Kebetulan yang Aneh Pada Kasus Pembunuhan Erdington
Pada tahun 1975, seorang wanita muda ditemukan tewas di dalam sebuah parit di Erdington. Menurut hasil investigasi, wanita yang bekerja sebagai perawat itu telah diperkosa sebelum akhirnya dibunuh. Saat mendalami kasus ini, pihak kepolisian terkejut karena mendapati banyak kesamaan kasus ini dengan pembunuhan yang pernah terjadi pada tahun 1817. Selisih 157 tahun, kalian akan terkejut tatkala mendapati begitu banyak kesamaan pada kedua kasus ini. Sangat, sangat banyak...
Di dunia ini seringkali kita melihat atau mendengar atau bahkan mengalami sendiri kejadian yang kebetulan. Namun beberapa kisah kebetulan tampaknya akan sangat tidak masuk akal. Berikut ini adalah kebetulan yang terjadi pada dua kasus pembunuhan yang berjarak 157 tahun. Satu kasus terjadi pada tahun 1975, sedangkan kasus yang lainnya terjadi pada tahun 1817. Keduanya terjadi di tempat yang sama, Erdington.
Kita akan bahas terlebih dahulu kasus pembunuhan yang terjadi pada tahun 1817.
Mary Ashford |
Tanggal 27 Mei 1817 pukul 6.30 pagi, seorang pria yang akan berangkat bekerja mendapati jejak darah di atas rumput dekat Penn's Mill. Dekat jejak darah itu terdapat jejak kaki pria dan wanita yang setelah ditelusuri mengarah pada sebuah parit. Di dalam parit itulah didapati sesosok mayat wanita muda yang berusia 20 tahunan yang dikenali sebagai Mary Ashford.
Polisi lokal segera melakukan penyelidikan. Sehari sebelumnya, ternyata Mary diketahui melakukan kunjungan ke rumah temannya, Hannah Cox. Mary dan Hannah rupanya akan menghadiri acara Whitsuntide Dance di Tyburn House In. Pada malam hari tanggal 26 Mei 1817, Mary mendatangi rumah Hannah untuk berganti pakaian sebelum pergi ke pesta dansa.
Lokasi ditemukannya mayat Mary Ashford |
Di acara itu Mary bertemu dengan Abraham Thornton yang kemudian menjadi pasangan dansanya. Temannya, Hannah juga berpasangan dengan seorang pria muda. Setelah acara usai, rupanya kedua pasang muda-mudi ini pergi bersama ke Old Cuckoo yang tidak begitu jauh dari Erdington. Namun keduanya pasangan ini berpisah di jalan. Mary dan Abraham pergi ke suatu tempat.
Pukul 3.30 dini hari, Mary diketahui kembali ke rumah Hannah. Di sana ia berganti pakaian kerja sebelum akhirnya berpamitan pada temannya dan pergi tepat pukul 4 pagi. Dua orang saksi mata mengaku melihat Mary Ashford sekitar pukul 4.15 berjalan di Bell Lane seorang diri. Itulah kali terakhir Mary terlihat masih hidup setelah beberapa jam kemudian ditemukan tak lagi bernyawa di dalam parit.
Abraham Thornton |
Orang terakhir yang bersamanya yaitu Abraham Thornton tentu saja menjadi orang yang dicurigai. Namun Thornton menolak segala tuduhan yang ditujukan padanya. Menurut pengakuannya di pengadilan Warwick Assize Court pada bulan Agustus 1817, ia memang bersama Mary malam itu, namun mereka berpisah setelah ia mengantarkannya ke rumah Hannah. Karena kurangnya bukti yang kuat dan alibi Thornton yang meyakinkan akhirnya kasus ini ditutup. Thornton bebas dari segala tuduhan.
157 tahun kemudian terjadi kasus pembunuhan dengan korban seorang wanita muda berusia 20 tahun bernama Barbara Forrest. Barbara Forrest adalah seorang perawat di Pype Hayes. Pada tanggal 27 Mei 1975 ia ditemukan tewas di dalam sebuah parit di Erdington. Pemeriksaan menujukkan dirinya diperkosa terlebih dahulu sebelum akhirnya dibunuh.
