menghidupkan Orang Mati"