Kasus Pembunuhan Isdal Woman
Jika Australia memiliki kasus pembunuhan misterius Taman Shud (The Somerton Man) yang terkenal, karena identitasnya yang tidak pernah dapat terungkap, maka Norwegia memiliki "Isdal Woman". Isdal Woman adalah julukan untuk wanita yang ditemukan terbunuh di Lembah Isdalen. Sama seperti Somerton Man, kasus Isdalen Woman tidak pernah dapat terungkap termasuk identitas siapa sebenarnya wanita yang ditemukan telah menjadi mayat 46 tahun yang lalu tersebut...
Isdal Woman adalah sebutan untuk wanita yang ditemukan telah menjadi mayat yang terbakar hangus pada 29 November 1970 di Isdalen Valley, yang juga dikenal dengan sebutan lembah kematian, di wilayah Bergen, Norwegia. Sejak bertahun-tahun lamanya kasus ini banyak menimbulkan spekulasi dan tanda tanya mengenai sosok wanita misterius ini dan motif pembunuhannya.
Kronologi Penemuan Mayat
Tanggal 29 November 1970, seorang pria bersama dua orang anak perempuannya sedang menelusuri lereng Gunung Ulriken yang tak lain berada di Isdalen Valley. Saat sedang menelusuri jalan bebatuan lereng tersebutlah rombongan ini kemudian menemukan sesosok mayat yang telah terbakar separuh bagian tubuhnya. Mayat ini ditemukan agak tersembunyi di antara bebatuan-bebatuan besar.
Penemuan mayat Isdal Woman. Foto diambil pada 29 November 1970 |
Mayat wanita tersebut ditemukan tanpa memakai busana dan dalam kondisi setengah tubuhnya hangus terbakar. Selain itu, di tempat kejadian ditemukan beberapa perhiasan, jam tangan, payung yang telah rusak, dan beberapa buah botol. Ada fakta menarik bahwa perhiasan-perhiasan yang ditemukan tidaklah dipakai oleh korban melainkan diletakkan di samping mayat. Seolah-olah seperti sebuah bagian dari upacara penghormatan.
Perhiasan yang ditemukan di samping mayat korban |
Selain itu ditemukan pula botol liqueur yang telah kosong, selusin pil tidur berwarna merah muda, dua buah botol plastik berisi bensin, dan sebuah paket makan siang.
Setelah melakukan berbagai penyelidikan, pihak kepolisian berkesimpulan bahwa penyebab kematian wanita ini adalah karena terbakar dan keracunan karbon monoksida. Di leher mayat ditemukan luka memar dan di dalam tubuhnya ditemukan setidaknya 50 butir pil tidur. Selain itu, pihak penyelidik menemukan sidik jari korban yang sama sekali telah dihilangkan dan catatan dentalnya sama sekali tidak dapat ditemukan.
Namun polisi segera menyadari bahwa kasus yang mereka tangani ini bukanlah kasus biasa tatkala mereka menemukan beberapa petunjuk yang justru menuntun mereka pada fakta yang semakin membingungkan.
Koper Misterius di Train Station Bergen
Koper Misterius di Train Station Bergen
Beberapa hari setelah penemuan mayat, bagian investigasi menemukan dua buah koper yang tersimpan di dalam safe deposit box yang terletak di sebuah stasiun kereta di Bergen. Namun anehnya, saat dibuka, semua pakaian yang berada di dalam koper tersebut mereknya telah dihilangkan.
Dua buah koper dan salep dengan resep dokter tanpa identitas yang ditemukan di dalamnya |
Selain pakaian dengan label yang telah lenyap, di dalam koper tersebut juga tersimpan beberapa paspor palsu yang distempel masuk dari Moscow, Rusia. Dari paspor-paspor palsu tersebut polisi menemukan bukti bahwa wanita ini telah bepergian kelilng Eropa dengan berbagai nama palsu yaitu: Jenevive Lancia, Alexia Zarna-Merchez, Finella Lorck, Claudia Nielsen, Claudia Tjelt, Vera Jarle, Vera Schlosseneck, dan Elizabelth Leen Hoywfer.
Ada pula resep dokter untuk sebuah salep dengan nama dokter serta alamatnya yang telah dihilangkan, 500 deutschmarks (mata uang Jerman) yang dijahitkan di bagian tasnya. Di dalam koper juga ditemukan beberap buah rambut palsu dan buku catatan pribadi yang berisi tulisan dan kode-kode aneh.
Cerita dari Para Saksi
Sebelum ditemukan telah menjadi mayat di Isdalen Valey, wanita misterius ini rupanya telihat berkeliling Norwegia dan keluar masuk dari hotel satu ke hotel yang lainnya dan semuanya menggunakan identitas palsu. Beberapa saksi mata termasuk petugas waitress hotel pun mendeskripsikan wanita tersebut berusia 30-40 tahun dengan tinggi badan sekitar 164cm dan berparas cantik.
Sang waitress bernama Alvhild Rangnes dari Hotel Neptune yang pernah melayaninya mengatakan bahwa wanita tersebut sangat fashionable dan anggun serta kebanyakan berbicara dalam bahasa Jerman. Rangnes juga menuturkan bahwa wanita misterius tersebut sempat meminta ganti kamar hotel sampai tiga kali tanpa alasan yang jelas.