Barbara Forrest dan Michael Thornton |
Orang yang dicurigai sebagai sebagai tersangka adalah seorang pria bernama Michael Thornton. Thornton juga ternyata bekerja di tempat yang sama dengan Barbara. Pada saat penyelidikan didapati baju yang penuh dengan darah dan juga terdapat alibi Thornon yang salah pada saat penyelidikan. Namun Thornton berhasil lepas dari jeratan hukum karena kurangnya bukti yang kuat saat itu.
Banyak sekali kesamaan dan kebetulan yang sangat identik didapat dari dua kasus pembunuhan yang berselisih jarak lebih dari satu setengah abad ini.
Pertama, Mary Ashford dan Barbara Forrest sama-sama berusia 20 tahun saat tewas dibunuh. Keduanya juga punya tanggal lahir yang sama. Mary dan Barbara sama-sama dibunuh pada hari dan tanggal yang sama yaitu 27 Mei setelah perayaan Whit Monday.
Belum cukup juga kebetulannya? Baiklah, kebetulan yang lainnya adalah keduanya ditemukan di tempat yang sama yaitu di dalam parit di Erdington, bahkan lokasi penemuan mayat persis sama hanya berjarak beberapa meter saja. Keduanya meninggal dunia dengan cara dibunuh setelah sebelumnya mengalami pemerkosaan.
Kebetulan lainnya? Mary dan Barbara sama-sama diketahui mengunjungi rumah sahabatnya untuk berganti pakaian pada malam hari sebelum kejadian untuk pergi ke acara dansa. Pada kasus Mary dan Barbara, kedua orang yang dicurigai sebagai tersangka sama-sama bernama Thornton! Pada kasus Mary, pria yang dicurigai bernama Abraham Thornton, sedangkan pada kasus Barbara, pria itu bernama Michael Thornton. Kedua Thornton ini sama-sama bebas dari jeratan hukum karena kurangnya bukti yang memberatkan.
Kebetulan lainnya yang cukup mengerikan adalah kedua wanita ini, yang hidup di abad yang berbeda, memiliki kemiripan wajah satu sama lainnya. Keduanya sama-sama pernah mengatakan beberapa hari sebelum tewas dibunuh memiliki firasat yang sama dan berujar: "Aku merasa bulan ini sepertinya akan menjadi bulan sial bagiku..."
Pertama, Mary Ashford dan Barbara Forrest sama-sama berusia 20 tahun saat tewas dibunuh. Keduanya juga punya tanggal lahir yang sama. Mary dan Barbara sama-sama dibunuh pada hari dan tanggal yang sama yaitu 27 Mei setelah perayaan Whit Monday.
Belum cukup juga kebetulannya? Baiklah, kebetulan yang lainnya adalah keduanya ditemukan di tempat yang sama yaitu di dalam parit di Erdington, bahkan lokasi penemuan mayat persis sama hanya berjarak beberapa meter saja. Keduanya meninggal dunia dengan cara dibunuh setelah sebelumnya mengalami pemerkosaan.
Kebetulan lainnya? Mary dan Barbara sama-sama diketahui mengunjungi rumah sahabatnya untuk berganti pakaian pada malam hari sebelum kejadian untuk pergi ke acara dansa. Pada kasus Mary dan Barbara, kedua orang yang dicurigai sebagai tersangka sama-sama bernama Thornton! Pada kasus Mary, pria yang dicurigai bernama Abraham Thornton, sedangkan pada kasus Barbara, pria itu bernama Michael Thornton. Kedua Thornton ini sama-sama bebas dari jeratan hukum karena kurangnya bukti yang memberatkan.
Kebetulan lainnya yang cukup mengerikan adalah kedua wanita ini, yang hidup di abad yang berbeda, memiliki kemiripan wajah satu sama lainnya. Keduanya sama-sama pernah mengatakan beberapa hari sebelum tewas dibunuh memiliki firasat yang sama dan berujar: "Aku merasa bulan ini sepertinya akan menjadi bulan sial bagiku..."
Wajah mirip, nasib buruk pun. God damn
BalasHapusMungkin mereka ada reinkarnasi, jadi wajah mirip, nasib tragis pun mirip, biasanya sih gitu k eya
BalasHapusYa ampun Intan, artikel lama ini hehe.. Kasus ini sih kebetulan yang sangat kebetulan..
Hapus