Misteri Kematian Rasputin
Nama Rasputin begitu dikenal oleh masyarakat Rusia bahkan hingga melegenda. Kisah hidupnya hingga kematiannya begitu misterius. Sosoknya yang kontroversial dan dekat dengan kekaisaran Rusia disebut-sebut memiliki peranan yang sangat penting di masa-masa akhir kejatuhan kekaisaran Tsar Nicholas II
Grigori Yefimovic Rasputin (1869-1916) atau dikenal juga dengan "the mad monk" adalah seorang tokoh legendaris Rusia. Dilahirkan di Pokrovspoye, Rasputin dikisahkan memiliki keluarga normal seperti yang lainnya. Namun semasa kecilnya, Rasputin telah menunjukkan suatu keistimewaan.
Ia memiliki saudara kandung laki-laki bernama Dimitri dan seorang saudara kandung perempuan bernama Maria. Namun saat masih kanak-kanak, Maria terjatuh ke sungai karena menderita epilepsi dan tak dapat diselamatkan. Sementara itu kakaknya yang bernama Dimitri juga tidak berumur panjang. Saat sedang bermain dengan Rasputin kecil, mereka berdua jatuh ke kolam. Keduanya lalu diselamatkan oleh orang yang sedang melintas, namun sang kakak meninggal dunia.
Masyarakat yang tinggal di dekat sungai Tura, Siberia, tempat masa kecil Rasputin mengingat Rasputin sebagai anak yang memiliki kekuatan supranatural. Saat ayahnya kehilangan kuda, Rasputin bahkan dapat melihat siapa yang telah mencuri kuda sang ayah dengan kekuatannya.
Beranjak dewasa, ia mulai menjalani hidup mengembara. Ia juga diceritakan menimba ilmu spiritual di Biara Verkhoturye. Ia juga dikabarkan berguru dengan orang sakti bernama Makariy. Dalam perjalanan spiritualnya, seringkali Rasputin mendapatkan fitnah yang menuduhnya sebagai orang yang menggunakan ilmu hitam yang membuatnya sampai dipenjara. Namun karena tak memiliki bukti, Rasputin akhirnya dikeluarkan. Rasputin juga sering kali disebut sebagai biarawan gila, meskipun sebenarnya ia tidak pernah menjadi biarawan dan ia juga diketahui menikah.
Rasputin menikah dengan seorang wanita bernama Prasovia Fyodorovna Dubrovina pada tahun 1889 dan mereka kemudian memiliki 3 orang anak yaitu Dimitri, Varvara, dan Maria. Dua nama anaknya diambil dari nama saudaranya yang telah meninggal.
Gregori Rasputin beserta istri dan anak-anaknya |
Selang 2 tahun kemudian, Rasputin kembali berkelana mulai dari Yerusalem hingga St.Petersburg. Hanya dalam waktu singkat, Rasputin menjadi begitu terkenal sebagai orang suci dan dipercaya dengan kemampuannya dapat menyembuhkan penyakit fisik dan mental.
Hal ini ternyata sampai ke telinga kaisar Tsar Nicholas II. Putra bungsu dan semata wayang sang kaisar, Alexei Nicolaevich menderita penyakit hemophilia yaitu penyakit gangguan pendarahan karena pembekuan darah. Penyakit ini ternyata merupakan penyakit keturunan yang diturunkan dari sang buyut yaitu Ratu Victoria dari Inggris.
Alexei Nicolaevich dan ayahnya Tsar Nicholas II |
Saat itu penyakit hemophilia merupakan penyakit misterius dan berbahaya. Dokter yang merawat sang putra mahkota bahkan telah memvonis Alexei tidak akan bertahan lama. Seorang teman kerajaan kemudian menyarankan agar Alexei dibawa ke Rasputin. Ajaibnya Alexei berangsur-angsur membaik. Dokter bahkan kebingungan dengan apa yang terjadi pada Alexei. Diperkirakan Rasputin memakai sebuah metode semacam hipnosis dan doa-doa untuk kesembuhan Alexei.
Berkat kesembuhan sang putra, tentunya Tsar Nicholas merasa amat berterima kasih pada Rasputin. Rasputin selanjutnya menjadi dekat dengan keluarga Tsar dan memiliki pengaruh pada beberapa keputusan yang diambil oleh sang kaisar. Ia juga diberikan posisi penting di istana yaitu menjadi penasihat dan orang kepercayaan sang kaisar.