Wanita tersebut juga diketahui memakai rambut palsu yang berganti-ganti serta berbicara dalam berbagai bahasa yaitu Inggris, Perancis, Jerman, dan Belanda.
Cerita menarik kemudian didapat dari seorang fotografer Italia yang sempat berbincang dengannya beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia. Menurut fotografer tersebut, wanita misterius ini mengaku padanya sebagai seorang kolektor barang antik yang berasal dari Afrika Selatan.
Wanita misterius ini kemudian diketahui terakhir kali terlihat ketika check out dari Hotel Hordaheimen kamar nomor 407 (19-23 November 1970). Yang diingat dari resepsionis hotel adalah wanita tersebut check out dan membayar dengan uang cash. Selain itu ia juga terlihat merokok dan mengatakan "Inch komme bald" bahasa Jerman yang berarti "aku datang". Tak lama kemudian ia pergi dengan menggunakan sebuah taxi.
Bertahun-tahun kemudian tepatnya tahun 2005, seorang pria mengatakan pada media cetak lokal bahwa ia mengaku mengenali Isdalen Woman. Ia mengisahkan bahwa lima hari sebelum ditemukan tewas pada tanggal 29 November 1970, ia melihat wanita tersebut bersama dengan dua orang pria di bukit Floyen.
Wanita tersebut mengenakan pakaian dengan warna mencolok untuk ukuran orang yang ingin pergi menaiki gunung. Sedangkan dua orang pria yang bersamanya mengenakan mantel besar. Ia menceritakan bahwa wanita tersebut seperti ingin mengatakan sesuatu padanya, namun dihalangi oleh dua orang pria yang bersamanya.
Ada pula resep dokter untuk sebuah salep dengan nama dokter serta alamatnya yang telah dihilangkan, 500 deutschmarks (mata uang Jerman) yang dijahitkan di bagian tasnya. Di dalam koper juga ditemukan beberap buah rambut palsu dan buku catatan pribadi yang berisi tulisan dan kode-kode aneh.
Buku catatan Isdal Woman |
Catatan dengan kode-kode misterius |
Cerita dari Para Saksi
Sebelum ditemukan telah menjadi mayat di Isdalen Valey, wanita misterius ini rupanya telihat berkeliling Norwegia dan keluar masuk dari hotel satu ke hotel yang lainnya dan semuanya menggunakan identitas palsu. Beberapa saksi mata termasuk petugas waitress hotel pun mendeskripsikan wanita tersebut berusia 30-40 tahun dengan tinggi badan sekitar 164cm dan berparas cantik.
Sang waitress bernama Alvhild Rangnes dari Hotel Neptune yang pernah melayaninya mengatakan bahwa wanita tersebut sangat fashionable dan anggun serta kebanyakan berbicara dalam bahasa Jerman. Rangnes juga menuturkan bahwa wanita misterius tersebut sempat meminta ganti kamar hotel sampai tiga kali tanpa alasan yang jelas.
Sketsa wajah Isdal Woman |
Wanita tersebut juga diketahui memakai rambut palsu yang berganti-ganti serta berbicara dalam berbagai bahasa yaitu Inggris, Perancis, Jerman, dan Belanda.
Cerita menarik kemudian didapat dari seorang fotografer Italia yang sempat berbincang dengannya beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia. Menurut fotografer tersebut, wanita misterius ini mengaku padanya sebagai seorang kolektor barang antik yang berasal dari Afrika Selatan.
Wanita misterius ini kemudian diketahui terakhir kali terlihat ketika check out dari Hotel Hordaheimen kamar nomor 407 (19-23 November 1970). Yang diingat dari resepsionis hotel adalah wanita tersebut check out dan membayar dengan uang cash. Selain itu ia juga terlihat merokok dan mengatakan "Inch komme bald" bahasa Jerman yang berarti "aku datang". Tak lama kemudian ia pergi dengan menggunakan sebuah taxi.
Hotel Hordaheimen, tempat terakhir kali Isdal Woman terlihat |
Bertahun-tahun kemudian tepatnya tahun 2005, seorang pria mengatakan pada media cetak lokal bahwa ia mengaku mengenali Isdalen Woman. Ia mengisahkan bahwa lima hari sebelum ditemukan tewas pada tanggal 29 November 1970, ia melihat wanita tersebut bersama dengan dua orang pria di bukit Floyen.
Wanita tersebut mengenakan pakaian dengan warna mencolok untuk ukuran orang yang ingin pergi menaiki gunung. Sedangkan dua orang pria yang bersamanya mengenakan mantel besar. Ia menceritakan bahwa wanita tersebut seperti ingin mengatakan sesuatu padanya, namun dihalangi oleh dua orang pria yang bersamanya.
menurut saya mungkin wanita ini orang penting seperti agen mata2 suatu negara
BalasHapusmungkin dia mata-mata berbahaya
BalasHapusPerlu diselidiki
BalasHapusdari data yang ada, kemungkinan besar dia memang mata2. dan semua mata2 dilatih untuk menghilangkan jejak (dirinya sendiri atau musuhnya). pembunuhnya dipastikan mata2 musuh dari cara kerja mereka menghilangkan sidik jari.
BalasHapus