Ibu dari pangeran Alexei, Tsarina Alexandra meminta bantuan kepada Rasputin yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural agar kelak putranya yang duduk di singgasana kaisar. Alexandra ternyata merupakan cucu dari Ratu Victoria dan berdarah Jerman sehingga banyak yang kurang menyukainya. Maka ia dituding ingin menguasai Rusia lewat putranya. Ia juga dituduh mempengaruhi segala keputusan yang dibuat Tsar Nicholas, suaminya.
Ibu dari pangeran Alexei, Tsarina Alexandra meminta bantuan kepada Rasputin yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural agar kelak putranya yang duduk di singgasana kaisar. Alexandra ternyata merupakan cucu dari Ratu Victoria dan berdarah Jerman sehingga banyak yang kurang menyukainya. Maka ia dituding ingin menguasai Rusia lewat putranya. Ia juga dituduh mempengaruhi segala keputusan yang dibuat Tsar Nicholas, suaminya.
Dari zaman dahulu hingga sekarang, bila ada orang yang mengalami keberuntungan seperti ini, pasti ada saja orang yang tidak menyukainya. Hal itu pula lah yang terjadi pada Rasputin. Pria yang tidak menyukai peperangan ini dituduh telah terlibat berbagai intrik politik hingga kasus pemerkosaan terhadap seorang biarawati. Ia juga dituduh sebagai mata-mata Jerman terkait saat itu Perang Dunia I sedang memanas.
Di antara orang-orang yang tak menyukainya itu adalah Pangeran Felix Yusupov, politikus Vladimir Purishkevich, dan Duke Dmitri Pavlovich yang kemudian merencanakan pembunuhan pada Rasputin. Sebenarnya Raputin sudah beberapa kali menjadi incaran pembunuhan dari orang-orang yang membencinya. Beberapa upaya pembunuhan terhadapnya bahkan melegenda karena Rasputin selalu saja dapat selamat.
Misalnya saja saat ia diserang oleh seorang mantan pelacur saat baru saja keluar dari gereja. Khionia Guseva nama wanita itu. Begitu melihat Rasputin keluar dari gereja, murid dari biksu Lliodor tersebut langsung menghujamkan pisau ke perut Rasputin. Rasputin saat itu memang sempat tersungkur, namun beberapa hari kemudian ia dapat sembuh seperti sedia kala. Padahal luka yang dideritanya seharusnya sudah membuatnya tewas di tempat.
Kembali lagi pada bangsawan-bangsawan yang tadi merencanakan pembunuhan pada Rasputin. Ternyata para bangsawan ini merencanakan untuk mengundang Rasputin ke istana Yusupov yang terletak di Moika, St.Petersburg pada 29 Desember 1916. Bertahun-tahun kemudian banyak yang bertanya-tanya mengapa Rasputin menerima undangan tersebut, padahal upaya pembunuhan terhadapnya sedang gencar-gencarnya. Lagi pula dikabarkan bahwa Rasputin sendiri sebenarnya mengetahui bahwa ketiga bangsawan itu hanya berpura-pura mengundangnya dan berencana membunuhnya.
Benar saja sesampainya di sana, Pangeran Felix Yusupov telah menyiapkan rencana jahat. Ia membawa Rasputin ke ruang bawah tanah dan mengajaknya menikmati hidangan berupa kue-kue dan anggur yang ternyata telah dibubuhi sianida. Konon sianida ini mampu membunuh 10 orang langsung. Namun apa yang terjadi? Rasputin baik-baik saja. Ada yang mengatakan bahwa Rasputin memang tidak memakan makanan yang disediakan karena ia sedang menghindari gula.
Begitu mengetahui rencana awalnya gagal, Yusupov kmudian menembak Rasputin dari belakang. Ia juga kemudian ditembak hingga 3 kali namun ia masih mampu bangkit bahkan mengejar sang penembak. Rasputin kemudian ambruk ketika seseorang memukulinya. Ia lalu ditenggelamkan di Sungai Neva. Menurut beberapa sumber menyebutkan menurut hasil autopsi, penyebab meninggalnya adalah kehabisan oksigen dan tenggelam. Teori ini melihat pada ditemukannya banyak air di dalam paru-parunya. Namun ada pula teori yang mengatakan bahwa Rasputin telah meninggal setelah ditembak di kepalanya.
Banyak dugaan yang berkembang bahwa sebenarnya Rasputin hanyalah kambing hitam atas semua kisruh yang terjadi di kerajaan. Sementara itu, Yusupov diasingkan ke Paris setelah Revolusi Bolshevic tahun 1917 dan meninggal di usia 80 tahun. Sedangkan Purishkevich ditangkap setahun kemudian. Tapi pada 1920 ia meninggal dunia karena penyakit tipus.
Sepeninggal Rasputin, Kekaisaran di bawah Tsar Nicholas II berakhir pada 1918 dan dimulailah Revolusi Bolshevic. Namun kisah pilu terjadi pada keluarga Tsar di mana pada tahun 1918 itu, Tsar Nicholas, istri, lima anaknya, seluruh orang kepercayaan hingga pembantu keluarga tewas dibunuh oleh para pemberontak. Seperti surat Rasputin pada Tsar Nicholas bahwa jika ia dibunuh oleh bangsawan, maka monarki akan mengalami kejatuhan.
Di antara orang-orang yang tak menyukainya itu adalah Pangeran Felix Yusupov, politikus Vladimir Purishkevich, dan Duke Dmitri Pavlovich yang kemudian merencanakan pembunuhan pada Rasputin. Sebenarnya Raputin sudah beberapa kali menjadi incaran pembunuhan dari orang-orang yang membencinya. Beberapa upaya pembunuhan terhadapnya bahkan melegenda karena Rasputin selalu saja dapat selamat.
Misalnya saja saat ia diserang oleh seorang mantan pelacur saat baru saja keluar dari gereja. Khionia Guseva nama wanita itu. Begitu melihat Rasputin keluar dari gereja, murid dari biksu Lliodor tersebut langsung menghujamkan pisau ke perut Rasputin. Rasputin saat itu memang sempat tersungkur, namun beberapa hari kemudian ia dapat sembuh seperti sedia kala. Padahal luka yang dideritanya seharusnya sudah membuatnya tewas di tempat.
Istana Yusupov |
Kembali lagi pada bangsawan-bangsawan yang tadi merencanakan pembunuhan pada Rasputin. Ternyata para bangsawan ini merencanakan untuk mengundang Rasputin ke istana Yusupov yang terletak di Moika, St.Petersburg pada 29 Desember 1916. Bertahun-tahun kemudian banyak yang bertanya-tanya mengapa Rasputin menerima undangan tersebut, padahal upaya pembunuhan terhadapnya sedang gencar-gencarnya. Lagi pula dikabarkan bahwa Rasputin sendiri sebenarnya mengetahui bahwa ketiga bangsawan itu hanya berpura-pura mengundangnya dan berencana membunuhnya.
Benar saja sesampainya di sana, Pangeran Felix Yusupov telah menyiapkan rencana jahat. Ia membawa Rasputin ke ruang bawah tanah dan mengajaknya menikmati hidangan berupa kue-kue dan anggur yang ternyata telah dibubuhi sianida. Konon sianida ini mampu membunuh 10 orang langsung. Namun apa yang terjadi? Rasputin baik-baik saja. Ada yang mengatakan bahwa Rasputin memang tidak memakan makanan yang disediakan karena ia sedang menghindari gula.
Patung Yusupof dan Rasputin yang berada di Yusupov Palace |
Begitu mengetahui rencana awalnya gagal, Yusupov kmudian menembak Rasputin dari belakang. Ia juga kemudian ditembak hingga 3 kali namun ia masih mampu bangkit bahkan mengejar sang penembak. Rasputin kemudian ambruk ketika seseorang memukulinya. Ia lalu ditenggelamkan di Sungai Neva. Menurut beberapa sumber menyebutkan menurut hasil autopsi, penyebab meninggalnya adalah kehabisan oksigen dan tenggelam. Teori ini melihat pada ditemukannya banyak air di dalam paru-parunya. Namun ada pula teori yang mengatakan bahwa Rasputin telah meninggal setelah ditembak di kepalanya.
Foto kematian Rasputin |
Banyak dugaan yang berkembang bahwa sebenarnya Rasputin hanyalah kambing hitam atas semua kisruh yang terjadi di kerajaan. Sementara itu, Yusupov diasingkan ke Paris setelah Revolusi Bolshevic tahun 1917 dan meninggal di usia 80 tahun. Sedangkan Purishkevich ditangkap setahun kemudian. Tapi pada 1920 ia meninggal dunia karena penyakit tipus.
Sepeninggal Rasputin, Kekaisaran di bawah Tsar Nicholas II berakhir pada 1918 dan dimulailah Revolusi Bolshevic. Namun kisah pilu terjadi pada keluarga Tsar di mana pada tahun 1918 itu, Tsar Nicholas, istri, lima anaknya, seluruh orang kepercayaan hingga pembantu keluarga tewas dibunuh oleh para pemberontak. Seperti surat Rasputin pada Tsar Nicholas bahwa jika ia dibunuh oleh bangsawan, maka monarki akan mengalami kejatuhan.
Posting Komentar untuk "Misteri Kematian Rasputin "